pink matter 🔞

888 81 8
                                    

dihari berikutnya Abel yang ceria itu sedang sibuk bercerita dengan kedua temannya

"aku baru beli lipbalm tauuu" ujar Arsha dan menunjukannya

"ihh kemarin aku mau beli tapi gajadi" Julian menimbali

"ada warna nya ga itu sha?" kini Abel yang bertanya

"gatau sih tapi keknya ini clear deh"

"price nya berapa?"

"gatauu, soalnya dibayarin kakak pacar aku terganteng sedunia hehe" Arsha dengan bangga memamerkan barang yang dibelikan oleh Mahes untuknya

"dihh, kak Jayden juga sering kali beliin aku" Julian menatapnya dengan sinis

"ih iri aja wlee"





"bebel kenapa deh?" tanya Julian menatap wajah Abel yang seperti menahan sesuatu

"shhh kebelettt!"

"ya sana ke wc! buru!"

"ish Juju temenin aku dong, please please" bujuknya meraih lengan Julian

"tapi Juju cap----" belum selesai Julian menjawab Abel sudah berlari keluar kelas karna tidak tahan lagi



Abel berjalan dengan sedikit cepat, sebenarnya masih bisa ia tahan namun ia ingin cepat cepat kembali ke kelas dan lanjut bercerita dengan teman temannya itu

saat sedang sibuk berjalan netranya mendapat sang suami sedang berkumpul dengan teman teman anggota club basket lainnya ditangga, terlihat dari mereka semua yang masih menggunakan jersey dan berkeringat, mungkin habis latihan begitu pikir Abel

Abel mempercepat langkah kakinya tidak ingin bertemu dengan Agha namun tiba tiba

DUG

kepalanya menabrak dada seseorang yang lebih tinggi darinya

"mau kemana?" Agha bertanya dengan wajah datar

"e-eumm mau ke toilet.. permisi kak.." jujur saja Abel benar benar malu sekarang karna seluruh teman Agha yang duduk ditangga itu menatapnya dengan serius

baru saja ia ingin berjalan Agha sudah menarik tangannya dan menuntunnya ke arah toilet

saat masuk ke dalam toilet, ternyata seluruh bilik toilet itu kosong, Agha memanfaatkan keadaan itu dan mengunci pintunya

"ngapain? katanya mau ke toilet" celetuk Agha saat melihat Abel yang terus terdiam dan menunduk dihadapannya

"i---iya.." baru saja Abel ingin memasuki salah satu bilik, tiba tiba Agha ikut berjalan dibelakangnya dan membukakan pintu itu untuknya

"gua temenin."

"hah?! e-eh gausah! m--maksutnya kakak tunggu diluar aja gapapa.."

Agha tak mengindahkan permintaannya, ia justru ikut masuk ke dalam situ dengan tangan yang mendekap didada memperhatikan Abel yang sudah duduk diatas toilet yang masih tertutup itu

"ayo, nunggu apa?"

"malu.."

"ck, orang gua udah pernah liat"

"kakak hadep belakang aja.." rengek Abel

Agha berdecak kesal dan berbalik badan menghadap pintu dan mendongakkan kepalanya ke atas

disaku kiri celananya ia mengeluarkan sekotak rokok dan pemantik, lalu membakarnya sebatang dan menghembuskannya ke udara

Abel yang melihat itu berusaha untuk segera menyelesaikan urusannya dengan cepat dan segera keluar dari situ





between us [NIKSUN/SUNKI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang