nakal

794 67 3
                                    

pagi ini terlihat si kakak yang kewalahan menghadapi Abel yang rewel dan banyak tingkah sedari tadi

"aku gamau ya ngomong sama kakak lagi!"

"yaudah" jawab Agha cuek sembari meraih tas sekolahnya dipundak

"KAKAK IHH" kesalnya dengan menghentak hentakan kaki ke lantai

"apa?"

"kenapa ga bujuk aku?" tanya si kecil dengan ekspresi marah dan tangan yang dikepalkan

"ya buat apa?"

"udah buruan, mau gue tinggal?"

"ISH ni ni ni udah selesai ni!" jawabnya dengan nada ngegass no rem

setelah mengatakan itu ia berlalu melewati Agha dan menyenggol badannya

Agha yang ditabrak seperti itu pun hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya heran melihat kelakuan istri kecilnya itu, ia begitu sejak tadi pagi karena dilarang Agha untuk pergi menonton lomba futsal yang diadakan antar sekolah, dan Agha mengikuti lomba tersebut sehingga Abel pun tentu saja ingin menontonnya namun, yang Agha takutkan akan ada tawuran dan sebagainya karna hal itu pun memang sering terjadi jika ada perlombaan.










































***

setelah sampai disekolah Abel keluar dari mobil dan membanting pintu mobil itu dengan cukup keras

Agha yang melihat itu tak terlalu peduli, "paling ntar jadi manja lagi" begitu pikirnya













*skip time

jam keluar main pun tiba

jam keluar main pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mendengar pesan terakhir dari si kakak cukup membuat degup jantung Abel berbunyi ribut, namun ia meyakinkan diri bahwa ia tidak takut pada yang lebih tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mendengar pesan terakhir dari si kakak cukup membuat degup jantung Abel berbunyi ribut, namun ia meyakinkan diri bahwa ia tidak takut pada yang lebih tua

"hmph bodo amat, dipikir aku takut apa?!" monolognya pada diri sendiri walaupun tangannya sudah tremor sedikit


jam terus berjalan, satu jam lagi sudah waktunya akan pulang, Abel berpikir keras harus melakukan apa agar bisa lari dari kejaran Agha

"apa aku ikut Juju aja ya? ah tapi dia pulang sama pacalnya"

"Asha? ck sama aja" jari telunjuknya mengetuk ngetuk meja dengan wajah gemas yang ditekuk, ia benar benar memikirkan berbagai cara yang ada diotaknya

matanya mengikuti arah jam dinding yang terus berputar, sedangkan satu pun ide belum ia temukan

tiba tiba








bel sekolah berbunyi, menandakan waktu pulang telah tiba, mata Abel melebar segera ia meraih tasnya dan langsung keluar kelas, ia tak hiraukan panggilan dari teman temannya yang ia fokuskan sekarang adalah melarikan diri dari si kakak

ia menggigit gigit kecil bibirnya karna gelisah, ia menengok ke sekeliling karna takut berjumpa dengan Agha

ia berjalan menuju toilet, rencananya ia akan keluar setelah sekolah sepi dan menginap dirumah Julian selama sehari saja, ia melakukan itu hanya karna ingin menunjukan rasa kesalnya pada Agha

kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan situasi

setelah dirasa aman ia masuk kedalam toilet dengan nafas lega, ia taruh tasnya diatas wastafel dan menetralkan jantungnya

saat sedang cuci tangan, ia mendengar derap langkah kaki seseorang namun tak ia hiraukan, saat mendengar pintu terkunci sontak ia menoleh dan menyadari bahwa si kakak telah mengetahui tempat persembunyiannya



















"ngapain?"

Abel yang ditanya seperti itu menunduk dan meremas erat seragamnya, bibirnya terasa kelu dan tidak bisa berucap apa apa

"nakal. dibilangin gamau nurut, kenapa rewel? maunya dimarahin terus, iya?"

"ka-"

"apa? ga liat tadi anak anak kelas 10 udah pada babak belur karna tawuran, mau ikut juga?"

"hiks" tangisannya lolos begitu saja karna merasa terus disudutkan oleh yang lebih tua

Agha menghela nafas panjang lalu menyeretnya keluar dari toilet

"k-kakak sakitt" ia terus dibawa seperti itu sampai ke parkiran

Abel melepas paksa genggaman Agha ditangannya lalu tangisannya pun semakin keras

Agha menyalakan motornya tanpa sepatah kata apapun, lalu setelah Abel naik ia segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi








































"kakak aku minta maaf.." sedaritadi ia membujuk si kakak untuk memaafkannya namun Agha hanya diam seperti patung

"kakak! jang-"

"kenapa tadi ngetiknya ga sopan dichat?"

Abel dibuat bungkam mendengar pertanyaan itu

"kenapa harus gitu? Abel nih kenapa suka banget dimarahin ya? ga cape gitu terus?"

"kakak jangan panggil nama...."

"minta maaf, Abel kan sudah say sorry.." jawabnya dengan menunduk

"kakak juga kenapa suka marahin Abel?!"

"karna kamu nakal"

"nakal nakal nakal" ucapnya berkali kali sembari mencubit gemas ujung hidung si adik, sebenarnya ia tidak marah sedari tadi, ia hanya iseng dan ingin menguji kesabaran yang lebih kecil

"ish! sakit idung aku!"

"nakal."

"enggak!!"

"nakal, nakal banget kakak mau ngasih tau bunda anaknya nakal, kakak pusing"

"ISHH ENGGAK!" emosi si kecil memuncak begitu saja hingga tangisannya lolos

"hiks.. kakak gitu t--terus marah marah terus"




"iya sayang maaf, maafin kakak ya" karna sudah kasian Agha pun memeluknya erat agar tangisannya berkurang













































tbc. MAAF YA KEBANYAKAN BAGIAN ABEL MENANGID SOALNYA GEMAS 😔🤕💕

between you and me [NIKSUN/SUNKI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang