Dijemput

957 106 13
                                    

Kini di rumah keluarga Abrata keadaan sedikit lebih berisik karna haka selalu menjaili Juan, setelah acara canggung tadi akhirnya haka sedikit membuat keadaan lebih baik.

Sedangkan Jay hanya diam dan tersenyum ketika melihat Juan tertawa lepas ketika dia menjaili haka kembali.

Sedangkan kedua orang tua haka hanya saling pandang dan sedikit tersenyum melihat mereka.

" Siapa Juan sebenarnya? Kenapa dia sangat mirip dengan jay? Dan ketika Jay melihat senyumnya jay sangat suka" banyak sekali pertanyaan di benak Jay saat ini

Ketika asik memikirkan pertanyaan pertanyaan di benaknya, Reny dan Adit menghampiri mereka dengan membawa minuman yang mereka inginkan.

" Minuman datang~" seru Reny dengan senyuman hangatnya.

"Yeyy jus buah buatan mommy Ren" ujar Juan semangat

Sedangkan haka hanya mengusak rambut Juan gemas, sudah biasa jika Juan bersikap seperti anak kecil seperti ini jika bersama Reny.

Diam diam Jay melihat itu hanya tersenyum kecut, dia hanya sebentar merasakan kehangatan keluarga Abrata dan dia harus kembali ke rumahnya yang sangat sepi itu.

Jay mengaku dia egois karna dia juga ingin di perhatikan sedikit oleh mereka tapi apa boleh buat? Dia bukan Juan.

" Nak Jay kenapa terus melamun?" Reny sangat sadar Jay yang hanya menatapnya kosong ke arah haka dan Juan.

" Ah tidak apa Tante, s-saya hanya sedikit tidak enak. Terimakasih atas minumannya" ujarnya sedikit tersenyum untuk menandakan dia tak apa apa.

Reny sadar sangat sadar ketika Jay yang hanya diam dan melamun seperti memikirkan sesuatu.

Tapi Reny juga bingung harus nanya apa kembali jadi dirinya hanya mengangguk dan kembali duduk bersama sang suami yang sibuk dengan handpone nya.

" Abangg, diam gak? Atau mau gue slebew Lo ha!?" Sebal Juan yang mendapat cubitan di pipi karna ulah sang Abang.

Tin~

Suara klakson mobil dari arah luar membuat Reny beranjak dan membukakan pintu untuk Mereka yang sudah datang.

Suara derap langkah kaki membuat semua orang menatapnya, dimana mereka ada pria dan wanita paruh baya dan seorang pria dewasa dengan balutan jas hitamnya.

" Selamat datang tuan Wiliam" ujar Adit sedikit menghampiri tian yang berjalan ke arahnya.

" CK kau Adit seperti sama siapa saja, panggil aku Tian saja" kesal Tian yang hanya mendapat kekehan dari Adit.

Sedangkan Yura sudah berkaca kaca melihat kedua anaknya, apakah ini semua jawaban dari doa dan kesabarannya selama ini?

" Anak anakku?" Lirihnya dengan senyuman mengembang

" Mas" panggilnya ketika Tian merangkul bahunya yang bergetar

Tian hanya tersenyum dan mengajak nya untuk duduk

Jay ingin menangis rasanya, dia sangat merindukan kedua orang tuanya saat ini. Tapi dirinya bingung harus apa jadi dia hanya diam.

Akhirnya Tian, Yura dan seorang pria dewasa atau Malvin itu duduk berhadapan dengan Jay.

Haka dan Juan yang tadi sedang bercanda mendadak diam.

" Jadi Tian apakah Meraka anakmu?" tanya Adit to the point.

" Iya mereka anakku Adit, aku tak tau harus apa. Tapi terimakasih sudah mengabarkan keberadaan anak anakku" ucapnya tulus

Sedang Juan melotot, hey apakah dirinya juga anak Tian?

" Maaf memotong pembicarannya, tapi maksud dari anak anakku itu siapa ya om? Bukannya anak om hanya dia?" Tanya Juan pelan sambil melirik Jay sekilas

" Tidak anak saya kembar, dan salah satu nya adalah kamu" ucap Tian sambil tersenyum

Juan mau pun Jay saling menatap dengan wajah kagetnya, mereka pikir mereka hanya mirip tapi tak kembar. Soalnya mereka percaya di dunia ini ada 7 kembaran.

" Kedatangan kami kesini juga ingin menjemput mu Juanda Wiliam" ujar Malvin mewakili Tian dan Yura yang hanya menatap kedua anaknya secara bergantian.

_______________________

Holaaa kembali lagi dengan aku yang baru pulang jadi panitia kemah heheww🥲

Capek banget ternyata jadi OSIS guys, sampe gak sempet buka wp🥹, mungpung weekend jadi aku up ini.

Jangan lupa vote and komen
Papayy🐰🩷

Salam hangat rensya, atau pacar Jaemin
Hehehe candaa guyss aku istri jaemin kok😭

badboy or baby boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang