Pagi harinya, Alana terbangun dari tidurnya yang lelap, rasa pegal dan pusing menyeruak dalam dirinya, juga rasa sakit yang luar biasa menjalar di area punggung nya
Alana termenung memikirkan kejadian semalam yang terekam jelas di ingatan nya, telinga nya berdengung kala suara suara yang terus menyalahkan nya berputar bak kaset rusak yang seharusnya di buang jauh jauh
Arghhh
Alana berteriak, kala ingatan ingatan buruk muncul dalam benaknya
"Ayah"
"Ayah"
"Maafin Al ayah hiks."
"Akh"
"Bodoh"
"Bodoh..."
"Bodoh....."
"Bodoh......."
Arghh
Ingatan itu.... Ingatan itu, suara suara itu yang membuat Alana pusing, marah, sedih, kecewa semuanya bercampur aduk, Alana benci ini
Dengan terpongoh Pongoh, Alana berlari bak orang ke setanan menghampiri laci mejanya, dan mengeluarkan se butir pil semacam obat penenang. lalu menegaknya
Nafasnya tersengal senggal, air mata nya perlahan tumpah membanjiri pipi penuh lebam nya
Tubuh nya meluruh, kakinya lemas hanya untuk berdiri saja ia sudah tidak sanggup menahan bobot tubuhnya
Alana menangis sembari menjambak rambut panjang nya
"Alana udah ga kuat bunda hiks" adunya pada sang bunda, yang entah mendengar kan nya atau tidak
"Alana capek nda, pengen pulang"adu nya lagi dengan suara yang bergetar, tubuhnya bergetar menandakan ia sedang mati Matian menahan tangisnya
"Ayah jahat Bun, AYAH JAHAT BUNDA uhuk" ia terus menangis dan berteriak, sembari memukul dadanya yang terasa sesak
30 menit berlalu, dirasa dirinya sudah mulai tenang,Alana beranjak dari duduk nya, mencoba untuk berjalan dan mengabaikan rasa pusing nya, namun tidak bisa tubuhnya kembali ambruk meluruh ke lantai yang dingin
Waktu menunjukan pukul 6 pagi yang artinya ia harus bersiap untuk pergi ke sekolahMengabaikan rasa sakit nya Alana mulai berdiri menggunakan meja dan dinding untuk sampai di dalam kamar mandi
Setelah kakinya berpijak pada lantai kamar mandi, ia menutup pintu dan menguncinya, mendekat pada kaca besar yang terpajang di dinding, dapat ia lihat wajahnya yang kacau, pipinya yang penuh lebam, matanya yang sembab, dan sudut bibirnya yang robek
Hahaha
Alana tertawa miris, perlahan air mata nya meluruh kembali
"Hiks.. hiks.. hikss bunda sakit"lirihnya sembari menunduk
Setelah itu dirinya kembali tertawa, bak orang gila, lalu menangis kembali, seperti itu seterusnya hingga beberapa menit
Merasa capek, Alana mulai mengisi beth-up dengan air hangat, dan mulai berendam
Waktu menunjukan pukul 06:30, ia harus sekolah, setelah itu ia mulai membilas tubuhnya, dan bersiap untuk pergi ke sekolah
20 menit berlalu kini Alana sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya
Merapihkan sedikit rambut nya dan mengikat nya, ia mulai melangkahkan kakinya keluar rumah
Dan mendapati motor nya yang sudah terparkir rapih di halaman rumah dekat dengan pos
Memakai Kel ful Pace nya, dan mulai menjalankan motornya keluar dari pekarangan rumah nya
Membelah jalanan kota yang ramai, Alana melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata, persetan dengan kendaraan lain yang mungkin tengah menyumpah serapahi dirinya
Saat ini ingatan buruk kembali bermunculan di dalam ingatan nya, mata nya sudah mulai berembun di balik helm ful Pace nya
Menambah laju motornya menjadi semakin cepat, matanya sudah menumpahkan banyak air matanya
"Bunda jangan dulu"lirih nya dalam hati
____________________________
Trauma itu di ibaratkan
Sembuh dari kecelakaan tapi
Cacat seumur hidup.
~Alana Sky Adeline .
__________________________________________
Gw mutusin buat ganti alur yang gak mulus kemarin, semoga kalian ini sesuai sama ekspektasi kalian ya
Jangan hujat😔
Jangan lupa votmen nya man teman
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Dan Lukanya
Teen Fiction″ayah putri mu lelah″ Oke cerita ini menceritakan tentang gadis yang bernama Alana gadis yang di penuhi dengan banyak nya luka, yang haus akan kasih sayang dan perhatian dari ayah nya, gadis yang ceria, nan cantik itu harus menghadapi perih nya dun...