tigapuluh

2.1K 172 13
                                    

"Papah benar-benar minta maaf sama kamu, selama ini papah sudah egois dan selalu menyakiti perasaan kamu, bahkan papah tega menjauhkan kamu dari kedua saudara mu,"

"Semua orang pasti punya kesalahan nya pah, hega sudah memaafkan papah dari lama jadi stop minta maaf sama hega,"

Kana langsung memeluk mereka bertiga dengan sayang, "makasih kamu sudah mau memaafkan semua kesalahan papah kamu di masa lalu hega," ucap Kana pada Hega.

"Yah kasian Shaka gak di ajak," ledek Dirga pada Shaka.

"Nyenyenye, dari pada om Dirga gak laku-laku," ucap Shaka pedas lalu menghampiri keluarga nya dan ikut bergabung.

"Gini amat nasib gue," gumam Dirga.
~••~

Di pagi hari yang cerah di kediaman Fernando sedang ada keributan, sang ayah yang masih belum bangun dari tidur nya dan sang anak yang menanyakan di mana letak barang yang mereka cari.

"Mamah dasi kakak disimpan di mana?" Teriak si sulung Shaka.

"Mah ikat pinggang punya adek di mana ya?" Di lanjut dengan teriakan si bungsu jemino.

"Haduh kalian itu cari aja di tempat biasanya, mamah lagi masak dulu, jangan teriak-teriak ini bukan hutan!" teriak sang ibu.

"Mami juga ikut teriak tuh," ucap si tengah hega. Hanya hega yang terlihat kalem di pagi hari ini.

Kana mendelikan Matanya. "Abang lebih baik kamu bangunin papah kamu gih," ucap Kana sambil menata hasil masakannya di atas meja makan.

"Males," jawab hega.

"Jangan males-males Abang,"

"Mah gak ketemu," ucap si sulung dan si bungsu kompak.

"Bentar lagi pasti ngomel," gumam hega.

"Awas aja kalo barang yang kalian cari mami yang temuin, kalian berdua gak dapet uang jajan hari ini," ucap Kana mendumal.

Kana pergi ke lantai atas untuk mencari barang yang kedua putranya cari, pertama Kana memasuki kamar si sulung Shaka ia berjalan ke arah belakang pintu dan mengambil dasi yang Shaka cari, kemudian ia berjalan keluar dan masuk kembali ke kamar si bungsu jemino dan berjalan ke arah almari lalu membuka salah satu laci dan mengambil satu ikat pinggang yang si bungsu cari. Setelah selesai ia pun turun kembali ke lantai bawah.

"Nih barang yang kalian berdua cari!" Ucap Kana sambil menyerahkan dasi dan ikat pinggangnya ke arah Shaka dan jemino.

"Kok mamah bisa temuin?" Tanya shaka.

"Iya kok sama mamah ketemu," sambung jemino.

"Makannya nyari barang itu pake mata bukan cuman pake mulut,"

"Abang kamu gak dengerin ucapan mami tadi?" Ucap Kana sambil menatap putra kedua nya.

Hega hanya menggelengkan kepalanya.

"Mau mami potong juga uang jajan nya?"

Hega menggelengkan kepalanya kembali.

"Kamu tuh ya,"

"Abang masih canggung sama papah," cicit hega.

Shaka dan jemino yang mendengar ucapan hega hanya saling pandang, mereka seolah-olah sedang bertelepati dan berkata "kita harus membuat Abang dan papah tidak canggung lagi,"

"Abang aja yang bangunin papah," ucap jemino.

"Iya bener Ega aja yang bangunin papah, kakak sama adek belum selesai siap-siap, terus Ega liat aja mamah juga belum selesai masak nya," ucap Shaka.

three twins brother [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang