09

58 4 0
                                    

kita hanya perlu jeda, untuk tidak lagi merasakan luka

_________________________________

Dirasa sudah cukup menghabiskan waktu dan ice cream nya, kini alana dan reigan, tampak sudah berada di motor nya masing masing, motor keduanya tampak mirip, namun itu tidak menjadi masalah bagi Alana maupun reigan

Keduanya tampak melesatkan motornya menjauhi pekarangan kota, menuju sekolahnya

Waktu menunjukkan pukul 7 lebih, yang artinya, sekolah nya akan di tutup lima belas menit lagi

Keduanya tampak melajukan motornya dengan santai dan beriringan,

Kini motor keduanya telah memasuki pekarangan sekolah nya yang menjulang tinggi di hadapan nya

Di parkir kan nya motor keduanya di parkiran yang sama, juga motor nya yang di letakkan bersebelahan antara motor keduanya

Reigan mulai melepaskan helm yang bertengger apik di atas kepalanya, dna sekarang ia sedang merapihkan anak rambut nya yang sedikit berantakan

Sedangkan Alana, gadis itu tidak memakai helm, gadis itu membiarkan rambut panjang nya yang tergerai

Netra keduanya tampak saling beradu dalam beberapa saat, dengan senyuman ia keduanya lontarkan untuk satu sama lain

Kini keduanya sudah turun dari motornya nya, dan mulai berjalan menuju kelas nya yang berada di lantai dua, masih sama dengan beriringan di barengi dengan senyuman

Bagi Alana, jika kemarin kemarin ia merasa sepi, namun berbeda dengan sekarang yang tampak ramai, kini dirinya menjadi bahan tontonan seluruh siswa siswi SMA Sriwijaya

Aneh sekali, apa ada yang salah? Batin Alan bertanya

Ah, tampak nya ia sudah melupakan satu fakta yang mengejutkan bagi nya

Pantas saja ia menjadi bahan tontonan, ia sekarang sedang berjalan beriringan bersama dengan seorang reigan geraldya Damian si pangeran sekolah, bagai mana tidak

Banyak yang melontarkan senyuman, namun bukan kearahnya, sudah pasti ke arah reigan

Banyak juga yang menatap ke arah dirinya, Meraka memang menatap nya, namun mereka menatap dengan tatapan kebencian nya

Setelah berjalan menelusuri tangga dan koridor, kini keduanya sudah sampai di kelas nya, hanya ada beberapa murid yang berada di kelasnya, tidak begitu banyak karena Alana tau, sebagian dari mereka tengah menghabiskan waktu mereka di kantin

Masih sama, dengan senyuman nya yang bertahan, Alana dan reigan tampak duduk di kursinya yang berada di pojok

Alana mulai mendudukkan dirinya di bangku nya

Sedangkan reigan juga sama, bahkan saat ini reigan tengah membalik kan tubuhnya menghadap alana yang berada di belakang nya

Reigan menatap Alan masih dengan senyumannya yang di balas senyuman indah milik Alana

"Lo cantik"ucap reigan entah pada siapa, namun matanya yang masih mengarah pada Alana

Alana yang mendengar itu semua hanya tersenyum manis ke arah reigan yang masih menatapnya lekat

"Rei juga ganteng"ucap Alana masih dengan senyuman nya

"Oh ya?" Seakan tak percaya reigan tampak menanyakan kembali apa yang di ucapkan alana barusan, tidak apa apa, hanya saja ia sedang mengetes indra pendengarannya apakah benar Alana memujinya?

Alana tersenyum dan memajukan tubuhnya "reigan juga ganteng" Alana mengucapkan itu tepat di depan telinga sebelah kanan reigan, seolah tengah berbisik

Reigan yang mendengar itu hanya tersenyum dan berkata "terima kasih"

Keduanya kini tengah menatap satu sama lain, mengaitkan indra penglihatan nya hanya pada satu titik yaitu pada mata masing masing

Alana terpaku melihat netra cokelat milik reigan, yang mana itu juga mengingatkan nya pada sahabat kecil nya dulu

Reigan memiliki bola mata yang indah, ia memiliki bola mata berwarna cokelat, berbeda dengan dirinya yang berwarna hitam legam

Alana iri, harusnya ia mendapatkan boal mata berwarna pink juga, sama dengan reigan yang mendapat warna cokelat sesuai sama seperti kesukaan nya, seharusnya Alan juga, tapi tidak apa, Alan cukup bersyukur atas apa yang tuhan berikan padanya

Mereka terus mengaitkan pandangan masing masing hingga bel masuk berbunyi nyaring

"Yah, udah bel, gw hadap depan dulu ya all" ucap reigan memutuskan untuk kembali menghadap ke depan

Alana hanya mengangguk dan tersenyum, setidaknya saat ini ia dapat melupakan rasa sakitnya walau hanya sementara, kita hanya perlu jeda untuk tidak lagi merasakan luka

"Selamat pagi" ucap guru yang masuk, sebut saja pak Rizal wali kelas Alana dan teman teman

"Kita akan mulai pelajaran nya ya" ucap pak Rizal yang di patuhi semua teman kelas Alana, begitupun dengan Alana sendiri

Merak mulai belajar sampai jam istirahat tiba

_______________________________

Maaf kalo gj

Jangan lupa vote, pegel ni tangan nulis beginian

Harus rame pokoknya hehe agak maksa dikit

Tandai typo

Alana Dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang