Sorry yahh kalo nggak nyambung 🙏
Drttt
Drttttt...
Dengan cepat gadis misterius itu langsung pergi dari pemakaman itu, Karna suara dering telepon yang berbunyi, gadis itu memutuskan untuk menjauh agar tidak ketahuan
Alya pov:
"Huft.., cape juga yah hari inii" keluh gue yang sedang ngerebahin badan di kasur empuk gue
"Ehh tapi kalo di pikir-pikir tadi itu seru juga yahh, hari pertama tapi udah dapat teman baru, terus mereka juga sahabat dari dua korban pembunuhan itu" ucap gue sambil mikirin kejadian di sekolah dan juga di pemakaman tadi
"Bagusss, itu memudahkan gue buat bisa dapat pelaku utamanya, gue bisa kerjasama dengan mereka buat ngungkapin kasus ini" ucap gue
Memang si Alya ini adalah mata-mata yang memang di kirim oleh ayahnya untuk ikut membantu menyelidiki kasus pembunuhan tersebut, Alya memang sudah di latih dari kecil oleh ayahnya, mulai dari bela diri, memakai senjata, dan juga memanipulasi tentunya, oleh karena itu Alya di sekolahkan di sana
"Dan empat orang gadis di pemakaman tadi sepertinya juga sahabat dari korban, tapi ada masalah apa circlenya anida dan tu empat orang" guman gue sambil ngingat muka empat orang tadi
"Agrhh.. besok ajalah di sekolah baru gue nanya ke ayu atau nggak teman-temannya yang lain" ucap gue
"Lebih baik gue istirahat aja sekarang" lanjut gue
Pov end
Di tempat lain~
Sebuah rumah modern dengan 3 tingkat, yang di kelilingi oleh banyak sekali bodyguard di area depan, belakang dan juga kiri kanan, rumah tersebut. Di dalamnyaTerdapat sepasang suami istri yang sedang duduk di dalam ruang kerja sang pria paruh baya tadi, dengan dua gadis di depannya
"Bagaimana kasus itu bisa di selidiki oleh polisi yang baru saja di tugaskan ke kota ini?" Tanya sang Pria paruh baya tadi dengan nada dingin
"A-aku nggak t-tau pah" jawab salah satu gadis tadi dengan ketakutan
"APA KALIAN TAU DIA ITU POLISI YANG SANGAT PINTAR!??" teriak pria paruh baya itu
"DAN BISA-BISANYA KALIAN MENYEMBUNYIKAN HAL INI DARI AYAH!!" teriaknya dengan emosi
"Ma-maaf yah" ucap gadis itu sambil menunduk
"Maaf yah, aku nggak mau ikut campur dalam urusan ini, terserah ayah mau marah atau nggak, aku nggak peduli" ucap gadis satunya lagi, setelah itu mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut
"Udahlah yah, kamu nggak usah paksa anak satu itu" ucap wanita paruh baya, ketika ia melihat suaminya itu akan bicara
"Dia itu nggak mau di atur, beda sama anak kamu yang satu ini, diakan paling takut sama kamu" ucapnya lagii, berusaha menenangkan sang suami
"UDAHLAH!!!, KAMU!!, KELUAR DARI RUANGAN SAYA" teriak pria paruh baya itu kepada sang gadis yang masih berada di sana
"I-iyah pa-pahh" jawab gadis itu sambil menunduk
"Agrhhhhh.." ucap sang gadis yang tadi di suruh keluar oleh ayahnya
"Kenapa!??, Kenapa selalu guee yang salah?!" Tanyanya pada diri sendiri
