first time we met.

1.2K 63 0
                                    

Agha yang sedang nongkrong dengan teman temannya dikejutkan oleh suara ponselnya yang berdering

"halo mam, kenapa?" tanya nya kepada sang ibu

"abang sini pulang, kan tadi pagi mami udah bilang kalo bakal ada acara dirumah, buruan pulang kalo ga mami gabolehin lagi ya nongkrong nongkrong begini" baskara yang mendengar celotehan ibunya pun segera mengambil kunci motor dan pamit kepada teman temannya

"bro gua pulang dulu yak"

"lah cepet amat gha, baru juga gua duduk" balas salah satu temennya yaitu Mahesa

"ada acara dirumah, besok lagi dah"





Sesampainya dirumah ia melihat papi mami nya sedang berbincang dengan orang orang, lalu pandangannya terkunci dengan seseorang yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan lugu.

lalu tiba tiba sang bunda langsung menyapa ia yang sedaritadi hanya berdiri diam didepan pintu

"eh abang! nah itu anaknya udah pulang, abang sini dulu dong salaman dulu sama si dedek"

"si dedek???" bingungnya dalam hati.

"bentar mam, abang mau ganti baju dulu diatas" jawabnya dengan nada datar lalu segera lari menaiki tangga dan masuk kamar untuk berganti pakaian

ia hanya berganti pakaian dengan kaos hitam dan celana abu abu panjang seperti pakaian rumahan yang ia pakai sehari hari karna ia pikir pasti tadi yang berkunjung hanya saudara jauhnya saja

setelah ia turun ia pun segera bergabung dengan yang lain.

"nah tuh anaknya udah turun, sana duduk deket adeknya" ucap maminya sembari menunjuk ke arah anak lelaki yang sedang memandangnya polos

ia memandangi anak itu dari atas sampai ke bawah sampai yang ditatap pun menjadi gugup

"ihhh kakak itu kenapa sih liatin aku gitu banget, Bebel kan gasuka" yamg ditatap terus berceloteh dalam hati, kesal karna ditatap seperti itu

karna tak ingin berlama lama berdiri ia pun segera duduk dengan seseorang yang ibundanya panggil "adek"

"nah jadi kita langsung ke intinya aja, jadi Baskara, Sabel kalian bakal dijodohin dan nikah minggu depan, apartmen udah ada, semua kebutuhan udah cukup, kalo udah selesai sekolah, kerjaan nya Agha nanti gampang biar papi yang ngurus, dan Abel juga masih bisa ngelanjutin karirnya apapun yang Abel mau, ini udah jadi keputusan mami papi, sama ayah bunda nya Abel dari sejak lama jadi kalian harus setuju" jelas papinya dengan panjang lebar

pernyataan tersebut sontak mengejutkan keduanya Agha yang mendengar pun langsung melontarkan ucapan tidak setuju
"Pa? Mam? seriously? aku masih sma, aku masih mau seneng seneng sama temen temen aku diluar sana, lagian aku masih normal, i'm straight. aku ga suka cowo, lagian ngapain sih pake jodoh jodohan segala" ujarnya dengan nada marah

"Agha! kamu harus setuju, untuk masalah main main sama temen dll ya silahkan papi sama mami masih ngerti kok, kita cuma minta kamu buat sama Abel, semua yang kalian butuhin udah dipenuhin, ga ada yang perlu kalian urus lagi, dan masalah ini gaboleh kamu tolak." ujar papinya dengan lantang dan mutlak

"fine, terserah." ia sudah pasrah dengan pilihan kedua orang tuanya, ia hanya bisa memijit pangkal hidungnya dan memikirkan betapa pusingnya berumah tangga nanti apalagi dengan umurnya yang masih cukup muda dan lelaki yang duduk disebelahnya jika dilihat lihat pasti lebih muda lagi darinya, postur badannya yang kecil dan mukanya yang bisa dibilang imut.

Sedangkan Sabel yang sedari tadi diam mulai duduk bergeser mendekati ibunya dan memegang lengan ibunya erat

"Hiks- bun, Abel masih mau sama buna Abel gamau..." ujarnya dengan terisak isak pelan, tiba tiba saja ia menangis dan membuat panik semua orang yang ada disana

"Abel sayang, cup cup sayangnya buna.. kenapa harus takut? kenapa khawatir? kan nanti ada Agha yang jaga Abel, Agha baik kok nanti dedek kalo ada apa apa kan ada Agha yang jaga udah bukan buna sama ayah lagi, tapi kalo ada masalah atau apa apa feel free buat cerita ke buna, pulang ke rumah juga gapapa sayang, buna sama ayah bakal selalu ada buat Abel" sang bunda memeluknya erat dan memberikan kata kata penenang agar putra kecilnya bisa merasa aman dan tidak perlu takut

Agha yang sedari tadi melihat itu pun bingung harus melakukan apa, ia dan anak itu saja bahkan tidak saling mengenal?????

"sudah sudah, ayo kita makan aja, jangan sedih sedih dong, kan mau acara bahagia habis ini, lagian kita pasti yakin kalian berdua bakal bisa saling nerima satu sama lain habis ini" interupsi ayahnya Abel dengan tegas.



setelah selesai dengan acara makan makannya mereka tadi sekarang Sabel dan Baskara sedang duduk berdua didalam kamarnya Baskara, hal ini terjadi atas paksaan bunda dan mami mereka berdua, walaupun pada awalnya harus menenangkan Sabel yang menangis tak mau ditinggalkan oleh kedua orang tua nya untuk ditinggal menginap dirumah orang yang bahkan baru ia kenal beberapa jam yang lalu.

"cup cup sayang, gapapa kan ada mami disini, sekarang panggilnya mami aja yaaa" ia peluk Sabel yang sedang menangis sembari memeluk boneka dan memerhatikan mobil kedua orang tuanya yang sedang melaju menjauh

"ABANG!" maminya berusaha memanggil Baskara yang sedari tadi pura pura tuli mendengarkan teriakan sang ibu

"ck. IYA MAM" ia pun segera keluar kamar dan lari menuruni tangga

"apasih mam?" tanyanya dan cukup terkejut melihat bocah tadi masih dirumahnya dan menangis dipelukan maminya

"kamu tidur sama dedek hari ini, sana ajak main ke atas, kasian daritadi sesek abis nangis"

"hah?"

"banyak tanya ah kamu, kasian anaknya ini udah capek, sana ajak tidur keatas"

"ck iya iya" ia pun mengalihkan pandangan matanya pada anak yang jauh lebih pendek darinya itu

"ayo." ajaknya.

sabel yang diajak pun hanya iya iya saja dan mengikuti langkah si kakak didepannya ini

saat memasuki kamar Baskara ia langsung merasakan hawa dingin karna temperatur ac kamarnya yang sangat rendah

"sini duduk." ucapnya sembari mengajak Sabel duduk disebelahnya diatas kasur

"how should i call you?" tanya Baskara memulai percakapan dengannya

"Abel kak..." ucapnya dengan takut takut karna Baskara yang memandangnya dengan tajam

"Agha" perkenalnya lalu dibalas dengan deheman oleh si kecil didepannya ini

keheningan terjadi diantara mereka

"ekhem, ayo ganti baju, nih pake baju gua dulu, buat bahas nikah nikah itu kita perlu bahas besok, males gua bahasnya sekarang" ujarnya dengan nada ketus lalu menyerahkan piyama bergambar kartun yang sebenarnya milik adik sepupunya namun karna ukurannya kecil jadi ia pikir akan pas dengan bocah yang akan nikah dengannya ini

"o-okay.. kakak ini kamar mandinya dimana?"

"tuh" sembari menunjuk arah kamar mandi



































tbc. abaikan typo

guys sorry kalo kadang panggilan Agha sama Abel nya berubah rubah jadi Baskara or Sabel, semua nama mereka tetep sama aja kok, jadi jangan bingung yaa

between you and me [NIKSUN/SUNKI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang