Setelah kejadian tadi, semua orang memutuskan untuk bubarkan diri dari pesta tersebut dan sekarang hanya tersisa 6 orang gadis saja yang tak lain adalah anida, Alya, ayu, marwah, celsi, dan Rasti
Mereka memutuskan untuk menemani Rasti di rumahnya, alasannya adalah karena orang tua Rasti yang sedang berada di luar kota, juga kejadian tadi yang mungkin akan berdampak buruk pada Rasti jika dia di tinggalkan sendiri, jadi mereka berlima akan menginap di rumah Rasti untuk semalam
"Gue sama Rasti sekamar yah" ucap ayu ketika mereka berenam sudah berada di rumah Rasti lebih tepatnya di ruang tengah rumah tersebut
"Hm, terserah" jawab celsi, yahh baru kali ini dia mengeluarkan suara setelah kejadian teror di tempat camping waktu itu, celsi jadi kebanyakan diam, bahkan sampai tidak pernah berbicara sekalipun
"Oke, jadi gue sekamar sama siapa?" Tanya Marwah tapi tidak mendapat sahutan dari yang lain, mungkin mereka masih sedikit kecewa karena kejadian tadi pikir Marwah
"Gue aja, kita di lantai atas" sahut anida di angguki oleh Marwah
"Ok, gue sama celsi" ucap Alya kemudian mereka berenam pun pergi ke kamar mereka masing-masing
Setelah pembagian kamar itu pun mereka mulai pergi ke kamar masing-masing dan membersihkan diri mereka, setelah itu mereka melakukan kegiatan masing-masing, seperti yang dilakukan oleh Rasti dan ayu, mereka berdua memutuskan untuk langsung tidur untuk mengistirahatkan tubuh mereka berdua, sedangkan di kamar anida dan Marwah, anida memilih untuk pergi jalan-jalan ke luar, sedangkan Marwah memilih untuk berdiam diri di balkon kamarnya, begitu juga di kamar Alya dan celsi, Alya terlihat sedang mengontak antik laptopnya entah apa yang sedang dia cari, sedangkan celsi, dia hanya rebahan di kasur sambil memainkan hp nya
"YESSSS!!" teriak Alya yang tentunya langsung mengagetkan celsi yang sedang asik main hp itu
"Ck, Lo apa-apaan sihh, ngagetin tau nggak" kesal celsi
"Hehe, sorry gue senang soalnya" ucap Alya
"Senang kenapa Lo?" Tanya celsi tapi tidak mengalihkan pandangannya dari hp
"Gue dapet petunjuk dari nomor hp yang Marwah kasi tadi" ucap Alya yang juga tidak mengalihkan pandangannya dari laptop di depannya
"Nihh coba Lo liat" lanjut Alya sambil menggeser posisi laptopnya menghadap ke arah celsi
"Ini..... maksudnya apa?" Ucap celsi bingung Karna yang dilihatnya kali ini hanya sebuah angka 4981714
"Ini adalah sebuah kode, dan yang pastinya harus gue pecahkan" jelas Alya kemudian kembali mengontak antik laptopnya
"Gue mau liat"ucap celsi yang ternyata sudah duduk manis di samping Alya memperhatikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh Alya hingga kode tersebut sudah hampir terpecahkan dan tinggal menunggu 100% loading
"Nahh udah selesai, mari kita lihat apa jawabannya" ucap Alya
"AKKHHHHHHHHH"
"Hah!, Apa ini ap-" Ucap alya tergantung karena mendengar suara teriakan dari arah luar
"Itu suara Marwah, apa yang terjadi?" Ucap celsi kemudian beberapa saat mereka berdua saling memandang hingga tiba-tiba mereka berdua langsung berlari ke arah kamar yang ditempati oleh Marwah
Sedangkan di kamar Marwah~
"Apa yang terjadi hah?" Tanya Alya dengan nafas terengah-engah
