13

112 14 0
                                    

"Hadeh, Lo semua tidak ada yang mau makan? Dah jam istirahat." Alana menatap malas teman-temannya yang keasikan main game.

"Lo saja yang jalan, tanggung ini." Ucap Azkal tanpa menatap langsung Alana.

Eric yang sudah tidak ngantuk lagi bangun dari pahanya Devon, "makasih." Ucapnya diangguki Devon.

"Devan?"

"Sabar dikit lagi."

"Devon?" Alana menatap Devon berharap walaupun kurang yakin.

Devon yang sudah lelah bermain menutup hpnya, "ya?"

Oke setidaknya Devon bisa diajak kerja sama dibanding Azkal dan Devan.

Alana mendengus walaupun temannya semua pada prik tapi ia tetap peduli mulai dari hal kecil, misalnya mengingatkan mereka untuk makan supaya tidak sakit.

Mantap.

"Kalau Lo berdua tidak mau makan gua laporin nyokap Lo." Ancam Alana.

Devan dan Azkal yang mendengar ancaman tersebut menutup ponsel mereka dan tertawa cengir pada Alana yang menatap mereka datar.

"Giliran mau dilaporin saja gercep."

Azkal tersenyum memperlihatkan giginya, "hehe Lo tau kan kalau nyokap gua marahnya itu kek mau perang dunia?."

"Yaudah sih kita jalan makan daripada tunggu sakit dulu."

Melihat ketiga temannya yang ribut Devon membuka bekal dari putri, dilihat dari tampilannya saja sudah menggiurkan.

Ada udang, ada siomay.

Renza sempat salah fokus melihat tempat makan milik Devon, "Von, lo bawa bekal?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renza sempat salah fokus melihat tempat makan milik Devon, "Von, lo bawa bekal?"

"Dikasi sama Putri." Jawab Devon hampir memakan bekal tersebut, Raut wajah Renza berubah datar.

"Eh Von gua boleh makan gak? Gua belum sarapan dari pagi." Ucap Renza dengan wajah memelas.

"Eh?" Devon menatap bingung.

Langit yang ingin angkat suara langsung mengurungkan niatnya kala melihat Eric yang mengkode buat diam.

Belum sempat Devon bicara lagi Devan mengambil bekal tersebut dan memberikannya pada Renza, "dah udah nih makan nanti lo lemes kalau makan, gua gak mau bang Devon makan makanan anak haram."

"Beh kasar amat lo ngomong tapi emang bener sih." Ucap Azkal.

Alana menarik tangan Azkal keluar kelas, "mending kita makan cepat mumpung masih waktu istirahat."

"Eh eh sabar dulu cok jalannya."

"Tidak ada, makanan tidak bisa ditunggu."

Devon menatap Renza yang tampak melamun, "makan za katanya belum makan dari pagi."

Renza tersentak.

"Iya iya nih gua ada makan." Ucapnya dengan sendok yang berisi makanan di depan Devon lalu memakannya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang