P.agi yang cerah ini keluarga baru alesa kini terduduk di meja makan yang berisi 4 orang tersebut, alesa yang bersebelahan dengan bintang dan di depan nya sang bunda dan bunda yang kini bersebelahan dengan sang papah, mereka menikmati makanan yang sudah tersaji, alesa sangat menikmati momen ini walaupun ia juga tak terlalu dekat dengan Kaka angkat nya ini namun kata sang bunda bagaimana pun alesa dan bintang harus dekat dan harus benar-benar menjadi seorang Kaka dan adik. Sang papah sudah bilang tadi kalau hari ini mereka akan bermain sepuasnya mengisi kekosongan yang mungkin sudah lama kini mereka benar-benar sudah menjadi 1 keluarga alesa sangat bahagia ia berdoa ini lah keluarga terakhir nya.
"Abis ini ayok kita ketaman" ajak seorang kepala rumah tangga tersebut
Semua yang mendengar pun mengangguk.
Selepas makan alesa dan bunda menyiapkan tenda dll untuk ke taman pasal nya sang papah bilang mereka akan bermain camping-campingan.
...............
Kini keluarga kecil alesa sudah sampai ditaman tersebut, taman yang di depan nya langsung mengarah ke danau membuat suasana menjadi sangat nyaman. Bagas dan bintang kini sedang memasang tenda mereka sedangkan gen perempuan kini membereskan semuanya. Tak terasa tenda sudah terpasang rapih dan alat-alat lain sudah terpasang juga kini 1 keluarga itu berada di luar tenda dengan gelaran karpet yang menjadi alasan bawah, bercerita di tengah angin yang menerpa dengan keadaan keluarga yang hangat membuat alesa menjadi seorang yang sedang di lindungi.
"Bintang kelas berapa nak?" Tanya sang bunda
"Aku kelas 12 bun, bentar lagi lulus" ujar nya
"Lanjut di mana sayang?" Tanya bunda kembali
"Universitas aja bun soalnya aku juga mau nerusin bisnis papah" ucap bintang
Adelia pun mengangguk.
"Anak gadis papah kelas berapa sayang?" Tanya bagas kepada putri angkat nya
"Lesa naik kelas 12 pah" jawab alesa
"Begitu? cita-cita lesa mau jadi apa sayang kalo papah boleh tau" tanya bagas kembali
"Lesa pengen jadi seorang penulis terkenal, pengen karya lesa dibaca banyak orang" itu lah jawaban alesa
"Kalau begitu papah sediakan fasilitas semuanya biar anak papah ini jadi seorang penulis, nanti kalo mau di terbitin bilang papah kembali" ucap begas kembali
Alesa terkejut mendengar itu.
"Serius pah?" Tanya nya balik
"Iya sayang" ucap sang papah
"Makasih ya" tutur alesa
"Sama-sama nak" Bagas
Pendekatan alesa dengan sang papah benar-benar cepat, namun mengapa dengan sang Kaka lama sekali? Sampai-sampai di taman pun mereka tak ada pembicaraan. Ini lah tugas papah dan bunda, menyatukan anak mereka agar bisa akrab.
Adelia menyuruh alesa dan bintang untuk ke minimarket di dekat taman tersebut, ia dan suami kini sedang memasang strategi agar anak-anak mereka menjadi dekat.
"Gimana kalo kita tinggal aja keluar negeri nah mereka berdua tuh di rumah nanti biar bibi yang mantau" ucap Bagas
"Aku setuju, tapi berapa lama? Seperti nya kalau 1 Minggu saja tidak cukup" ucap adelia kembali
"Tidak 1 Minggu tetapi 1 bulan" ujar Bagas
"Aku setuju, jadi kapan kita berangkat?" Tanya adelia
" Mungkin lusa? Nanti aku yang bicara ke mereka" ucap Bagas kembali
....................
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESA STORY
Teen Fictioncerita ini hasil karangan sang penulis. di harap tak meng copy baik sampul ataupun cerita tersebut. dan jangan lupa vote.