12 - don't believe : tidak percaya
⑅⃝●♡⋆♡ happy reading♡⋆♡●⑅⃝◌
Mereka bertujuh berjalan melewati koridor sekolah untuk menuju aula, sesampainya mereka bertujuh melihat kepala sekolah dan guru lainnya yang sedang berbincang.
Gibran yang merupakan kepala sekolah primeone school ini berjalan mendekati mereka bertujuh.
"Saya senang kamu bisa kembali melihat sekolah ini lagi," ucap Gibran kepada Davin yang merupakan mantan siswa disekolah ini.
Gibran mengulurkan tangannya dengan Davin yang menjabat tangan Gibran.
"Nggak terasa murid yang bapak banggakan sudah besar, gimana kabar mu dan adik mu??" tanya Gibran.
"Baik pak," jawab Davin.
"Turut prihatin dengan kedua orang tua mu."
Davin hanya mengangguk mencoba untuk tersenyum.
"Bapak menyuruh kalian kemari untuk memberi tahu sesuatu kepada kalian, mungkin ini berita baik yang akan bapak sampaikan kepada kalian."
"Tentang apa pak kalau boleh tau?" tanya Jay.
"Saya hanya ingin memberikan peninggalan terakhir Rendra yang dititipkan kepada saya, Jay Davin bisa ikut saya sebentar."
Davin dan Jay hanya mengangguk. Mereka bertiga pergi meninggalkan yang lainnya.
Kini kelima saudara itu duduk di kursi yang ada di aula tersebut, untuk menunggu sang kakak kembali, mereka bertanya-tanya hal apa yang dititipkan ayah kepada Gibran kepada sekolah primeone school ini.
Mereka juga bingung ada hubungan apa antara Gibran dan Rendra ayahnya, sampai Rendra menitipkan sesuatu di Gibran.
Didalam ruang kepala sekolah, Davin dan Jay kini duduk di sofa menunggu Gibran yang sedang mengambil sesuatu didalam lemari.
Davin melihat sekeliling ruangan yang bersih, luas dan juga mewah dengan bertanya-tanya didalam hatinya "apa yang papa titipkan sama pak Gibran??",
"Ada hubungan apa antara papa sama pak Gibran," gumam Jay.
Gibran pun berjalan mendekati mereka berdua dengan membawa 1 map yang berisi beberapa lembar kertas, Gibran mendudukkan dirinya didekat Davin dan Jay.
Meletakkan map itu diatas meja.
"Itu apa ya pak??" tanya Jay melihat kearah map yang Davin bawa.
"Oh itu, kalian bisa membuka nya", jawab Gibran tersenyum kecil.
Davin mengambil map itu membukanya dan mulai membaca bacaan yang tertera didalam map tersebut.
Davin membulatkan matanya, dia terkejut saat membaca yang tertulis didalamnya, seakan-akan dia tidak percaya dengan apa yang tertera di kertas itu.
Jay juga membaca nya, "ini beneran," tanya Jay yang tidak percaya.
Gibran mengangguk "sudah kuduga kalau kalian akan terkejut saat melihat nya."
"Saya juga mempunyai surat dari Rendra untuk kalian."
Gibran mengambil sebuah kertas yang dilipat didalam sakunya, lalu memberikan nya kepada mereka berdua.
Jay menerima kertas itu, membuka lipatannya lalu membaca tulisan yang tertera di kertas tersebut.
_____________________
Didalam surat itu
Untuk anak-anak papa, saat kalian sudah membaca surat ini. Mungkin Kalian sudah menerima hadiah dari papa dan juga kakek, papa sengaja menitipkan ini kepada Gibran sahabat papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Brothers
General FictionMenceritakan tentang kehidupan tujuh saudara yang selalu bersama, kisah kehidupan kedua setelah orang tua mereka yang sudah pergi meninggalkan mereka. Perjuangan untuk membanggakan kedua orang tuanya dengan Davin yang menjadi seorang pemimpin di per...