02- simple wish : keinginan sederhana
***
Keempat saudara itu yang pergi ke kantin bersama-sama, sesampai mereka langsung mengambil piring dan mengambil satu persatu makanan.Disekolah ini menyediakan makan siang untuk semua murid dan guru yang pastinya makanan itu sehat karena uang sekolah ini bukanlah murah hanya orang tertentu yang bisa masuk kedalam sekolah ini.
"Bang, duduk di sana aja ada yang kosong kursi nya," ujar Daniel menunjukkan ke arah kursi/meja yang kosong.
"Yaudah ayo duduk di sana," Aryan yang mulai berjalan ke arah yang ditunjuk kan Daniel. Begitu pula dengan Brian Abi yang menyusul Aryan dari belakang.
Mereka berempat mulai mendudukkan dirinya di kursi selama beberapa menit sampai jam istirahat selesai.
Kringggg......
Bel berbunyi menandakan bahwa istirahat telah berakhir.Semua murid langsung masuk ke dalam kelas mereka masing-masing, termasuk Aryan, Brian, Abi, dan Daniel yang berjalan ke kelas mereka.
"Bi, kenapa sih hari ini kamu itu nggak banyak bicara?" tanya Brian heran ke Abi yang dari tadi hanya diam tanpa bersuara.
"Hah, nggak ada lagi gak mood aja," jawab Abi menoleh kearah kembarannya.
"Jawab jujur Bi ada apa?" tanya Brian.
"Enggak ada, kangen Papa sama Mama itu doang" jawab Abi yang akhirnya mengatakan sejujurnya.
Seketika Brian dan Aryan menoleh satu sama lain karena mereka juga merasakan hal yang sama.
Kini mereka bertiga terdiam sejenak sebelum Aryan berbicara.
"Udah kalau kangen itu udah biasa, nanti juga bakal terbiasa," Aryan pun tersenyum kepada kedua adik kembarnya mencoba untuk membuat mereka tersenyum kembali.
Karena semenjak hari itu datang mereka semua jarang tersenyum terlebih lagi jika teringat dan merindukan itu membuat mereka tidak bersemangat untuk hidup.
"Udah jangan diinget lagi ada kita yang akan membahagiakan satu sama lain," lanjut Aryan memeluk kedua adiknya dari belakang.
Membuat Brian dan Abi tersenyum kecil dihadapan kakaknya.
"Hah, gitu dong tersenyum, kan senyumnya adik kakak satu ini manis," ucap Aryan mengeratkan pelukannya.
"Aku tau kok dek, kamu pasti sangat rindu kepada Mama sama papa, tapi takdir memisahkan kita dari orang yang kita sayangi," batin Aryan dengan mata yang memanas karena menahan tangis.
"Yaudah sana masuk ke kelas," Aryan melepaskan pelukannya mencoba untuk tersenyum.
"Ingat yang rajin belajar nya," perintah Aryan menyemangati kedua adiknya.
Brian dan Abi pun tersenyum kepada sang kakak, dan mulai masuk ke dalam kelas meninggalkan sang kakak didepan kelas.
Dan kini Aryan dan Daniel pun berjalan menuju ke kelas nya.
Dikelas 12.
Vano kini yang menyendiri di kursi nya, dari tadi dia hanya diam dikelas selama istirahat berlangsung."Hah, hari yang berat," gumamnya membuang nafas berat.
"Hari pertama ultah tanpa Papa dan Mama."
Davin saat ini sedang bekerja di sebuah restoran ternama yang ada di kota ini.
"Davin bisa kemari sebentar," ucap rekan kerja Davin.
Davin pun segera berjalan mendekati rekan kerja nya itu.
"Ya, ada apa?" Davin yang bertanya kepada rekan kerjanya itu.
"Itu pak, manager manggil kamu untuk keruangan nya," jawab rekan kerja Davin yang berdiri sambil memegang sapu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Brothers
General FictionMenceritakan tentang kehidupan tujuh saudara yang selalu bersama, kisah kehidupan kedua setelah orang tua mereka yang sudah pergi meninggalkan mereka. Perjuangan untuk membanggakan kedua orang tuanya dengan Davin yang menjadi seorang pemimpin di per...