3 hari kemudian ...
Elgard memijat-mijat pelipisnya karena rapat pagi ini berjalan lebih alot dari biasanya. Sedang ada problem di 2 proyek mereka. Pagi ini, Gerald juga turut hadir memberikan opini dan masukan- masukan untuk menyelesaikan problem yang tejadi.
"Tidak bisa seperti itu, Elgard. Kalian juga haruskan pikirkan resiko yang lainnya."
Pernyataan dan opini dari Elgard selalu saja di tampik oleh Gerald. Ya, Elgard tahu Papanya itu lebih berpengalaman darinya tapi setidaknya jangan menjatuhkan Elgard di hadapan bawahannya. Lagipula selama ini Elgard sudah bekerja sepenuh hati. Berbisnis itu tidak akan selalu berjalan mulus karena masalah akan selalu ada, baik itu kecil mau pun besar.
"Tapi Pa, setidaknya—"
"Baik, kita adakan voting," sela Gerald karena lagi-lagi pemikirannya tak sejalan dengan Elgard, "Angkat tangan jika diantara kalian setuju dengan apa yang Elgard katakan."
Gerald tersenyum miring karena kebanyakan dari mereka lebih pro kepadanya.
"Sisanya bisa saya simpulkan kalian sependapat dengan apa yang saya katakan," ucap Gerald sembari menatap tajam Elgard.
Para peserta rapat yang hadir mengiyakan pernyataan Gerald.
"Saya rasa cukup untuk hari ini. Terima kasih atas kerjasamanya."
Setelah Gerald berbicara demikian, para peserta rapat pun secara teratur undur diri. Setelah memakan waktu lebih dari 3 jam lamanya, solusi di dapat yang kemudian disetujui oleh semua pihak.
"Kamu juga keluar Hadinata," perintah Gerald. Ia perlu bicara empat dengan Elgard.
"Saya," tunjuk Hadinata pada dirinya sendiri.
"Memang ada Hadinata lain disini?"
Setelah pamit undur diri, Hadinata pun keluar dari ruangan itu.
"What's wrong with you?" tanya Gerald setelah di rasa di ruangan itu hanya ada dirinya dan sang putra.
"Bukan cuma 1, tapi 2 proyek besar, Elgard." Gerald bangkit dari duduknya. Ya, ia tahu dalam berbisnis selalu ada saja masalah dan resiko yang ditimbulkan tapi masalah ini benar-benar menguras pikiran dan tenaganya. Ia bahkan sampai harus turut campur ke dalam permasalahan ini. Baru hitungan hari saja Elgard sudah membuat masalah serumit ini.
Seharusnya permasalahan ini tidak terjadi mengingat ini sudah berjalan sesuai dengan kesepakatan, tapi di tengah jalan justru ada perubahan.
"Apa saja yang kamu lakukan sampai mereka menarik diri secara sepihak kemudian terjadi kekacauan ini, huh?"
Tak ada jawaban.
"Are you bored with your position?"
Lagi, Elgard tak menjawab. Ia sendiri tak mengerti disaat ia sudah bekerja semaksimal yang ia bisa meskipun belakangan ini konsetrasinya cukup terganggu karena tak bisa fokus setelah mengetahui Dinda sudah menikah dan memiliki seorang anak, mengakibatkan pekerjaannya turut berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
RomanceELGARD DECLAN GENTALA tak pernah menyangka akan kembali bertemu dengan cinta pertamanya 7 tahun lalu, dengan keadaan dan status yang tidak lagi sama. Elgard membencinya. Elgard menaruh dendam padanya. Elgard menganggapnya tak ubahnya wanita simpanan...