kita hanya perlu jeda, untuk tidak lagi merasakan luka
_________________________________
Dirasa sudah cukup menghabiskan waktu dan ice cream nya, kini alana dan reigan, tampak sudah berada di motor nya masing masing, motor keduanya tampak mirip, namun itu tidak menjadi masalah bagi Alana maupun reigan
Keduanya tampak melesatkan motornya menjauhi pekarangan kota, menuju sekolahnya
Waktu menunjukkan pukul 7 lebih, yang artinya, sekolah nya akan di tutup lima belas menit lagi
Keduanya tampak melajukan motornya dengan santai dan beriringan,
Kini motor keduanya telah memasuki pekarangan sekolah nya yang menjulang tinggi di hadapan nya
Di parkir kan nya motor keduanya di parkiran yang sama, juga motor nya yang di letakkan bersebelahan antara motor keduanya
Reigan mulai melepaskan helm yang bertengger apik di atas kepalanya, dna sekarang ia sedang merapihkan anak rambut nya yang sedikit berantakan
Sedangkan Alana, gadis itu tidak memakai helm, gadis itu membiarkan rambut panjang nya yang tergerai
Netra keduanya tampak saling beradu dalam beberapa saat, dengan senyuman ia keduanya lontarkan untuk satu sama lain
Kini keduanya sudah turun dari motornya nya, dan mulai berjalan menuju kelas nya yang berada di lantai dua, masih sama dengan beriringan di barengi dengan senyuman
Bagi Alana, jika kemarin kemarin ia merasa sepi, namun berbeda dengan sekarang yang tampak ramai, kini dirinya menjadi bahan tontonan seluruh siswa siswi SMA Sriwijaya
Aneh sekali, apa ada yang salah? Batin Alan bertanya
Ah, tampak nya ia sudah melupakan satu fakta yang mengejutkan bagi nya
Pantas saja ia menjadi bahan tontonan, ia sekarang sedang berjalan beriringan bersama dengan seorang reigan geraldya Damian si pangeran sekolah, bagai mana tidak
Banyak yang melontarkan senyuman, namun bukan kearahnya, sudah pasti ke arah reigan
Banyak juga yang menatap ke arah dirinya, Meraka memang menatap nya, namun mereka menatap dengan tatapan kebencian nya
Setelah berjalan menelusuri tangga dan koridor, kini keduanya sudah sampai di kelas nya, hanya ada beberapa murid yang berada di kelasnya, tidak begitu banyak karena Alana tau, sebagian dari mereka tengah menghabiskan waktu mereka di kantin
Masih sama, dengan senyuman nya yang bertahan, Alana dan reigan tampak duduk di kursinya yang berada di pojok
Alana mulai mendudukkan dirinya di bangku nya
Sedangkan reigan juga sama, bahkan saat ini reigan tengah membalik kan tubuhnya menghadap alana yang berada di belakang nya
Reigan menatap Alan masih dengan senyumannya yang di balas senyuman indah milik Alana
"Lo cantik"ucap reigan entah pada siapa, namun matanya yang masih mengarah pada Alana
Alana yang mendengar itu semua hanya tersenyum manis ke arah reigan yang masih menatapnya lekat
"Rei juga ganteng"ucap Alana masih dengan senyuman nya
"Oh ya?" Seakan tak percaya reigan tampak menanyakan kembali apa yang di ucapkan alana barusan, tidak apa apa, hanya saja ia sedang mengetes indra pendengarannya apakah benar Alana memujinya?
Alana tersenyum dan memajukan tubuhnya "reigan juga ganteng" Alana mengucapkan itu tepat di depan telinga sebelah kanan reigan, seolah tengah berbisik
Reigan yang mendengar itu hanya tersenyum dan berkata "terima kasih"
Keduanya kini tengah menatap satu sama lain, mengaitkan indra penglihatan nya hanya pada satu titik yaitu pada mata masing masing
Alana terpaku melihat netra cokelat milik reigan, yang mana itu juga mengingatkan nya pada sahabat kecil nya dulu
Reigan memiliki bola mata yang indah, ia memiliki bola mata berwarna cokelat, berbeda dengan dirinya yang berwarna hitam legam
Alana iri, harusnya ia mendapatkan boal mata berwarna pink juga, sama dengan reigan yang mendapat warna cokelat sesuai sama seperti kesukaan nya, seharusnya Alan juga, tapi tidak apa, Alan cukup bersyukur atas apa yang tuhan berikan padanya
Mereka terus mengaitkan pandangan masing masing hingga bel masuk berbunyi nyaring
"Yah, udah bel, gw hadap depan dulu ya all" ucap reigan memutuskan untuk kembali menghadap ke depan
Alana hanya mengangguk dan tersenyum, setidaknya saat ini ia dapat melupakan rasa sakitnya walau hanya sementara, kita hanya perlu jeda untuk tidak lagi merasakan luka
"Selamat pagi" ucap guru yang masuk, sebut saja pak Rizal wali kelas Alana dan teman teman
"Kita akan mulai pelajaran nya ya" ucap pak Rizal yang di patuhi semua teman kelas Alana, begitupun dengan Alana sendiri
Merak mulai belajar sampai jam istirahat tiba
_______________________________
Maaf kalo gj
Jangan lupa vote, pegel ni tangan nulis beginian
Harus rame pokoknya hehe agak maksa dikit
Tandai typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Dan Lukanya
Teen Fiction″ayah putri mu lelah″ Oke cerita ini menceritakan tentang gadis yang bernama Alana gadis yang di penuhi dengan banyak nya luka, yang haus akan kasih sayang dan perhatian dari ayah nya, gadis yang ceria, nan cantik itu harus menghadapi perih nya dun...