06- Don't know

301 19 0
                                    

06- Don't know : tidak tau

***
Mereka melakukan semua pekerjaan rumah, Davin tidak menyuruh mereka untuk melakukan pekerjaan rumah.

Kemauan mereka semua untuk membantu sang kakak.

Semua adiknya tau kalau Davin itu sangat kelelahan karena bekerja seharian tanpa henti.

"Kami pulang," ucap Jay dan Vano.

"Butuh bantuan bang", ucap Vano yang melihat sang kakak didapur.

"Hmm iya nih dek tolong bawakan kebelakang", ucap Davin.

Vano pun segera berjalan mendekati Davin.

Davin memberikan sebuah piring yang berisi cemilan kepada Vano. Vano mengambil piring itu dari tangan sang kakak.

Dan Davin yang sedang membawa beberapa gelas yang berisi jus jeruk, mereka berjalan bersama.

"Dek, ayo minum pasti kalian semua haus", Davin meletakkan semua gelas itu.

"Iya bang", Brian yang mulai berjalan mendekati sang kakak begitu pula dengan Abi, Brian, dan Vano.

Mereka semua duduk berkumpul bersama diatas sebuah tikar yang digelar.

Menikmati angin pagi hari. Kini waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi.

"Ingat hari ini harus banyak belajar untuk persiapan ujian besok", tegas Davin.

"Iya bang, tenang aja kita pasti belajar dan dapat nilai yang tinggi," jawab Aryan.

"Kan adik abang ini pintar," Daniel tersenyum dihadapan Davin.

"Iya Abang tahu kalau semua adik abang itu pintar semua,"  Davin yang membalas senyuman Daniel.

"Kamu Jay besok kuliah kan?" tanya Davin yang sembari sedang memasukan keripik kedalam mulut nya.

"Iya bang", jawab Jay.

"Kalian sudah pada laper nggak?", tanya Davin kepada semua adiknya.

"Tau aja bang, kalau Daniel laper", balas Daniel memegang perutnya.

"Hmm, yaudah Abang masak dulu, lagi pula ini sudah waktunya jam makan siang", Davin melihat jam di handphone nya.

"Butuh bantuan bang?" tawar Aryan.

"Emang mau bantuin Abang."

"Iya, Aryan mau bantuin Abang," jawab Aryan mengangguk kan kepalanya.

Davin pun segera bangkit menuju ke dapur yang disusul oleh Aryan, begitu pula dengan Vano yang mengikuti mereka dari belakang.

Jay kini sedang memainkan gitar kesayangannya, si kembar dan Daniel yang sedang mendengarkan Jay memainkan gitarnya.

"Bang, dari kapan bang Jay suka main gitar?" tanya Daniel tiba-tiba bertanya karena penasaran.

Jay menjawab "waktu bang Jay itu masih kelas 1 SMP."

"Awal mula bang Jay bisa main gitar, ayo ceritakan bang", ujar Abi yang siap mendengarkan sang kakak bercerita.

"Kalian penasarannya", ucap Jay berhenti memainkan gitar nya.

"Iya bang", jawab ketiga adiknya dengan mengangguk kan kepalanya secara bersamaan.

"Jadi itu pas abang baru masuk 1 SMP, Abang iseng aja ekskul seni", ucap Jay yang mulai menceritakan semua kepada adiknya.

"Di bidang Seni itu harus memilih untuk masuk ke dunia seni sastra, tari, sama musik jadi Abang memilih untuk masuk kedalam dunia musik",

Seven BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang