8. Kita Ini Teman

10 3 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNN, AYO BANTU AKU BUAT SEMANGAT UPDATE CERITA INI.

HAPPY READING.

....

"Cocok gak menurut lo baju ini ke adek gue ta?" Tanya Nara menunjukkan sebuah baju kepada Gita.

Gita yang ikut memilih baju lantas menengok, kata Nara adiknya itu kelas 5 sd dan memiliki tinggi 140 cm. Yara Magista.

"Wah Bagus tuh, lo mau ambil yang itu?"

Nara mengangguk, dan mereka membayar dikasir. Mereka di mall karena Nara yang mengajaknya, Setelah membayar mereka keluar dari toko tersebut

"Bakalan dirayain gak?"

Nara menggeleng lesu "adek gue pengen dirayain, tapi karena orang tua gue sibuk semua jadi kayanya gak bakalan dirayain." Menghela napas dan kembali memilih baju.

"Padahal Yara berharap banget di ulang tahunnya kali ini dirayain, soalnya dari dulu gak pernah dirayain" lanjutnya.

Gita diam ditempatnya. Ia jadi teringat dengan Bita yang setiap kali mereka merayakan ulang tahun tidak selalu bersama padahal ia selalu memohon kepada Ginan dan Liana untuk merayakannya bersama dengan Bita.

"Gapapa Ra, adek lo pasti seneng lo kasih hadiah. Lain kali lo pasti bisa rayain ulang tahun dia bareng keluarga lo" ucap Gita.

Nara menghela nafas lalu ia tersenyum dengan tulus, sebelumnya tak ada yang peduli seperti ini padanya.

"Eh, Ra. Ini gue titip hadiah gue ke adek lo ya.. maaf gue gak bisa ngasih secara langsung, ucapin ke dia selama ulang tahun dari gue" Gita menyerahkan sebuah paper bag yang berisi jam tangan yang sempat mereka datangi tadi di mall ini.

Nara pikir tadi Gita membelinya untuk dirinya sendiri ternyata untuk hadiah kepada adiknya.

"Makasih banyak Ta, iya, nanti gue ucapin ke dia" Nara tersenyum, dan menerima paper bag itu.

...

"Lo yakin itu beneran Bita? Bukannya seharusnya dia udah mati?"

"Ih.. kok serem gitu ya, apa jangan-jangan dia─" ucapan Agnes terhenti karena Shareen menoyor kepalanya.

"Kebanyakan nonton film horor lo" Ucap Shareen ketus.

Keisha diam hanya memperhatikan teman-temannya, ia dibuat bingung oleh Bita ini. Benarkah itu dia? Atau..

"Atau jangan-jangan dia punya kembaran?" Ola menerka.

Keempat orang gadis itu tersentak ditempatnya karena suara keras Ola tiba-tiba.

"Tau dari mana lo?" Tanya Shareen menatap Ola.

Ola menggeleng melanjutkan aktivitasnya menggunakan liptint di bibirnya "cuma nebak aja"

"Gue rasa iya. tuh anak jadi berani banget nantangin kita, Emang lo pada gak ngerasa?" Ucap Janet memandang keempat temannya.

Keempat gadis itu menggeleng tanda tak tahu.

"Apa alasan lo bully tuh anak?" Tanya Janet.

UNTUK AGITA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang