Book 26

2.1K 151 11
                                    

hari ini hari minggu, dimana rencananya six prince mau silahturahmi ke rumah calon mertua

mumpung ga ada gangguan juga

sebelum berangkat ngumpul dulu dirumah keluarga jung yang ramah

"kalau mampir ke rumah orang itu bawa sesuatu, jangan bawa tangan kosong" ucap taeyong yang kebetulan melewati kumpulan anak muda itu

"bener juga" gumam jaemin

"enaknya bawa apa ya?" tanya mark

kalau ke rumah calon pacar enaknya bawa apa? makanan kah? atau barang bagus?

ini nih, kelemahan six prince

"oh!" chenle menepuk kedua tangannya

"apa le?" tanya renjun

"gua punya kunci mobil ga kepake lagi, mau di kasih itu ga? baru beli minggu kemarin tapi ga suka modelnya, jadi nya nganggur"

renjun berdecak "kunci nya doang?! haechan juga pasti bisa beli lah!"

"sama mobilnya juga lah!" balas chenle

yakali dia ngasih calon pacarnya kunci mobil doang, ga tega dia

"masa bekasan lo sih? ga modal banget" sinis jeno

chenle menatap kesal jeno lalu berdecak, ngurus banget romenya si renjun

"yaudah beli yang baru, apa susah" malas chenle

jisung menghela nafasnya "ngasih buah tangan yang waras sedikit, buahan buahan, makanan, atau apa jangan malah ke mobil. kalau mobil bapaknya haechan juga bisa beli"

penerang mereka, cuman jisung

.

ini lah akibatnya kerumah orang ga bilang bilang dulu, baru juga nyampe

udah dengan hati berbunga bunga, ngetok pintu yang bukain

om johnny

mana langsung tatap tatapan sama renjun, ngeluarin aura permusuhan

berbincang bentar, baru di usir

tapi mana mungkin mereka nyerah, biarin aja berdebat sama renjun. biar renjun aja yang kena mereka jangan

"keluar, rumah saya tidak terima tamu" sinis johnny

renjun berdecak "apa sih tua, kami mau ketemu haechan bukan situ" balas renjun

johnny berdecak kagum "hebat banget kamu berani sama saya, emang ya keluarga nakamoto tidak ada yang sopan"

renjun melotot, kok jadi bawa keluarga dia?! bapak nya emang tolol! tapi engga dengan bundanya. main tuduh aja

"heh! enak aja! keluarga saya keluarga ber budiman kubur" bangga renjun

"luhur ren bukan kubur" bisik jeno mencoba memperbaiki typo renjun

"diem!" sinis renjun

apa salah jeno, dia cuman benerin typo nya renjun. salah mulu dimata dia

"sakit hati romeo" dramatis jeno

johnny menggelengkan kepalanya, gimana anaknya bisa aman sama mereka. kelakuan nya aja ga waras

nanti anaknya tambah ga waras kalau sama mereka

"udah, keluar dari rumah saya. ga terima tamu, skip."

jisung maju ke depan "selamat pagi om" dengan sopan jisung mencium telapak tangan johnny

lalu memberikan keranjang buah buahan pada johnny "ini om, saya kasih buat om. bagus untuk orang tua. maaf kalau kami ke sini tanpa kabar, ini juga salah kami. jadi kami pamit dulu"

6 prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang