Chapter 5

2.5K 147 0
                                    

Happy readinggg

1

2

3

.........

"MALU MEREKA HAHAHAHA"

"ku kira lo poloss dell del" ejek Gita

"ngintip itu dosa ege" ucap Zee

"dih dari jendela keliatan y belegug, tadinya gue mau ngecek takutnya kelen pada tidur eh malah wle-" jelas Olla

"JANGAN DILANJUTIN." teriak zee

"ehmm, buka dong selimutnya, mau benerin kancing ya?" ejek oniel

"ternyata ini ya modus lo? biar gue ke kelas tadi?" ucap flora memutar bola malas

adel mendengar itu pun ga setuju karena ia tadi yang meminta sendiri agar bisa ke kelas "EH FLO, LO SENDIRI YA YANG BILANG BIAR GA KETINGGALAN PELAJARAN MISS ANIN, LO MAU GUE GEPREK HAH?" teriak Adel

"EH SANTAY ANJG" kaget flora karena suara Adel memang sangat keras

"hustt ini ada apa? jangan teriak teriak" ucap indah yang baru saja datang

"ini nihh kak" ucap freya

"Adel bentak pacar aku" lanjut Freya lirih

"udah.. udah.. oiya, Adel? gimana udah enakan?" tanya indah

"udah enakan kok kak"

"bagus deh"

"iya soalnya tadi habis enak enak" ucap jessi lirih

"JESSIII, LO YA!" teriak Zee karena ia mendengar apa yg diucapkan jessi

"fakta zee, lo ga perlu marah gitu dong"

"eh, kok lo pada keluar kelas?" tanya Adel ke temen temennya

"jamkos cog" jawab Gita

"lah, trs ashel sama Lulu kemana?" tanya Zee

"lagi dikelas, tau tuh duo bucin" ucap olla

"iya double date dia di kantin" lanjut flora

"idih sok keras banget anjr" ucap zee

"udah lama ga balapan lawan lo" ucap Gita yg mengkode

"OHH AYO, LO NANTANG KITA HM?" ucap jessi yang merasa ke tantang

"Lo kira kita takut? aman nanti gue bilang ke Lulu" ucap zee

"gue ikut." ucap Adel nyambung

"lah? sejak kapan lo mau balapan del?" tanya Freya

"mau ngeluarin sifat aslinya nih dia" ucap oniel

"gsh ikut" larang Zee

"lh? ngpa sih? srh gue lh mau ikut pa gk" ucap Adel

"bahaya Del"

"ydh gue gaikut blpan tapi gue ikut mtoran aja" ucap Adel

"HAH APA? ULANG GAK?" ucap Gita tegas

"apa sihh gitt, gapapa ya?" bujuk Adel

"gue tau, lo bakal luapin semua emosi lo kan? bahaya Adel, mending lo nangis se keras kerasnya daripada bahayain badan lo" jelas Gita

"sekali git..."

"sekalinya ga ya ga, lo kalo udah luapin emosi lo ga bakal peduli sama sekitar lo del, gue tau lo masih ga rela tapi jangan ulangi kyk yang dulu ya?"

"dulu? emangnya Adel pernah kenapa?" tanya Freya

Gita pun mulai meneteskan air mata dan menundukkan kepalanya.. karena Gita sudah sangat sayang kepada Adel dan dia sudah menganggap Adel seperti adiknya sendiri

"gita.. maafin adel..." ucap Adel

"biar gue yang cerita fre, dulu Gita selalu ngebolehin Adel luapin emosi nya dengan 'motor' terus suatu hari Adel saat itu bener bener sangat lelah dan akhirnya spt biasa yg ia lakukan dan pada saat itu Adel kecelakaan dan membuat kepalanya cedera ringan, dan itu membuat Gita sangat trauma gr² hal itu" cerita Olla

"c-cedera?" kaget Zee mendengar cerita dari Olla ia pun langsung menolehkan kepalanya ke arah Adel dan ia melihat Adel sudah menangis

Zee pun langsung memeluk Adel dengan erat lalu mengelus rambut Adel agar bisa menenangkannya sementara yang lain sedang menenangkan Gita

sementara flora, oniel dan Olla pun ikut meneteskan air mata, karena mereka lah yang mengalami kejadian tersebut

"kok jadi sad sih..." ucap Freya yang mau ikut nangis karena melihat pacarnya sdg nangis

"IHH JANGAN NANGIS SEMUA, tung ala katung tung ala katung, ciluuuuukk? baa" canda jessi

semuanya pun tertawa kecil melihat kelakuan jessi

"eghh lepas" ucap Adel agar Zee melepas pelukannya

saat Adel sudah terlepas dari pelukan Zee ia beranjak dari kasurnya lalu memeluk Gita yang masih menangis

"ehh ini ada apaa?" tanya indah

"g-gapapa kok kak" jwb oniel yg smbil sesenggukan

"udah jam pulang, kalian bisa pulang yaa" ucap indah

"oke deh kak nanti kita prepare, kakak pulang dulu aja gapapa" ucap Freya

"beneran? masa aku tinggal" jwb indah

"iya gapapa kak" ucap jessi


























...........















maaf kalo ga nyambungg bree, jnlup vote, komen n follow yaa jika suka, lov u

Diary terakhir (zeedel)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang