hari sial??

928 92 7
                                    

Siang hari ini sepulang sekolah haka dan Jay memutuskan untuk makan dulu di warung yang memang tak jauh dari sekolahnya.

Jay dan haka duduk di salah satu bangku warung yang memang sudah di sediakan

" Bang haka kenapa kita makan disini?" Tanya Jay penasaran

Karna memang sebelumnya Jay belum pernah makan di warung warung seperti ini, karna kedua orang tuanya Jay melarang keras Jay untuk makan di warung pinggir jalan.

Haka bingung harus menjawab apa, pasalnya haka dan Juan kan memang selalu makan disini. Tapi kenapa Juan malah bertanya pikirnya.

" Karna langganan" walau bingung haka sebisa mungkin menjawabnya

Jay hanya menggaguk tanda mengerti.

" Oh begitu ya, emang Abang selalu makan disini yaa?" Tanya kembali dengan sesekali meminum teh manis dingin.

" Cil cil, kan Lo kalo makan suka sama gue. Ya jelas lah Lo juga suka makan disini" jelas haka dengan menatap intens Jay

Haka bingung sekali dengan wajah juannya itu, jika Juan memiliki wajah tegas dan mata yang tajam jika menatap, maka sekarang yang ada di depannya memiliki wajah yang manis sekali seperti pipi yang chubby dan tatapannya yang polos.

" Ini wajah Juan kenapa malah kaya bakpao ya? Tembeb banget gila ini pipinya" batin haka menahan gemas

" Jun Lo kalo makan sepiring berapa kali sih? Perasaan beberapa hari yang lalu muka Lo tajam bener dah, kenapa sekarang kaya bakpao?" Tanya haka penasaran

Jay yang sedang minum puk tersedak dengan pertanyaan haka

Uhuk uhuk

" E-eh maaf kalo gue nanya gitu hehe" panik haka takut Juan tersinggung

" Gak papa kok bang, eum aku jawab pertanyaan Abang.." mungkin ini saat nya Jay membuka siapa dirinya.

Jujur Jay sudah nyaman dengan haka tapi dia tidak ingin egois dan membuat haka kecewa bahwa sebenarnya dirinya ini bukan Juan.

" Bang haka.." panggil Jay lirih

Haka hanya mengangkat satu alisnya bingung

" Sebenarnya aku itu buk-" ucapan nya terpotong kala ada seseorang menggebrak meja yang di tempati haka dan Jay.

Brakkk

Jay yang merasa kaget pun memegang dadanya yang berdetak tak karuan akibat gebrakan tadi, sedangkan haka menatap orang itu tajam

" Maksud Lo apa sialan, gebrak meja. Gak sopan." Gertak haka

Sedangkan orang yang di tatap oleh haka hanya tersenyum miring

" Eum apa ya? Mungkin gue mau nyari masalah?" Jawabnya seolah bertanya

Jay mentap orang itu terkejut pasalnya orang yang di depannya saat ini adalah orang yang beberapa hari ini bertemu dengannya nya.

" Hai anak kecil kita ketemu lagi " sapanya sok manis

" Jemi sialan, Lo jangan pernah ganggu Juan lagi atau Lo berurusan sama gue." Tekan haka, entah lah walau haka tau Juan bisa bela diri tapi akhir akhir ini haka merasa bahwa juannya itu sudah tak pandai berkelahi.

Jemi yang mendapat tekanan dari haka pun menahan tawanya, woah apakah jemi akan takut dengan gertakan itu? Ohh tentu tidak.

" Lo pikir gue takut? Mau berurusan sama Lo kek,  orang tua Lo kek gue gak takut" jemi tersenyum remeh

Haka yang memang sudah habis kesabarannya pun mencengkram kerah baju milik jemi dan membawanya keluar warung

Bug..

badboy or baby boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang