7

1.3K 133 9
                                    

"AUDIII REINA AKU SENENG BANGEEETTTT." Teriaku saat memasuki kelas sambil mengembangkan senyum ku.

Dan kini semua orang melihat ke arahku.

Aku pun hanya tersenyum sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengah membentuk V.

"Apasih ? Gausah teriak teriak Van." Ucap Audi yang langsung berjalan ke arahku.

"Kenapa kenapa ?" Tanya Reina.

Aku masih saja mengambangkan senyum manisku. Ehh gadeng canda.

Aku pun segera mengambil smartphone ku dari dalam saku kantongku.

"Liat iniiii" Ucapku sambil menunjukan sebuah screenshoot chatan Shakila dengan Kak Adrian.

"DEMI APAAA VAN ?" Ucap Reina tak percaya.

"Yaa kamu bisa liat sendiri Rei." Ucapku.

"Aaaaaa Vaniaaaa gue juga ikut seneng." Ucap Reina sambil memelukku.

Aku pun kembali memeluk Reina.

"Udah pernah gue bilang kan, Kak Adrian pasti bales perasaan lu. walaupun sebelum ini sempet yaa gitu." Ucap Reina lagi.

Tunggu, kenapa hanya Reina yang senang. Audi ? Apa dia tidak ikut senang ?

"Van sini deh." Ucap Audi.

Aku pun melepas pelukan ku dari Reina dan berjalan menuju Audi.

"Kenapa Di ?" Tanya ku.

Dia pun segera memelukku dan berbisik.

"Gue tau lo sayang banget sama dia Van, gue tau lo tulus. Tapi kenapa gue berpikir kalo Kak Adrian sayang sama lu karena..." Ucap Audi menggantungkan kata katanya.

"Karena apa ?" Tanyaku sambil melepas pelukannya.

"Karena..."

"Karena apa Di ?" Tanyaku penasaran.

"Gue gak tega ngomongnya." Ucap Audi lirih.

"Katakan saja Di." Ucapku.

"Karena dia kasian sama lo." Ucap Audi.

JEDAR

Apa ?

Sayang karena kasian ?

Kenapa aku tidak pernah kesana ?

Apa iya ?

"Van, vania." Ucap Audi.

"Itu cuma pikiran gue, belom tentu bener kok. Jangan lo pikirin ya Van." Ucap Audi lagi.

Aku menghirup udara dan menghembuskannya. Berusaha menenangkan diriku sendiri.

"Iyaa Di, aku tau itu cuma pikiran kamu dan seperti yang kamu katakan, belum tentu benar." Ucapku sambil tersenyum.

"Vaan maafin gue ya Van."

"Gapapa kok Di, kamu gak salahkan." Ucapku.

Aku pun berjalan menuju kursi ku di kelas. Dan mengikuti pelajaran dengan pikiran yang entah kemana.

***

Farhan Daniel : De
Farhan Daniel : Maaf
Farhan Daniel : De;(

Aku hanya membaca line dari Kak Fardan. Kalau sebelumnya dia tidak seperti itu. Aku pasti akan langsung membalas line nya.

Calvin G : Oii
Calvin G : Van

Calvin ?

Siapa Calvin ?._.

Namanya tidak asing.

Goodbye My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang