different mornings

1.1K 90 12
                                    

Pagi Hari ini Ajuanda akan berangkat sekolah di temani dengan seorang pria paruh orang tua dari Jay.

Juan merasa sangat dekat dengan sekali dengan Tian, Juan tidak tahu mengapa dirinya selalu merasa hangat ketika mereka berkumpul.

Tapi Juan tidak ingin egois bagaimana pun Juan harus bisa membawa kembali Jay untuk bisa merasakan kehangatan yang dirinya rasakan sekarang.

Tok tok tok
Suara ketukan pintu

" Boy udah siap belum" panggil Tian selaku orang tua darinya, ya walaupun tian tak tahu siapa Juan sebenarnya.

" Bentar aku belum siap " Sahut Juan yang masih berada di dalam kamar.

Kebiasaan Juan tiap harinya adalah... Kehilangan barang barang sewaktu dirinya akan pergi.

" Cih mana sih anjing, perasaan gue taruh dasi tuh dimeja tapi kok gak ada" pusing pemuda yang mengobrak Abrik meja belajarnya.

Huh

Juan menghela nafas sambil dirinya sesekali mengingat dimana terakhir kali dirinya menaruh dasi, perlu kalian ketahui Juan adalah tipikal orang yang ceroboh.

" Atau gue tanyain mam- CK ah elah kebiasaan kan gue panggil ibu ibu itu mama" decak Juan.

Tak ada cara lain selain Juan menanyakan dasi nya kepada Yura, ya karna terakhir kali yang membereskan kamarnya adalah yura.

Juan pun akhirnya turun dengan wajah kusutya sambil sesekali menghela nafas agar kedua orang tuanya fokus kepada dirinya

" Kenapa nak, kok kaya lesu gitu. Biasanya kalau mau sekolah selalu bersemangat?" Tanya Yura ketika sang anak menghampirinya dengan wajah kusut.

" Emm itu mama liat dasi aku gak ya?" Lemas Juan sambil menatap ibunya berharap sang ibu lah yang menyimpan dasi miliknya.

Oh Yura tau sekarang kenapa anaknya ini kusut sekali pagi hari, yak itu karna dasinya hilang.

" Loh kan biasanya Jay taruh di laci, terus kamrin mama liat dasi Jay di meja yaudah mama taruh di laci" balas Yura sambil menghidangkan makanan yang telah ia masak

" Hahh anjir sia sia gue obrak Abrik kamar kalo narohnya di laci" gumam Juan

" Oh yaudah makasih ma" ujar Juan lalu berlari kearah kamarnya kembali.

Yura hanya terkekeh melihat anaknya itu.

Badboy or babyboy?

Tak seperti di kediaman Wiliam yang adem ayem, pagi hari ini dikediaman abrata sudah sangat heboh karna kedua pemuda mempermasalahan penampilan.

Tampak kedua orang pemuda masih saling adu omong karna salah satu dari mereka kekeuh dengan pendiriannya.

" Jun yang bener aja lah masa Lo mau pake Hoodie pemberian mommy?" Tanya haka kesekian kalinya.

" Emang kenapa sih bang kan aku ingin memakainya?" Balas Jay garang

Haka duduk kembali di kursi ruang tamu lalu memperhatikan lagi Jay yang diam memperhatikan baju yang ia pakai.

" Ni anak kesambet apaan sih njir, biasanya dia malu kalo pake baju kek bocil" batin haka heran

" Kenapa masih ngeliatin sih bang mau berangkat gak sih?!" Galak Jay sambil memandang haka dengan wajah sebal

Haka menghela nafasnya jengah dengan kelakuan Jay saat ini, haka ini mikirnya si Juan alias Jay ini lagi mau buat di frustasi.

" Lo gak malu kah pake ini?" Tanya haka kembali.

Jay mengangguk semangat.

" Ja- aku gak maluuu justru aku senangg dapat hadiah dar mommy nya Abang" ceria Jay.

Mulut haka mengganga lebar atas jawaban yang Jay berikan, apa tadi katanya?? s-senang apakah juannya ini tak malu kah.

Otak haka masih mencerna setiap kata yang di keluarkan Jay.

" Whattt Lo b-benaran?!" Haka menepuk pipi milik Jay.

" Beneran, ayoo abanggg ini udah hampir siangg" rengek Jay tak sabaran

Oke oke haka ngaku kalah kalo gini, tak ada lagi yang dapat ia lakukan untuk menyadarkan orang yang ada di hadapannya sekarang.

" Kalo gak mau berangkat Jay naik bis aja deh" lesuh Jay yang tak mendapat respond.

" E-eh iya iya kita berangkat sekarang" cegah haka.

" Yaudahhh ayooo lama bangettt sih" ujar Jay tak sabaran sambil memegang tangan haka

Haka diam masih diam.

" Ini gue yang jadi tinggi atau Juan yang menciut anjir" batin haka

Haka baru menyadarinya sekarang bahwa juannya alias si Jay ini hanya sebatas dagunya, sedangkan Juan asli sepantaran dengannya.

Help si haka loading guys🥲

" Eh ko belum pada berangkat" sahut wanita paruh baya menghampiri kedua anak yang masih diam.

" Ini nih mommy bang haka gak mau berangkat masa?!" Aduh Jay

Haka tersadar dari lamunannya pun langsung menggelang.

" Ini mau berangkat kok mom hehehe" tatapan sang momy mampu membuat haka ciut

" Yuk Jun kita berangkat" ajak haka sambil menggandeng tangan Jay

Kedua nya menyalimi Reny lalu pergi pamitan.

" LUCUU banget anak anak gue" gumam Reni menahan gemas

Sedangkan pria paruh baya yang juga memperlihatkannya hanya terkekeh mendengar gumaman sang istri

" Mau nambah gak" bisiknya

" Apaan sih mas udah ah aku mau pergi byee" ujarnya buru buru.

yang ngebisikin itu adalah
ADITIA ABRATA= ayah dari haka

____________________

Orang tua haka nichhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang tua haka nichhh.

Btw aku ganti nama ayahnya haka jadi Aditia guys😚.

Vote and coment

Setelah ini akan ada tauran lochhh😫😫

Byeee😚😚

badboy or baby boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang