Bab 3(Lilyn part.2)

735 70 1
                                    

"Lily butuh minyak telon?"

"Delyn!"

Hahaha....Delyn tertawa melihat raut wajah kesal yang ditampilkan oleh Lily, dasar bayi.

"Minyak telon apaan,dikira aku bayi apa. Udah gede juga"Lily menggerutu kesal. Gadis itu memilih beralih dari Delyn menuju ke ransel kecil miliknya, Lily ingin mengambil ponsel genggamnya yang disimpan di dalam sana.

Delyn beranjak berdiri dari tepian kasur yang ia duduki,memilih untuk melakukan aktivitas bebersih juga. Delyn tentu tak mau sampai diprotes oleh Lily jika dirinya tak turut membersihkan dulu sebelum beristirahat, bisa bisa telinga kucing bocah itu muncul. Kenapa tak tanduk iblis? Wajah Lily terlalu bayi jika harus tersemat tanduk iblis.

Lily sempat menoleh saat mendengar suara pintu kamar mandi yang tertutup. Setelah memastikan Delyn sudah sibuk dengan aktivitas di dalam kamar mandi, Lily bergerak mendekati tempat tidur dan dalam beberapa detik selanjutnya, gadis itu sudah berbaring sempurna di atas kasur empuk tersebut dengan posisi tengkurap. Tak lama berselang, suara opening dari salah satu game populer saat ini terdengar dari ponsel gadis itu. Lily saat ini dalam mode gamers nya, menatap fokus layar hp di tangan dengan gerak jari-jari yang lincah.
Setengah jam lebih telah berlalu dan Lily semakin fokus pada game di ponselnya, gadis itu bahkan tak menyadari kalau Delyn telah selesai dengan aktivitas di kamar mandi dan kini tengah berdiri berkacak pinggang sambil geleng-geleng kepala.
Delyn dengan perlahan menaiki tempat tidur miliknya dimana ada Lily yang berbaring tengkurap memunggunginya.
"Lily...Lily...Lily"Delyn memanggil nama Lily berulang kali sambil menoel-noel pipi gadis itu, namun Lily sudah terlanjur fokus pada kegiatannya malah tak memberi respon.
Delyn yang sedikit kesal karena merasa diacuhkan pun mencubit pipi Lily dengan gemas,
Plak!
"Eh"Delyn sedikit kaget akan respon Lily yang menepis tangannya tersebut, agak sedikit keras menurutnya. Gadis tersebut akhirnya memilih untuk mundur sedikit menjauh, Delyn memilih duduk sambil menyandarkan punggungnya pada dasbor tempat tidur, diam menatap punggung Lily.

Gerak jari-jemari Lily yang awalnya sangat lincah mengendalikan karakter miliknya dalam game, tiba-tiba terdiam. Setelah otaknya  loading seperkian detik, Lily spontan meletakkan hpnya begitu saja di atas kasur dan dengan cepat mengubah posisinya menjadi duduk. Gadis itu berbalik arah dan menemukan Delyn yang kini hanya menatap diam pergerakannya barusan, Lily menggaruk kepalanya yang tak gatal dan kemudian dengan perlahan mendekatkan diri pada Delyn.

"Maaf Delyn"

"Maaf untuk apa? Memangnya Lily punya salah pada Delyn?" Tanya Delyn sambil menaikkan sebelah alisnya menatap Lily yang kini menghadap padanya.

"Anu itu, tangan Delyn. Maaf Lily menepisnya terlalu keras, pasti sakitkan?" Lily berkata demikian sambil meraih tangan Delyn yang tadi digunakan untuk mencubit pipinya.

"Tak apa, itu bukan salah Lily. Delyn saja yang mengganggu, seharusnya aku yang meminta maaf bukan Lily" ucap Delyn
Respon Delyn yang seperti ini bukannya membuat Lily merasa tenang, malah makin ketar-ketir sendiri. Lily bergerak dari posisinya dan semakin mempersempit jarak antara dirinya dan sang pemilik kamar, kini Lily berada di atas pangkuan Delyn.
"Tidak bukan Delyn yang salah tapi Lily. Lily yang tak sopan karena tak menghiraukan Delyn, padahal Delyn adalah pemilik kamar ini"tutur Lily kemudian menenggelamkan kepalanya pada cekukan leher Delyn.

Delyn mengangkat tangan kanannya untuk mengusap pelan pucuk kepala Lily yang saat ini tengah duduk di pangkuannya, sedangkan tangan kirinya mengambil posisi melingkar pada pinggang si gadis penyuka anime itu. Jujur posisi ini cukup membuatnya ketar ketir sendiri, untungnya pintu kamar telah di kunci tadi. Kedua gadis remaja itu nampak nyaman dengan posisi mereka saat ini, keduanya diam dalam hening pada posisi yang sama hampir 15 menit sebelum akhirnya terdengar dengkuran halus yang berasal dari salah satu dari mereka.

Lily yang memejamkan matanya diceruk leher Delyn sambil menutup mata kini membuka kedua matanya,
ia mengangkat kepalanya dari sana saat mendengar dengkuran halus.
Ternyata Delyn yang tengah memangku Lily lah yang telah lelap tertidur, ini sedikit berbeda bukan.
Lily menatap wajah bersih Delyn tanpa make up itu dengan seksama, cantik.
"Kamu pasti kelelahan Delyn"gumam Lily pelan.Dan kemudian dengan gerakan yang hati-hati, lily bergerak turun dari atas pangkuan Delyn.
Lalu setelahnya Lily dengan gerakan yang lembut berusaha mengubah posisi Delyn yang tertidur dalam posisi duduk sambil bersandar kini berubah menjadi berbaring sempurna di atas kasur. Lily kemudian berbaring disebelah Delyn dengan posisi menyamping mengarah kepada gadis yang sudah terlelap itu, dengan perlahan juga menempatkan tangan kirinya di bawah leher bagian belakang Delyn, kemudian membawa teman segenerasinya yang istimewa itu ke dalam pelukannya.
"Selamat tidur Delyn, mimpi yang indah" ucapnya lirih sebelum menyusul si gadis ke alam mimpi.

OS JKT48(Gen 12 vers.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang