Bab 1

40 23 7
                                    

Ditengah malam disebuah rumah jika yang lain telah tidur gadis ini memilih mengeluarkan amarah yang telah lama ia pendam

Prang ...

Prang ...

Prang...

Lemparan benda-benda ke dinding kamar  itu masih tak membuat amarah yang dirasakan kezia surut justru ia sangat marah, terlebih pada dirinya sendiri

"Kenapa aku harus kembali lagi kerumah yang orang-orang didalamnya sampai saat ini tak pernah menerima aku ya allah , aku capek harus terus terlihat ceria banyak bicara tapi aku tak bahagia , semua itu karena mereka lebih sayang kania" gadis itu kezia rasa menyesal karena setelah menyelesaikan pendidikan srata 1 seharus nya ia tak kembali ke rumah yang buat luka itu masih menganga , luka itu belum sembuh tapi justru bertambah .

"kenapa hanya kania yang mereka sayang ? Kenapa , apa aku hanya anak tiri, apa aku bukan anak kandung lantas sikap mereka tak pernah berubah , aku capek ya allah , apakah aku tak berhak untuk bahagia meski itu hanya sekali  saja ,

gadis  itu terus bermonolog dengan dirinya sembari terus melempar barang yang ada dikamar , sampai tangannya yang terluka pun ia tak sadar ah tidak bukan tak sadar gadis itu seakan telah mati rasa , sebab ini bukan pertama kali ia melukai dirinya sendiri.

Tak ada lagi  tangisan, hanya sedikit rasa sakit itupun ia hiraukan , karena ini bukan pertama kali ia melukai dirinya sendiri ,

kezia gadis itu iri pada  kakanya karena kania begitu dimanjakan, disayang, diteruti semua kemauannya, sedangkan kezia jika punya keinginan dia sendiri yang harus nabung itupun dengan cara ia kerjakan tugas teman-teman sekolahnya disanahlah ia dapat uang untuk membeli segala kebutuhan dirinya semenjak kecil kezia sudah diperlakukan tidak adil , semenjak kecil ia juga harus mencari uang untuk dirinya sendiri, keluarga maupun orangtua tak pernah memberi ia uang  sepersen pun tidak , begitu juga dengan kuliahnya ia mendapatkan beasiswa dan kerja sambil kuliah , keinginan kezia hanya ingin disayang mama papa dan keluarga , ingin juga diperhatikan sama seperti kania, hanya karena terjadi sesuatu dimasa lalu kezia diperlakukan seperti binatang, bahkan binatang pun masih sayang anaknya tapi manusia dimana hati nuraninya?

Ia mengira kembali datang kerumah mereka akan berubah , akan memperlakukan dirinya dengan lebih baik lagi tapi itu hanya terjadi diangan-angan kezia , keluarganya tak pernah berubah, perlakuan mereka pun sama saja bahkan bertambah parah , apakah bisa sebut mereka manusia , jika mereka menyiksa seorang dengan begitu keji ?

Bahkan orangtua yang seharusnya memperlakukan anak mereka dengan adil , ini bahkan memukul, mengumpat, menampar memdorong hingga masuk rumah sakit , bahkan mengurung didalam kamar hingga berhari-hari dan hanya diberi sedikit air dan beberapa bungkus roti dan masih ada lagi perbuatan mereka , sekarang aku tanya apakah mereka pantas disebut manusia dan orangtua ?

Hanya ada satu orang  dirumah itu yang memperlakukan kezia selayaknya manusia , bibi lea , bibinya kezia yang selalu mendukung kezia akan tetapi beberapa tahun yang lalu sang bibi pun telah meninggal , hingga meninggalkan lara untuk kezia, seorang yang selalu memberikan dukungan , perhatian itupun sudah tiada , lantas siapa lagi yang akan membantunya karena bibi pun tak ada ?

Kezia selalu mengingat pesan bibiya

"Zia Jangan pernah membalas dan membenci keluargamu , zia ada Allah selalu bersamamu, tenang ada Allah , ingat  Allah tak pernah meninggalkan hambanya dan kelak kamu akan menemukan bahagiamu ingat itu " ucap bibi lea ketika kezia dalam keadaan bersedih

"Bibi apa zia juga berhak bahagia , bisakah aku ikut dengan bibi saja , rasanya aku tak mampu lagi bersama mereka bi, mereka jahat hiks ...hiks luruh sudah air mata yang selalu ia tahan,

kezia gadis itu terduduk sambil menangis didalam kamar hal yang tak ia lakukan bertahun-tahun meskipun telah disakiti ia mencoba tak menangis kecuali saat ia masih kecil tak tau apa-apa tapi kini bahu yang selalu mencoba untuk tegar itu telah bergetar karena rasa sakit dan tangisan.

Duhai hati tenang ada Allah
Bukankah Rabb_Mu selalu bersamamu

Next gak cerita ini ?

Jangan lupa share, like , koment and  subscriber yah thank you 

Oh lupa jangan lupa follow akun wattpad aku yah , mohon dukungannya karena baru  penulis pemula

Best HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang