11. Dukun

450 12 0
                                    

⬤⬤⬤⬤⬤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬤⬤⬤⬤⬤

Kriikk... Kriikk..

Kriikkk... Kriikk...

Suara jengkerik terdengar ramai di kegelapan malam. Rumah gedheg panggung pak Marjan yang diterangi oleh oncor terlihat lengang tengah malam ini.

Sesosok bayangan gelap berbentuk seperti gumpalan asap hitam nampak mendekat ke rumah tersebut, sosok berupa asap itu pun berhenti di depan teras kemudian masuk melalui celah bawah pintu kayu masuk ke dalam rumah. Saat melihat seorang laki-laki muda yang tidur sendirian di ruang tamu, asap itu pun kembali berhenti. Dan kemudian dia terbang kembali mencari sebuah kamar yang berisi seseorang yang dicarinya.

Di kamar yang ditempati oleh Ratih.

Ratih yang sedang tertidur nampak gelisah. Dia nampak terlihat berkeringat dingin dan nafasnya juga terburu. Dia seperti sedang dikejar-kejar sesuatu yang menakutkan.

Dalam kegelapan kamar tersebut, tiba-tiba muncul seorang laki-laki muda gagah tampan yang segera menenangkan Ratih dengan menyentuh dahinya. Setelah itu pun Ratih terlihat tenang dan dia tak ketakutan lagi. Laki-laki itu pun tersenyum saat melihat Ratih kembali pulas tidurnya. Kemudian senyuman laki-laki itu pun  berubah menjadi kegeraman karena menahan kekesalan. Dia melihat sesuatu yang datang.

Saat sesosok berupa asap hitam masuk dengan membuka pintu perlahan dan menunjukkan wujudnya  di kamar tersebut, laki-laki tampan  itu pun mengeluarkan aura menakutkannya. Sosok gelap yang baru datang itu pun menjadi sangat takut saat tahu apa yang sedang menunggunya di kamar  yang ditujunya.

Makhluk itu langsung ketakutan,  dan saat mau  kabur, laki-laki muda itu pun menangkapnya lalu dia memasukkannya ke dalam kendi kecil yang diambilnya dari alam lain.

"Berani sekali kamu mengganggu kekasihku. Lihat saja aku akan memberikan siksaan yang berat untukmu", ucap laki-laki itu pada makhluk dalam kendi.

"Ampun tuan. Saya hanya di suruh . Jangan hukum saya tuan", makhluk itu suaranya nampak gemeter saat tahu dia berhadapan dengan siapa.

"Diam!!. Katakan siapa yang menyuruhmu", laki-laki itu tak mau mendengarkan permohonan makhluk tersebut.

"Seorang dukun sakti di pinggir hutan. Dia mengirimku ke sini untuk mengganggu kekasih anda. Dan.. Dia berencana mengirimkan santet juga atas perintah seorang perempuan", makhluk itu minta ampun sekalian memberikan bocoran agar tidak dihukum oleh orang yang lebih sakti darinya.

"Hm.. Laporan bagus. Tapi ini takkan menghindarkanmu dari hukuman", ucap laki-laki itu tak lemah oleh perkataan.

"Ampun tuan!! Ampuni saya", makhluk dalam kendi itu menangis.

Kemudian laki-laki muda itupun menghilang dari kamar Ratih. Dan saat itulah Ratih membuka matanya. Ratih bangkit dari tidurnya kemudian duduk dengan perasaan yang gelisah.

Jodoh Siluman Ular ( Kisah Cinta Dua Dunia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang