9

901 113 2
                                    

Devon terbangun kala bunyi bel pulang sudah berbunyi, dirinya bangun dari tempat tidur lalu berjalan ke kaca yang ada diruangan tersebut.

Tangannya terangkat merapikan rambut putihnya, sebenarnya ia tidak paham sih kenapa bisa ia dapat tubuh seorang anak yang berbeda dari orang tua dan kakak-kakaknya.

Apakah ia anak dari orang lain?

Atau pemilik tubuh ini sebelumnya mewarnai rambutnya sampai berbeda dari yang lain?

"Bang?"

Devon mengalihkan pandangannya ke pintu UKS dimana Devan melihatnya sembari membawa tas sekolah.

"Kita pulang bang, udah mau sore nih." Devon mengangguk.

Ia mengambil tasnya dari Devan lalu mengambil buah tangan yang diberikan Langit dan Renza di atas meja nakas, alisnya terangkat saat melihat keranjang berisi buah-buahan dan obatan herbal.

Terdapat secarik kertas di keranjang tersebut, Devon mengambil dan membaca isi kertas tersebut.

"Ini buah-buahan dan obat herbal untukmu, semoga cepat sembuh salam dari Eric?" Ucap Devon membaca isi kertas tersebut dan menatap Devan dengan pandangan bertanya.

Devan yang mengerti maksud saudara kembarnya membuka suara, "oh itu teman Devan bang."

"Oh."

Devon ingin mengangkat keranjang tersebut namun ditahan sama Devan.

"Bang bawa kotak yupi saja biar Devan yang bawa keranjangnya."

"Emang tidak berat?" Tanya Devon.

"Kagak bang, sini biar Devan bawa." Ucap Devan mengambil keranjang dan buah pisang tersebut lalu berjalan keluar dari UKS, Devon menggelengkan kepalanya lalu mengikuti kembarannya itu sembari membawa kotak yupi.

Felix yang berada didalam mobil mengerutkan keningnya bingung saat melihat si kembar membawa buah tangan.

"Buahnya banyak amat, dari siapa?" Tanya Felix saat Devon dan Devan sudah masuk ke dalam mobil.

"Biasa dari temen, bang Devon tadi istirahat di UKS."

"Kalau begitu kita pulang ya biar adek istirahat." Ucap Felix menatap Devon.

Devon hanya mengangguk ia malas mengeluarkan suara.

-----

"Mana?" Tanya Devon pada Vincent dengan kedua tangannya yang terangkat.

Vincent memberikan 3 yupi yang ia ambil dari kotak yupi, kotaknya ia sembunyikan di tempat yang aman biar putranya tidak memakan semuanya sekaligus.

Saat Felix, Devon dan Devan pulang dari sekolah dengan membawa buah tangan kebetulan ada Vincent di ruang tamu sedang mengerjakan pekerjaannya.

Melihat kotak yupi yang dibawa Devon, Vincent sontak mengambilnya dari tangan sang anak dan menyembunyikan kotak tersebut di tempat yang tidak bisa ditemukan siapapun.

Devon mengambil yupi dari sang papa lalu duduk disampingnya sambil menonton televisi yang menayangkan kartun.

Matanya yang sayu menandakan kalau ia masih mengantuk.

Pengen tidur tapi ditegur sang papa kalau boleh tidur itu setelah makan malam jadi Devon harus menahan ngantuknya demi bisa bobo nyenyak.

"Abang pulang." Ucap Eron teriak sambil berjalan masuk ke mansion, ia berjalan ke dapur dimana Bianca yang memasak didapur bersama maid.

"Mah Abang pulang."

"Iya iya mamah sudah dengar tadi Abang teriak didepan, masuk kamar mandi terus turun buat makan." Ucap Bianca sambil menumis sayur.

DEVON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang