Bab 6(Orine + other)

750 71 2
                                    

Erine memasuki ruang latihan, gadis yang akan segera berulang tahun ke-17 tahun itu langsung menuju kepojokan untuk menaruh tas ransel yang dibawa. Setelahnya Erine mengambil posisi duduk bersandar di dinding, duduk tenang memperhatikan sekitar.Kini ia sedang memperhatikan Oline dari jarak yang cukup jauh, teman segenerasinya itu tengah asik bercanda ria dengan teman segenerasi mereka yang lain yaitu Nachia,Nala, dan ada Lana juga. Entah apa yang keempatnya lakukan, kegiatan mereka tak terlihat terkonteks. Keempat orang itu hanya melompat dan menari-nari tak jelas dengan iringan lagu khas anak fb tahun 2000-an. Jika saja ada yang merekamnya kegiatan mereka dan hasilnya disebarkan ke media sosial, Erine yakin image generasi 12 yang sudah mulai dikenal rusuh dan absurd akan semakin meningkat cepat.
Tapi diantara keempat teman segenerasinya itu, Oline yang mengambil hampir 90% atensi yang Erine miliki. Oline Manuel Chay, gadis yang lebih muda darinya beberapa bulan itu entah bagaimana selalu berhasil membuat atensi Erine teralihkan kepadanya. Bukan cuma akhir-akhir ini saja tapi sejak awal dirinya berkenalan dengan Oline dan ditambah perjalanan menuju kota Surabaya yang menjadi salah satu alasan kenapa mereka bisa dekat.

"Seperti biasa, hanya berani menatap lekat dari jauh hm"

"Eh delyn, kamu mengagetkan saja"

"Maaf ci"

Delyn yang baru datang langsung mengambil posisi duduk disebelah Erine dan ikut memperhatikan apa yang sejak tadi menjadi pusat perhatian dari cicinya itu.
"Aku terkadang heran, cici selalu suka menatap Oline dari jauh. Tapi saat kalian berdekatan, cici terkadang suka sekali menghindari bertatapan dengan Oline. Kenapa begitu?" Delyn menoleh menatap Erine.

"Hanya ingin begitu"jawab Erine seadanya.

"Cici dan Oline sama saja"tutur Delyn.

"Sama saja apanya?"Erine.

"Sama-sama suka saling memperhatikan satu sama lain, tapi juga selalu bersikap seolah tak saling memperhatikan"jawab Delyn, gadis itu berkata demikian sambil memakan keripik kentang yang dibeli sebelum datang ke tempat latihan.

"Kata-kata mu terdengar rumit Delyn"
ujar Erine.

"Emang agak rumit, tapi aku rasa cici pasti paham maksud ku"tutur Delyn,
"Ngomong-ngomong sekedar informasi saja, anak itu sejak tadi menunggu kedatangan cici loh. Hanya saja beberapa saat sebelum cici datang, trio Na mengajak Oline bergabung melakukan aktivitas aneh mereka" tambah gadis penyuka karakter batman itu.

"Benarkah?"Erine.

"Aku tidak berbohong, kalau cici tak percaya coba saja tanya anaknya langsung"Delyn.

"Aku tidak kan melakukan itu"balas Erine cepat.

"Hadeh, susah emang kalau gengsi udah berkata tuh"Delyn menghadeh, ia pun menatap ke depan dan...
"OLINE, NIH BOCIL LO UDAH NYAMPE NIH"

"Delyn!"Erine kaget saat Delyn tiba tiba berseru seperti itu.

Oline yang tadi sibuk tak jelas bersama trio Na pun langsung menoleh kebelakang setelah mendengar teriakan Delyn, pandangan gadis bermata ngantuk itu langsung tertuju kepada gadis yang duduk bersebelahan dengan Delyn. Pandangan mata Oline dan Erine bertemu cukup lama sampai...

"Ekhem...ekhem...aduh tenggorokan akoh kok tiba-tiba gatal ya"Nachia mengusap lehernya sendiri sambil menatap Nala-Lana bergantian, meski lirikan matanya terlihat jelas tertuju kepada siapa.

"Tenggorokan Nachia gatel, yuk cari minum dari pada tatapan aja mana sembuh"tutur Nala sambil menarik lengan Nachia menjauh dari sana, nada bicara yang terkesan meledek saat masuk ke indra pendengaran Oline.

"Aku mau cari Arali ah, mau diajak tatap-tatapan juga"Lana ikut berlalu pergi.

Oline mendengus pelan, melihat tingkah tiga kawannya itu. Gadis itupun memutuskan beranjak dari tempatnya berdiri, ia berjalan lurus kearah Delyn dan Erine. Namun saat jaraknya sudah dekat, Oline mengubah arahnya langkahnya. Gadis itu tak menghampiri Erine maupun Delyn, melainkan menghampiri tempat dimana dirinya menaruh tas ransel miliknya yang dibawa ke tempat latihan lalu duduk disana.

Erine pada posisinya tetap memperhatikan tingkah laku Oline sejak tadi, tanpa berniat beranjak menghampiri. Dan setelah Oline nampak memfokuskan diri bermain hp, Erine juga memilih melakukan kegiatan yang sama yaitu memainkan hpnya juga.

Delyn yang masih ada disana hanya bisa kembali menghadeh, meski kali ini di dalam hati.
*Hadeh aja aku mah*Batin gadis itu.

OS JKT48(Gen 12 vers.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang