Bab 11

12 1 0
                                    

Assalamualaikum
Bismillah 🌷

Berjumpa lagi sama author nih
Kalian gimana sehat-sehat aja kan Alhamdulillah

"Mari kita saling mendoakan, karena senjata paling ampuh seorang muslim adalah doanya"

Aku ingin menjadi bunga yang memberikan keharuman dan punya duri untuk melindungi diri sendiri , lalu bagaimana dengan manusia?

_Mawar🌷

Selamat membaca ges !!!

🌷🌷🌷

Hati yang sakit bukan hanya perkara maksiat tapi luka penderitaan yang masih menganga, begitu rapuh,
Hanya pada Allah yang maha menyembuhkan segala yang sakit

Author

🌷🌷🌷

Kezia gadis itu kemudian melangkahkan kakinya berjalan ke arah rumah yang masih lumayan agak jauh , tapi kenapa ia merasa rumah yang ingin ia tuju seakan pernah ia datangi tapi siapa dan dimana yah, pikirannya bertanya-tanya apa sebelumnya aku pernah amnesia, tapi kemudian gadis itu terkekeh, mana mungkin aku amnesia seperti sinetron aja.

"Assalamualaikum , permisi apa betul ini rumahnya Bi Surti " ucap Kezia ketika sudah sampai rumah yang dimaksud sang nenek sambil nekan bell rumah

"Assalamualaikum permisi ", ucap Kezia sekali lagi

Bi Surti yang sedang menelpon dengan majikannya pun melangkah ke depan ketika mendengar suara bell rumah yang sudah kedua kalinya berbunyi

"Non, orang yang bi maksud sudah datang, bi ke depan dulu nanti baru bi telepon lagi " ucap bi Surti
"Oh dia udah datang , okey bilang dia salken yah , dan semoga betah aku bentar pulang bi masih ada kuliah " ucap Riana seorang gadis cantik dan ceria  berusia 19 tahun , wajah mirip orang bule pasti kalian udah tau dong wajah bule ke mana yang jelas dia cantik secara orangtua salah satu orang luar negeri , dia seorang mahasiswi semester empat berkuliah di kota ini ia punya seorang Kaka yang berada diluar negeri coba kalian tebak siapa Kaka wanita ini

"Oke non belajar yang rajin yah , jangan kecewain den Fatih loh ", ucap bi Surti
"Itu udah pasti bi, ya udah assalamualaikum
"Walaikumsalam" ucap bi Surti mengakhiri telepon dari majikan yang sudah mengganggap ia keluarga

"Maaf yah , nunggu lama tadi lagi bicara dengan non Riana di telepon " ucap bi Surti ketika sudah membuka pintu untuk Kezia

Manis sekali gadis ini  , ah semoga jodohnya den Fatih, tapi den Fatih kan ... Astaga baru ketemu aja kenapa aku pikir gini, batin bi Surti ketika melihat wajah Kezia

Bi Surti seorang ibu yang bekerja dirumah itu yang usianya sudah menginjak empat  puluhan akan tetapi masih terlihat muda, ia tinggal bersama majikan sejak ia muda memilih tak menikah dan mengurus anak majikan seperti anak sendiri , itu sebabnya keluarga sang majikan udah mengganggap ia sudah seperti keluarga mereka sendiri.

"Ah bi , saya Kezia bi ", ucap Kezia dengan Salim sama bi Surti
"Sopan banget ",batin bi Surti
"Ya Ampun neng Kezia saya bi Surti , ayo masuk neng ke dalam ", ajak bi Surti masuk ke dalam rumah lebih tepat di ruang tamu
"Ayo duduk neng ", ucap bi Surti lagi
Kezia gadis itu pun duduk di sofa yang ada diruang tamu
"Bi disini tinggal berdua Ama non Riana , tapi non Riana lagi pergi kuliah , biasa anak-anak kuliahan gitu neng , tapi disini non Riana pengen ada yang temani bi kerja, sebenarnya bi bilang tidak usah bibi sanggup kerja semua sendiri, cuma non Riana aja yang tetap nyuruh bibi cariin yang bisa bantu bibi kerja dirumah ini , orangtua non Riana ada di Jakarta beda daerah lagi sementara ia punya seorang Kaka , dan kakaknya itu lagi diluar negeri neng, nama ibunya Ibu Delima sama nama ayahnya bapak Argantara neng ", ucap sang bibi Surti dengan panjang kali lebar mengenai silsilah keluarga majikannya hehe

"Oh gitu bi, masyaa Allah kayaknya mereka cantik dan ganteng bi, maaf saya liat bingkai foto yang ada di depan saya ini , apa ini orangtua mereka yang bi maksud " tanya Kezia ketika melihat sebingkai foto seorang suami dan istri , memang di ruang tamu hanya berisi foto-foto orangtua mereka dan foto Riana , sedangkan Fatih ia tidak suka fotonya dipajang di ruang tamu katanya gantengnya akan  dinikmati orang yang datang kerumah cielah perkara itu doang ges

"Iya neng itu ibu delima sama pak Argantara" ucap bi Surti yang duduk berseberangan dengan Kezia

"Masyaa Allah pasti non Riana juga cantik yah bi soalnya orangtua aja sudah semasyaa Allah ini ", ucap Kezia dengan binar kagum dengan keluarga majikan tempat ia mulai kerja
"Kamu juga neng tak kala cantik banget bi sampai pangling loh liat kamu ", ucap bi Surti

"Bi bisa aja", ucap Kezia dengan sedikit terkekeh
"Senyum dikit aja secantik ini loh neng apa lagi lebar , hmm" , gemes bi Surti sama Kezia ia pengen sekali cubit pipinya Kezia

"Hmm, bi terus dirumah ini aku kerja apa aja, biar aku mulai kerjanya bi", ucap Kezia

Sebenarnya ada banyak yang ingin ditanya tapi nanti aja, batin bi Surti , bi Surti definisi orang yang senang ngobrol yah sama suka tanya-tanya hati-hati aja Ama nih orang hihihi

"Nanti bisa neng bagian masak aja sama mencuci baju , ibu biar nanti beres-beres didalam rumah cukup masak sama cuci baju aja yah soal melipat pakaian biar bibi aja neng ", ucap bi Surti

"Siap bi " ucap Kezia

Kemudian keduanya melangkah ke dapur , bi Surti menunjukkan letak kulkas dan segala peralatan dapur biar Kezia mengetahui tempatnya setelah itu bi Surti pergi ke pekarangan rumah , sedangkan Kezia gadis itu  lagi memilih-milih sayur , lauk dan segala bumbu yang mau dimasak , setelah selesai ia pun memotong sayur, merendam ikan , ia ingin masak ikan bakar soalnya kata bi Surti Riana suka sekali makan ikan bakar sehingga ia mau masak itu dan sayur oseng, tempe tahu goreng sama buat sambal.

Beberapa waktu kemudian, telah tersaji diatas meja makan berbagai makanan yang dibuat Kezia ia pun melanjutkan ke bagian tempat mencuci baju , terlihat disanah sudah ada sebagian pakaian kotor yang menumpuk pikir Kezia sepertinya pakaian-pakaian ini lebih ke pakaian kuliah Riana yang telah kotor , ia pun mulai melakukan mencuci baju tapi tenang ges untung ada mesin cuci otomatis jadi ngak terlalu menguras tenaga iya ngak sih ?

Beberapa saat kemudian Kezia pun duduk beristirahat ia capek setelah memasak dan mencuci pakaian, bi Surti yang lagi membersihkan pekarangan rumah terlihat melangkah masuk ke dalam rumah

"Neng makan dulu yah , kata non Riana makanan yang dimasak itu ngak apa kalau kita makan sebagian katanya yang penting udah buka bagian punya non Riana, jadi ayo kita makan dulu pasti lapar sama bi juga lapar ", ajak bi Surti ke ruang makan ,

"Ya ampun ini teh enak banget neng, bi aja masak ngak seenak ini ", puji bi Surti terhadap masakan Kezia , iya dong bi secara Kezia gitu loh

"Hmm.. bibi bisa aja, hehe" ucap Kezia dengan terkekeh ia merasa sedikit terhibur dan tenang berada dirumah ini dan tentu rasanya sedikit mengobati selama ini ia tak pernah bicara begini bersama sang ibu , diperlakukan bi Surti dengan baik rasanya seakan ia bertemu sang  almarhumah Tante yang telah tiada

Burung irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terimakasih

Next ngak nih ????

Jangan lupa vote, koment , and like ges

Terimakasih, love deh sekebon 💋❤️❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang