10. Asih

413 15 0
                                    

⬤⬤⬤⬤⬤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬤⬤⬤⬤⬤

Seorang laki-laki muda terlihat sedang duduk di dalam sebuah pedati kuda yang sedang berjalan. Laki-laki muda dengan rambut sepanjang sebahu itu pun tersenyum lebar saat melihat jalanan desa yang masih berupa tanah.

Tak lama laki-laki muda itu pun melihat rumah yang selama ini dia tinggalkan. Sebelum pedati kuda yang dia tumpangi berbelok menuju gang halaman rumahnya , laki-laki itu melihat 4 orang yang tengah bergegas menuju ke gang yang akan dia tuju. Mereka adalah kedua orang tua dan juga 3 orang tetangga baiknya. Beberapa tetangga yang rumahnya berada di seberang jalan  rumahnya pun juga nampak pada keluar rumah saaat melihatnya tiba.

Kemudian laki-laki itu turun dan disambut oleh keluarga dan tetangganya.

Kedua orangtuanya memeluk senang dan penuh haru saat melihatnya datang.

Dan seorang gadis berkulit sawo matang dengan rambut ngandan nampak semangat menyalaminya.

"Mas Bagus bagaimana kabarnya? ", ucap perempuan itu senang sekali melihat kedatangannya.

"Baik dek ", ucap laki-laki itu kemudian segera membantu kedua orangtuanya dan juga kusir untuk menurunkan barang- barang.

Tetangganya juga terlihat ikut membantu.

Saat laki-laki muda bernama Bagus itu membawa barang  melewati halaman rumahnya dia berhenti sejenak saat melihat seorang gadis cantik yang memakai kemben hitam  tengah menyapu halaman rumahnya.

Laki-laki itu pun terpaku pada keelokan gadis perempuan itu dan dia mengamatinya. Setelah beberapa saat terpesona dan mengamati.

"Ratih ", laki-laki itu menyebutkan nama perempuan itu..

Perempuan cantik yang sedang berhenti menyapu itu pun tersenyum saat melihat Bagus.

"Duh gusti.. Senyumnya ", Bagus langsung memegangi dadanya saat perempuan yang memiliki rambut panjangnya di atas pinggul itu tersenyum padanya.

Laki-laki itu menaruh barangnya kemudian dia mendekati soaok perempuan muda itu dan saat mau menyalaminya.

"Dia Ratih mas. Masih ingat toh. Anaknya pak Wira ", ucap Asih dan membuat Bagus tak jadi menyalami Ratih.

"Ra.. Ratih", ucap laki-laki itu gagap saat melihat Ratih yang sudah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang cantik dan menggairahkan.

"Ya. Aku Ratih mas ", ucap Ratih sopan.

"Gak usah heran kenapa Ratih ada di sini?? Dia lari dari pamannya. Pamannya mau jual dia ke orang karena hutang. Dan dia pulang kemari untuk menyelamatkan diiri. Sayang, rumahnya dulu itu sudah dijual sama pakdhe Kamto ", ucap perempuan yang merupakan anak tetangga Bagus itu menjelaskan tanpa diminta.

"Oohhh.. ", laki-laki muda itu langsung paham dan dia ikut merasa geram dengan kelakuan paman Ratih. " Pamanmu itu memang jahat Tih. Untungnya kamu segera pergi dari sana. Tenang saja. Kamu akan aman di sini. Ada aku ", ucap Bagus  .

Jodoh Siluman Ular ( Kisah Cinta Dua Dunia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang