8 Maret 2013
Hari ini aku bergegas pergi ke halaman depan sekolah untuk pelajaran olahraga. Saat aku mengedarkan mataku, penglihatanku terkunci padamu.
Kau baru saja keluar dari kelasmu dan duduk di lorong depan kelasmu, membawa buku pelajaran entah apa aku tak melihat dengan jelas. Karena fokusku hanya terhadapmu.
Aku terus memerhatikanmu, sampai tak tersadar guruku memanggilku untuk mengambil nilai.
"Ehh lo dipanggil tuh, ambil nilai larii. Bengong aja sih lu" Ucap salah satu temanku. Aku hanya mengangguk dan bergegas menemui guruku.
Setelah itu aku dan ke empat temanku, mengambil nilai lari. Aku pun bergegas lari menyusul temanku dan sekarang posisiku berada di nomor 2. Namun saat aku berlari, aku melihat dirinya sedang membaca buku di saung, sangat serius.
Manis. batinku.
Sialnya, satu temanku tau kalau aku memperhatikanmu.
"ehhh lu jangan meratiin dia mulu dong. Kak kak disalamin sama diaa" Ucap temanku sambil menunjukku.
Dia pun mengalihkan perhatiaan nya ke arah aku dan temanku, alisnya mengerut menandakan bahwa ia bingung. Segera aku jawab
"Bohong kak, dia cuma becanda" Ujarku kemudian berlari kembali.
Jujur saja, aku sangat malu. Bagaimana tidak, aku baru saja terlihat seperti maling yang tertangkap. Uhh sungguh memalukan.
"VANIAAAAA" ucap salah satu temanku.
Yaap benar namaku Vania Alysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye My Senior
Teen FictionIni bukan tentang aku dan dia. Ini bukan tentang kita. Ketika semua hal yang telah kau perjuangkan berujung sia sia, apakah yang akan kau lakukan ? Akankah masih ada keinginan untuk bertahan ? Akankah masih ada keinginan untuk tetap memperjuangkan...