malam tadi adelia berucap kepada alesa nya yang ingin mem pertemukan calon nya itu kepada anak nya, alesa tak masalah ia juga harus melihat bagaimana wujud calon sang bunda nya itu, apakah dirinya akan menerima atau sebalik nya, sang calon pun harus bisa mengambil hati alesa agar ia bisa di restui oleh sang anak.
pagi hari ini, ibu dan anak ini sudah bersiap untuk pergi ke acara perkenalan antara alesa dengan calon sang ibu serta anak dari calon nya.
kini mobil milik alesa sudah terparkir rapih di sebuah restoran mewah yang berada di jakarta, ia memasuki restoran tersebut dan ternyata ia dan sang ibu di bawa ke private room, saat ia memasuki private room tersebut sudah ada seorang laki-laki paruh baya dengan sang anak laki-laki nya yang mungkin seumuran dengan dirinya."del sini" ucap orang tersebut.
Adelia dan alesa pun ber jalan menghampiri orang tersebut di meja yang tersedia.
ia duduk berhadapan dengan sang anak dari seorang paruh baya tersebut, tak ada ucapan yang keluar dari mulut alesa maupun dari laki-laki tersebut. Adelia yang menyadari ke tegangan antara sang anak dan anak dari calon nya ini berinisiatif untuk mencair kan suasana."emm... mas ini anak ku nama nya alesa" ucap adelia memperkenal kan putrinya
"alesa om" ucap alesa dengan menjabat kan tangan nya kepada pria tersebut.
"oh ia, ini anak ku nama bintang bagaskara, panggil saja bintang" ucap sang pria tersebut
"bintang, tante" kini bergantian bintang menjabat kan tangan nya kepada Adelia.
Adelia tersenyum manis menerima jabatan tangan itu, ia lirik ke arah samping menatap sang anak agar berjabatan juga dengan bintang
"alesa" ucap singkat alesa
"bintang" ucap bintang yang sama saja dengan alesa
entah ini canggung atau malah alesa yang tak suka dengan bintang???
"tau" ucap alesa
'ngeselin banget ni cewek, gimana nanti kalo udah jadi adek gua makin ngeselin ga ya' bisik nya dari lubuk hati bintang
'tengil banget ni cowok hihh untung bapak nya baek' ucap alesa dengan sangat lirih yang tak di dengar oleh orang lain.
saat orang tua mereka sedang membahas kan pernikahan sang anak malah bermain handphone nya masing-masing tak mendengari ucapan kedua orang dewasa itu.
tak lama pertanyaan di ajukan kepada sang bunda agar anak-anak nya yang menjawab
"kalo kita nikah 2 Minggu lagi bagaimana bintang, alesa?" tanya adelia
alesa yang mendengar itu terkejut, ia taruh ponsel nya itu di meja tersebut lalu ia kini menatap bunda. merasa bingung apa yang mau ia jawab??
"Are you serious bunda? Maksudnya apa ga ke cepetan?" jawab alesa yang di angguki oleh bintang
"saya setuju sama alesa tan, apa ga ke cepetan?" jawab bintang yang kini menyetujui komen adik tiri nya.
adelia yang mendengar itu kini kembali menatap sang kekasih, lalu di angguki oleh sang kekasih saran anak-anak nya tersebut.
"yasudah kalau begitu bulan depan saja bagaimana?" tanya sang calon kepada alesa dan bintang
"iya pah bintang setuju" ucap bintang
"bagiamana alesa?" tanya bagas kepada alesa
pertanyaan itu di angguki oleh sang anak yang bertanda pertanyaan itu ia setujui.
....................
kini alesa sudah berada di rumah nya saat ini sekolah sedang libur jadi ia bi bersantai di rumah nya. namun ada ketukan pintu yang terdengar di depan alesa segera berjalan untuk membuka kan pintu dan melihat siapa yang datang, dan ternyata agasa lah yang datang.
"lu dari mana sa, gua liat pagi tadi lu pergi sama bunda" ucap agasa
ia berjalan masuk ke arah rumah nya di ikutin agasa yang berada di belakang.
"bunda mau nikah, gua pergi karena biar kenal sama calon bunda" jawab alesa
agasa yang mendengar pun terkejut.
"BUNDA NIKAH?" pekik agasa
"sstt berisik gasa" desis alesa
"sorry sorry, bunda mau nikah sama siapa?" tanya agasa kembali kini dengan suara yang pelan
"calon nya nama nya bagas dia juga udah punya anak, anak nya juga hampir seumuran sama gua" jawab alesa
"serius weh" ucap agasa
"ck, iyaaa agasa, dan lu dateng kesini mau ngapain?" tanya alesa
"hehe mau curhat dong" ucap nya sambil menyengir seperti kuda di hadapan alesa
"ck, yaudah mau curhat apa kayak cewek aja anjir curhat curhatan" ucap alesa
"gini sa, lu tau kan gua suka sama lia?" ucap nya
alesa yang tau arah pembicaraan ini ke mana tetapi ia angguki saja pertanyaan nya.
"iya, kenapa?" tanya alesa
"menurut lu gua harus ngungkap in perasaan gua ga si? Soalnya dia juga keliatan nya kaya suka juga ga si?" tanya agasa
sakit yang alesa rasakan saat orang yang ia sukai malah menyukai orang lain, dan orang lain nya adalah teman nya sendiri.
"mungkin ya tapi kita juga ga boleh terlalu percaya diri juga, tapi kalo lu mau ngungkap in perasaan ya boleh aja" ucap nya
"tapi gas apa tanggapan lu kalo ada orang yang lagi suka sama lu?" pertanyaan itu ia berikan agar ia tau apa jawaban yang agasa berikan.
"gapapa si sekedar suka doang ko" jawab nya
"tapi dari orang terdekat" tanya alesa kembali
"ya gapapa, siapa si? lu? Ga mungkin ga si secara gua nganggep lu udah kaya adek gua sendiri" ucap nya
"misalnya gua" tanya nya kembali
"apa si sa jangan ngaco deh, ga mungkin lah, kalau pun ia gua minta lu hapus perasaan lu ke gua, ya walaupun perasaan ga bisa di singkirin tapi jangan sampe lah" jawab nya dengan santai
"yaudah lah ya gua pulang dulu, eh iya nih dari mama gua" pamit agasa sambil memberikan satu paper bag titipan sang mama
................
"lu tu di anggep adek sa"
"ayo hapus perasaan lu"
"dia ga suka sama lu sa"
"dia suka sama lia sa"
"hapus perasaan lu sa, lu pasti bisa"
ucap nya meyakini dirinya sendiri.
..............
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESA STORY
Ficção Adolescentecerita ini hasil karangan sang penulis. di harap tak meng copy baik sampul ataupun cerita tersebut. dan jangan lupa vote.