30. kelulusan

4 2 0
                                    

Hari ini tepat di mana hari kelulusan untuk semua anak kelas 12 termasuk alesa, acara berjalan dengan lancar semua orang tua hadir menyaksikan kelulusan sang anak namun berbeda dengan alesa, tak ada satu pun orang terdekat yang datang di hari spesial nya ini. Namun meskipun demikian mama dari agasa dan ibu dari Sadam menghadiri kelulusan alesa juga, mereka telah menganggap alesa sebagai anak nya juga.

Di taman yang luas itu kini anak-anak sedang berfoto-foto untuk mengabadikan momen penting ini. Begitu juga alesa yang berfoto bersama Sadam dan agasa. Bergantian juga dengan mama dan ibu. Saat sedang asik untuk berfoto-foto alesa melihat ada seorang laki-laki tua yang bertubuh tinggi yang melihat nya dari kejauhan. Laki-laki itu tersenyum kepada alesa, kemudian melambaikan tangan nya itu kepada alesa.

Kemudian setelah nya alesa hampiri orang tersebut, karena alesa melihat orang itu seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya, meminta izin untuk pergi sebentar kepada agasa, Sadam, ibu dan mama.

..............

"Halo pak saya lihat dari tadi bapak memperhatikan saya saja, ada yang mau bapak omongin?" Tanya nya dengan sopan

"Alesa..… ini ayah nak" ucap lelaki tua itu dengan lirih.

Aleh terkejut mendengar itu. Memundurkan langkahnya sedikit. Orang yang dari tadi memperhatikan nya adalah ayah nya? Mengapa baru sekarang muncul? Pikir anak itu

"Alesa..... Tolong maafin ayah nak, ayah menyesal, tolong ampuni ayah nak....." Ucap sang ayah yang sedemikian detik untuk sujud terhadap anak nya itu. Alesa yang masih mempunyai rasa hormat kepada orang yang lebih tua cepat-cepat ia menarik tubuh sang ayah untuk berdiri di hadapan nya kembali.

"Aku emang masih kecewa sama ayah, tapi tolong jangan lakuin itu....., bunda ga pernah ngajarin aku untuk setega itu ayah....." Ucap nya

"Iya nak, bunda berhasil didik alesa, bunda berhasil didik kamu jadi anak yang sehormat itu kepada orang lain." Ucap sang ayah

"Ayah, alesa benci ayah..... Tapi sebenci-benci nya seorang anak ia juga masih butuh sosok ayah, walaupun maaf alesa harus ngomong ini" izin nya

"Iya nak, tak apa ngomong aja, katain ayah sepuas alesa, tolong maki ayah nak, ayah pantas dapet itu" ucap kembali sang ayah

"Walaupun ayah adalah laki-laki bajingan yang pernah alesa temui" ucap anak itu yang sebenarnya ia tak mau mengucapkan kata itu

"Alesa..... Maaf nak..... Maafin ayah..... Ayah tau perbuatan ayah gak bisa kalau cuman di balas dengan kata maaf saja" ucap ayah

Seperkian detik alesa langsung manrik tubuh sang ayah untuk di peluk nya, menumpahkan semua sakit yang ia rasa selama ini.

Ia adalah tipe orang yang terlihat tegar namun sebenarnya rapuh, tak banyak yang bisa melihat ia menangis, tak banyak yang bisa mendengar ia mengeluh capek.

"Ayah..... Alesa maafin ayah..... Tapi tolong jangan pergi lagi ayah..... Alesa capek hidup sendirian..... Alesa butuh semangat untuk hidup ayah!" Ucap anak itu dengan suara lemah karena tangisan nya. Laki-laki itu yang mendengar semua kalimat alesa benar-benar menyesal atas perbuatan nya dulu, meninggal kan alesa yang tergolong masih kecil, masih butuh bimbingan sang ayah namun ia tega meninggalkan nya demi perempuan lain itu.

"Maafin ayah nak..... Maaf....." Lirih sang ayah

Kemudian pelukan itu di lepas oleh alesa.

Dengan senyum manis nya ia berucap sedemikian, "ayah, ayo kesana, di sana ada teman alesa mama nya baik-baik semua alesa di anggap anak sambung sama mama mereka, ayo alesa kenalin" ucap anak itu yang kini menarik tangan sang ayah untuk mengikuti dirinya.

ALESA STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang