7

1.6K 135 3
                                    

Suasana makan malam sangat tenang, hanya terdengar suara denting sendok dan garpu. Vincent, Bianca, Eron dan Felix saling melihat satu sama lain lalu melihat ke arah si kembar.

Devon makan makanannya dengan tenang mengabaikan Devan yang memandangnya nanar dari samping, entah itu ngambek atau mau menangis.

Eron, Felix beserta Vincent hanya makan sambil menonton Devan yang sedang ditenangkan oleh Bianca.

"Udah adek tadi itu bang Devon hanya duduk doang sama papa." Ucap Bianca menenangkan anak bungsunya itu sambil mengelus punggungnya, bisa ia lihat mata Devan mulai berkaca-kaca.

"Hiks bang Devon gak sayang adek." Ucap Devan dengan nada pelan.

Devon menghela nafas lalu menggeser kursinya dekat dengan Devan lalu memeluk adik kembarnya itu, kepala Devan ia taruh di ceruk lehernya.

Hanya memeluk, ia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan seseorang dengan kata-kata.

Beberapa menit kemudian Devan mulai tenang hanya tersisa Isak tangis saja.

Devon menjauhkan kepala Devan dari lehernya lalu mengusap mata Devan yang berair, "jangan nangis." Ucapnya sambil mencium pipi kembarannya itu supaya tenang?

Devan yang dicium Devon kaget, saking kagetnya pipinya memerah malu.

Bianca dan Vincent melongo.

Eron kaget.

Felix tambah kaget.

"Eh adek sakit?" Devon panik lalu menempelkan tangannya di dahi Devan.

"Tidak panas, adek sakit kepala?" Devan mengangguk, karena ia menangis tadi kepalanya jadi sedikit pusing.

"Huh, makan lalu minum obat."

Devon kembali melanjutkan makannya yang tersisa sedikit.

"Suapin." Ucap Devan lemes, Devon mengangguk lalu menyuapi Devan yang dekat dengannya.

Eron dan Felix yang melihat interaksi saudara kembar tersebut langsung iri, mereka kan ingin disuap Devon juga.

Devan yang menangkap wajah iri tersebut langsung menatap mereka mengejek sambil membuka mulutnya menerima suapan dari Devon, kedua kakak si kembar tersebut yang menangkap tatapan mengejek Devan langsung menatap tajam.

Mereka pengen dicium juga sama Devon.

Vincent menggelengkan kepalanya melihat anak-anaknya, untung Devon gak sadar.

"Habiskan makanannya, jangan ribut."

Setelah makan seluruh keluarga ada di ruang keluarga, sekedar berbincang tentang kegiatan hari ini dan hal tersebut sudah diwajibkan oleh kepala keluarga.

Si kembar dengan Felix plus Eron sedang duduk lesehan di atas karpet berbulu dengan Devan yang memeluk terus tubuh Devon, Felix dari samping kiri dan Eron dari samping kanan.

Sedangkan Vincent dan Bianca duduk di atas sofa.

"Bagaimana hari kalian di sekolah?" Tanya Vincent pada Felix, Devan dan Devon.

"Baik ayah, hari ini pekerjaan OSIS banyak sekali karena ada acara yang mau diadakan disekolah." Jawab Felix.

"Acara apakah itu?" Tanya Bianca.

"Ulang tahun sekolah, begitulah harus urus laporan bazar, susunan acara dan lain-lain."

Eron menepuk bahu adiknya itu, "semangat, jangan tumbang dulu."

"Hah jangan erat-erat."

Semua yang ada diruangan tersebut sontak melihat ke arah Devon yang berusaha menyingkirkan tangan Devan yang memeluk tubuhnya.

DEVON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang