2015
Yeah, sekarang sudah memasuki tahun baru 2015.
Jangan tanyakan bagaimana hubunganku dengan Kak Adrian.
Karena aku akan menjawab 'Masih sama seperti dulu, tidak ada progres.'
Yaah memang, setelah ia bilang bahwa ia juga menyayangiku, aku dan dia jadi lebih dekat bahkan sangat dekat.
Tapi semakin kesini, semuanya sama saja seperti dulu.
Jangan tanya apakah aku bosan atau tidak. Karena aku akan menjawab 'Aku tidak bosan dan tidak akan pernah. Seandainya aku bosan aku akan tetap bertahan.'
Aku terlalu larut dalam pikiranku sampai sampai aku tak sadar smartphone ku sejak tadi bergetar.
Aku pun segera melihat smartphone ku.
17 messages.
Ah, aku malas membuka grup kelasku. Jadi lebih baik aku membuka pesan dari Davi.
Ohiya, Davi itu sahabat laki laki ku satu satunya.
Aku sudah bersahabat dengannya sejak kelas 7. Tapi aku tidak pernah menceritakan tentang Kak Adrian padanya.
Jangan tanya kenapa karena aku juga tidak tau.
Davi A.R : Selamat taun baru Vann
Vania Alysa : Selamat taun baru juga Daviii
Vania Alysa : Ehiya, kamu liburan kemana ?
Davi A.R : Biasa, di Surabaya.
Vania Alysa : Waahh, seru banget pastiii;D
Davi A.R : Iyaa seru banget. Coba lu ada disini Van:) Pasti makin seru wkwk
Hah ?
Apa maksudnya ?
Ah mungkin Davi hanya bercanda saja.
Vania Alysa : Masa iya aku kesana sih kan jauh.
Davi A.R : Yodah gapapa kesini lah lu wkwk
Vania Alysa : Ngomong mah gampang ya Dav-_-
Davi A.R : Hahaha
Davi A.R : Gak tidur lu ?
Vania Alysa : Gabisa, berisik banget. Kamu sendiri ga tidur ?
Davi A.R : Gue lagi liat petasan dari roof top disini.
Vania Alysa : Aihh pasti bagus banget kan.-.
Davi A.R : Iyaa dong bagus bgt. Makanya lu kesini dong.
Vania Alysa : Iya, kapan kapan aja haha
Davi A.R : Hehe
Aku hanya membaca nya tanpa membalasnya.
ѼѼѼѼ
Aku menjalani hari hari ku seperti biasa.
Aku juga sudah lulus, dan sekarang aku sudah menjadi murid SMA. Ah tidak, aku menjadi seorang murid di MAN.
Tadinya aku ingin menyusul Kak Adrian di SMA yang sama. Tapi nilai ku sangat sangat tidak memungkinkan.
Dia pintar aku tidak.
Ahiya, aku memang tidak sedekat dulu dengan Kak Adrian. Tapi sebelum aku memulai ujian nasional ku. Kak Adrian sempat menyemangati ku.
*Flashback on
Kak Adrian : Hai Van:) Semangat ya Ujian Nasionalnya. Belajar yang bener, tapi dibawa santai aja ya, biar ga stres hehe.
Vania Alysa : Hai juga kak;) Hehe iyaa kak. Tapi gabisa dibawa santai._. Susaah, aku takut.
Kak Adrian : Gausah takut gitu, dibawa santai aja Vania. Biar bisa nyusul kesini:p
Kak Adrian : Ehiya, btw kamu mau masuk mana nanti ?
Vania Alysa : Man 4, sman 28, sman49. Mau nya sih itu, tapi gatau bisa apa engga hehe.
Kak Adrian : Aamiin, bisa bisaa kok. Sini nyusul ke 28 ;p
Kak Adrian : Di tunggu yaa:)
Vania Alysa : Di tunggu ?
Kak Adrian : Di tunggu di 28 hehe
Apaaa ? Kak Adrian nunggu aku di 28 ?
*Flashback off
Setelah mengingat itu, aku pun tersenyum senyum sendiri.
"Hayoo lu kenapa senyum senyum sendiri" Ucap seseorang.
"Apasih Sha, aku engga senyum senyum sendiri kok."
Kalian masih ingat dengan sahabat ku yang satu ini ?
Yak, dia Orlin Shakila.
Aku dan dia satu sekolah hehe.
"Halaaah masih aja ngelak lu. Senyum senyum kenapa tadi ?" Tanya Shakila kembali.
"Hmm gapapa" Ucapku sambil tersenyum.
"Boong lu, lu gabisa boong sama gue okey" Ucapnya.
"Okey, aku keinget sama Kak Adrian." Jawabku.
"Adrian lagi adrian lagi. Gak capek apa lu ?" Tanya nya.
"Engga dong, kan kalo kita tulus-"
"Gak! Seharusnya lo mikir dong Van. Dia emang pernah bilang ke gue kalo dia sayang sama lo. Tapi apa cuma dengan ngomong itu membuktikan semuanya ?! Engga kan !
Pernah gak, dia yang mulai ngechat lo? Enggak. Pernah gak dia nanya kabar lo ? enggak. Pernah gak dia peduli sama lo ? enggak.
Buat apa lo perjuangin dia yang sama sekali gak peduli sama lo ? Buat apa lo perjuangin orang yang gak pantes buat lo perjuangin.
Lo gak tau kan, disana dia gimana. Bisa aja dia udah punya cewek dan lo sama sekali gak tau itu.
Lo masih nunggu, entah gue gak tau apa yang lo tunggu. Lo masih berharap apa yang engga seharusnya lo harapin.
Van, gue mohon banget sama lo. Diluar sana banyak banget cowo yang lebih baik. Move on Van move on." Ucap Shakila.
"Dia baik kok Sha. Dia baik banget sama aku. Emang diluar sana masih banyak laki laki yang lebih baik, tapi kalo hati aku mau nya dia aku bisa apa. Aku udah terlalu jauh jatuh kedalam dirinya.
Rasanya sulit untuk keluar dari sana. Aku gatau caranya. Aku sayang dia Sha-"
"TAPI DIA GAK SAYANG LO VAN" Teriak Shakila kemudian meninggalkan ku.
Aku pun hanya terdiam di tempatku. Aku merasa bersalah dengan Shakila. Tapi bagaimana lagi.
♨♨♨
Dear diary,
Apa aku salah jika aku menyayangi seseorang ? Apa aku harus membohongi perasaanku sendiri ? Demi persahabatanku.
Aku tau, Shakila berkata seperti itu karena dia lelah melihat ku seperti ini.
Dia lelah melihatku terus menangis.
Memang semua salahku. Salahku kenapa aku tidak bisa kuat dengan semua ini. Salahku kenapa aku terlalu lemah menjalani semua ini.
Berpura pura sudah melupakannya ? Ah, apa itu ide yang bagus. Aku akan mencobanya.
♨♨♨
Lanjut terus yaa hehe:)
Kayaknya tinggal 1 atau 2 part lagi cerita ini selesaiii:)
Terimakasih yang udah vomment cerita aku makasih bangeet
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye My Senior
Teen FictionIni bukan tentang aku dan dia. Ini bukan tentang kita. Ketika semua hal yang telah kau perjuangkan berujung sia sia, apakah yang akan kau lakukan ? Akankah masih ada keinginan untuk bertahan ? Akankah masih ada keinginan untuk tetap memperjuangkan...