2. Tinggal Bareng Nenek

20 8 0
                                    

halo

happy reading

...

"gue saranin lo gausah datengin mereka, gue gamau lo terluka lagi Bita.." ucap Nara dengan nada khawatir.

Gita mencoba menenangkan Nara dengan tidak akan terjadi apapun kepadanya, namun Nara tetap menolak.

"kalo gitu gue ikut sama lo gimana?" tawar Nara.

Gita menggeleng tidak setuju, bisa-bisa rencana yang ia susun sendiri akan hancur dan Nara mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

"gak usah nar, lo bisa pegang ucapan gue kalo gue gak bakalan kenapa-kenapa" sekali lagi Gita meyakinkan Nara.

Nara menghela nafasnya dengan kesal, ia mengangguk setuju membiarkan Gita pergi sendirian.

"tapi kalo lo kenapa-kenapa langsung telpon gue ya?"

"iya pasti"

...

"tuh anaknya udah datang" shareen menepuk pundak Keisha yang duduk disampingnya.

Keisha mengerutkan keningnya dipikirannya bagaimana bisa selamat di malam itu tak ada siapapun bahkan orang lewat, bukankah seharusnya Bita mati? lalu mengapa ia kembali hadir di SMA Garuda.

Gita menatap datar kelimanya, sungguh dia ingin sekali membunuh kelima orang ini.

"lo siapa? lo pasti bukan Bita kan?" Keisha menjambak rambut Gita, yang diperlakukan seperti itu tampak meringis kesakitan.

"lepasin sialan! gue bita!"

"lo seharusnya udah mati di malam itu. gimana bisa lo ada disini lagi?" ucap Keisha dengan nada penuh penekanan.

Gita menyeringai menatap cewek didepannya ini, tangannya melipat didada ia sudah menebak akan diberikan pertanyaan seperti ini.

"ANJING JAWAB GUE SIALAN?!" ucap Keisha kesal.

"santai dong, gausah pake urat gitu" Gita terkekeh memandang Keisha.

"lo?!─"

Janet dengan sigap akan menampar pipi Gita namun dengan cekatan Gita mampu menahannya, menurutnya tenaga Janet tidak ada apa-apanya.

Gita menghempas tangan Janet dengan kasar ia benci melihat wajahnya.

"cepet bilang gue lo sebenarnya siapa?!" nada Keisha tidak sabaran.

"gue yang seperti ini belum menuhin kepuasan lo ya? gue Bita! mau apa lo?" ucap nya lalu pergi dari tempat itu.

sekawanan itu menatap kepergian Gita dengan kesal.

"berani banget tuh anak" ucap Agnes.


...


"nenek Bita pulang!" Gita pulang ke tempat neneknya, dimana tempat Bita tinggal berdua bersama neneknya. sementara dia tinggal bersama kedua orang tuanya.

ia tak mengerti mengapa hanya dia yang tidak bersama kedua orangtuanya mengapa Bita tak ikut tinggal bersama? kedua orang tuanya tak pernah memberi tahu akan hal ini kepadanya sejak lama.

hal itu pun turut sang nenek membencinya dan hanya menyayangi Bita saja.

dari arah dalam tampak wanita dengan kerutan di wajah berjalan dengan tertatih namun terlihat segar.

"bita sayang kamu udah pulang" suara lembut itu keluar dari mulut neneknya yang kerap disebut nenek ana.

Gita memeluk nenek ana dengan sayang, ia tak pernah melakukan hal ini kepada nenek ana, karena nenek analah yang menolaknya secara terang-terangan, setidaknya dia menyamar sebagai Bita rasa rindu terhadap nenek ana terbayar lunas.

"ayo nenek udah masakin kamu" ucap nenek ana dengan semangat, Gita menuntun neneknya dengan hati-hati.

diam-diam mata Gita berkaca-kaca, dirumahnya ia tak pernah mendapatkan perlakuan manis seperti ini dimasakan, disayang, diperhatikan ia tak pernah mendapatkan peran itu dirumahnya karena kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

ia sedikit merasa iri terhadap Bita yang mendapatkan kasih sayang penuh dari nenek ana.

"nenek kangen sama kamu, udah dua hari kamu dirumah mama papa kamu. kangen ya sama mereka?"

Gita mengangguk air matanya turun tanpa seizin nya "iya nek Bita kangen mereka" Gita memeluk neneknya.

"jangan sedih ya, disini masih ada nenek yang selalu Nemani kamu" ucap lembut nenek ana.

"nenek ambilkan makan ya?" tanpa menunggu jawaban dari Gita wanita tua itu berdiri dari duduknya dan menyendokan nasi dan lauk yang tersedia di meja.

"makan yang banyak cucu nenek" nenek ana menyisir rambut halus milik Gita dengan tangannya yang mulai kaku.

...

"gak, kamu gak boleh tinggal sama nenek Gita!"

"pokoknya aku mau tinggal bareng nenek ma! aku gamau sama kalian lagi!"

"Gita! apa-apaan kamu?!"

"mama yang apa-apaan! aku disana gak dapat kasih sayang dari kalian, kalian hanya sibuk dengan pekerjaan kalian tanpa mikirkan aku!"

"disana sudah ada Bita yang sama nenek kamu, lagian kan─"

TUT..

Gita memutuskan sambungan sepihak dari benda pipih yang ada digenggamannya, tidak peduli jika mama itu marah-marah diseberang sana.

"bita udah pergi untuk selama lamanya asal kalian tau.." lirih Gita.

menghela nafasnya dengan berat, ia membuka tasnya dan mengambil handphone milik Bita yang ia ambil setelah kejadian yang tidak bisa membuatnya tenang terjadi.

"kita kembar, tapi kenapa lo begitu rapuh?" gumannya menatap handphone milik Bita ditangannya.

---

SAMPAI JUMPA LAGI, SEE YOU SOON 😙

Ada yang ingin disampaikan?

UNTUK AGITA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang