Bab 2 (Lilyn)

1K 82 9
                                    

Delyn mengemasi beberapa perlengkapannya ke dalam tas ransel miliknya. Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, Delyn menutup lalu menyandang ransel kecilnya itu kemudian berjalan menghampiri seseorang yang berjarak tak begitu jauh dari posisinya. Tengah melakukan fokus kegiatan yang sama seperti apa yang Delyn lakukan barusan,
"Lily sudah selesai?" Delyn.

"Ini hampir selesai Delyn" saut Lily sambil menoleh sejenak ke belakang dimana ada Delyn berdiri disana.
Beberapa waktu kemudian, Lily sudah selesai mengemasi barang barangnya ke dalam tas. Gadis itupun berbalik badan seusai menyandang tas miliknya, langsung menampilkan senyum
"Lily sudah selesai Delyn, ayo pulang"
ajak Lily.

"Hm, ayo" Delyn tanpa bicara banyak langsung meraih salah satu tangan Lily untuk digandeng dan Lily nampak tak masalah dengan hal itu.
Keduanya berjalan berdampingan beranjak meninggalkan tempat latihan seusai berpamitan kepada teman teman se-generasi serta para sensei mereka yang masih tersisa disana.
Delyn dan Lily tadi memang sudah sepakat untuk pulang bersama, eh tidak. Lebih tepatnya Lily yang sepakat dengan Delyn untuk mampir terlebih dahulu ke kediaman gadis itu sebelum akhirnya nanti Lily pulang ke rumahnya sendiri. Alasan Delyn mengajak Lily untuk mampir karena orang rumah tengah ada urusan ke luar semua, jadi menurut Delyn dari pada dirinya bosen sendirian, jadilah ia memutuskan untuk mengajak Lily mampir. Lily pun juga tak keberatan sama sekali menuruti permintaan kawan segenerasinya tersebut, toh Lily juga sudah sering mampir bahkan bisa dibilang menjadi member gen 12 yang paling sering bertamu ke rumah si gadis penggemar batman itu.

Delyn dan Lily pulang menuju ke kediaman keluarga Delyn dengan cara menaiki mobil. Oh tentu saja bukan salah satu dari mereka yang bertugas mengemudi, keduanya masih belum punya surat izin mengemudi dan usia kedua remaja ini masih kurang untuk bisa mendapatkan SIM.

Skip_

"Silahkan masuk Lily" Delyn mempersilahkan Lily masuk ke dalam rumah dan lanjut mengajak gadis remaja tersebut langsung menuju kamarnya saja.

Lily mengekori Delyn menuju kamar gadis itu dan saat pintu kamar terbuka, mata Lily langsung tertuju kepada kasur dihadapannya yang terlihat sangat empuk dan nyaman untuk dibaringi. Lily dengan sigap langsung mengambil ancang-ancang untuk melompat merebahkan diri ke atas tempat tidur yang menggoda itu,
namun saat ingin melakukan aksinya,
Lily merasa ada yang menahan dirinya dibelakang. Ia sontak langsung menoleh ke belakang dan disana terlihat Delyn berdiri tepat di belakangnya dengan salah satu tangan menahan bagian belakang hoodie yang Lily kenakan.

"Delyn" Lily.

"Kalau mau baring, bebersih dulu Lily" tutur Delyn yang sejak awal sudah membaca rencana dibenak Lily,alias sudah kebiasaan si wibu emang.

"Aaa Delyn, Lily mau baring. Bentar aja kok pliss" Lily merengek, mencoba bernegosiasi walau nampaknya gagal.
Delyn, gadis itu malah mengangkat tangannya yang satunya menunjuk kearah pintu kamar mandi di dalam kamar,
"Sana mandi Lily"suruh Delyn.

"Aku nggak bawa baju ganti loh Delyn" Lily masih mencoba mencari alasan.

Delyn memutar bola matanya,ia mengubah arah tunjuknya yang tadi kini mengarah pada sebuah lemari dengan ukuran yang cukup besar di kamar itu.
"Tenang, aku punya banyak baju bersih yang nganggur kok di dalam lemari dan siap buat Lily pakai dulu.
Bahkan kalau Lily mau baju yang bener bener masih baru, juga ada kok" ujar Delyn.

Lily yang mendengar apa yang dikatakan Delyn kini langsung menghela nafas pasrah, gadis itu menyerah dan dengan langkah gontai melangkah memasuki kamar mandi di kamar Delyn untuk bebersih.
Delyn menggelengkan kepalanya pelan, ia pun menuju lemari miliknya untuk menyiapkan pakaian yang akan Lily gunakan.

Setelah sekitar 20 menit berada di dalam kamar mandi, Lily memanggil Delyn dari dalam kamar mandi untuk menanyakan pakaian yang akan di kenakan. Delyn dengan cekatan mendekati pintu kamar mandi membawa pakaian yang telah dirinya siapkan sebelumnya, kemudian menyerahkannya kepada Lily.
Beberapa saat kemudian Lily keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan yang nampak segar, beberapa jejak air bekas mandinya masih tersisa pada rambut di sekitar keningnya. Delyn tersenyum tipis menatap Lily yang baru selesai mandi, mirip bayi di menurutnya.

"Lily butuh minyak telon?"

OS JKT48(Gen 12 vers.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang