HAPPY READING.
...
"Kita sama-sama akan tetap hidup dan bersama kan? Aku harap iya.. Tetapi, apa alasan yang harus aku pakai untuk bertahan?"
-Abita Aswara Ulani"Egois. Lo ninggalin gue sendiri disini"
- Agita Permata Ulani***
"Cara pakai Instagram gimana sih Gita? aku gak ngerti" gadis yang menggunakan kacamata, rambut diikat ala ponyatail dan juga berusia sama dengannya, tampak kesal dengan dirinya sendiri.
"Lah lo main ig Ta?" Tanya Gita melihat kembarannya mengotak-atik benda pipih digenggamnya.
"Iya, aku liat kamu main gituan tiap hari aku jadi kepo deh" ucap Bita dengan gummy smile miliknya.
"Bocil sok iye lo" Ucap Gita.
"kita seumuran!" Bita mendengus kesal karena ucapan Gita.
"iyain biar cepet"
Gita berjalan mendekat kearah Bita dan duduk disebelahnya menyambar handphone berlogo buah setengah digigit.
"ih, kok diambil" Bita memperbaiki kacamatanya.
"Mau diajarin gak?"
Bita mengangguk "mau lah" celetuknya.
"Nah, itu tuh caranya gin─ HEH PERHATIIN!" sentak Gita kesal melihat Bita malah tidak memperhatikannya, dan lebih fokus makan jajan miliknya.
"Oh, iya-iya hehe" Bita cekikikan ditempatnya.
"Ih, iyi-iyi hihi" Gita mengikuti omongan Bita "males ah, gajadi."
Bita melotot ditempatnya dengan segera ia menepikan jajan miliknya di sampingnya "eh, eh, iya-iya ini beneran deh"
Bita mendekatkan tubuhnya ke samping Gita, ia menggandeng erat tangan Gita karena diam saja ditempatnya sambil memperhatikan Bita.
"Makanya perhatiin." setelahnya Gita mengajari Bita menggunakan aplikasi Instagram dengan telaten, meski banyak pertanyaan yang harus ia jawab dari Bita.
Demi saudaranya ia akan melakukan apapun.
"Ih. Gita aku baru post udah ada yang like satu orang!" Bita heboh disebelah Gita, bahkan sampai memukul lengan Gita banyak kali.
"Itu gue, liat usernamenya" sahut Gita.
"Oh, iya deng" cengiran diwajah Bita terbit.
"Aku juga mau dong buat story kaya kamu" Bita mulai melakukan sesuatu dengan hpnya "ini aku tag kamu ya"
Sebuah notif muncul di hp berlogo Apel setengah digigit milik Gita.
"Loh? Bisa di repost?" Bita cengo menatap layar hpnya.
Gita hanya bergumam membalasnya.
Memori yang singkat itu singgah dipikiran Gita, hal yang tak akan terulang kembali sampai kapanpun. Bohong jika ia tidak merindukan kembarannya, ia merindukannya.
Sangat.
"Lama-lama gue jadi pengen nyusul lo Ta" Lirih Gita memandangi lampu belajar yang pernah ia hias bersama Gita, ia juga punya tapi tidak berada di sini.
"Sakit banget ya waktu itu? Tenang aja gue yang bakalan bales perbuatan mereka lebih dari yang mereka lakuin ke lo" Ucap Gita tanpa minat beranjak dari meja belajar milik Bita.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK AGITA [Hiatus]
Roman pour Adolescents"nyawa dibayar nyawa, menarik bukan?" Agita Permata Ulani adalah saudara kembar dari Abita Aswara Ulani yang telah tiada secara tragis Karena pembullyan. Bita adalah korban pembullyan dari geng Skylar yang berisikan 5 gadis cantik namun tidak denga...