01

285 11 0
                                    

Pagi harinya, Alana terbangun dari tidurnya yang lelap, rasa pegal dan pusing menyeruak dalam dirinya, juga rasa sakit yang luar biasa menjalar di area punggung nya

Alana termenung memikirkan kejadian semalam yang terekam jelas di ingatan nya, telinga nya berdengung kala suara suara yang terus menyalahkan nya berputar bak kaset rusak yang seharusnya di buang jauh jauh

Arghhh

Alana berteriak, kala ingatan ingatan buruk muncul dalam benaknya

"Ayah"

"Ayah"

"Maafin Al ayah hiks."

"Akh"

"Bodoh"

"Bodoh..."

"Bodoh....."

"Bodoh......."

Arghh

Ingatan itu.... Ingatan itu, suara suara itu yang membuat Alana pusing, marah, sedih, kecewa semuanya bercampur aduk, Alana benci ini

Dengan terpongoh Pongoh, Alana berlari bak orang ke setanan menghampiri laci mejanya, dan mengeluarkan se butir pil semacam obat penenang. lalu menegaknya

Nafasnya tersengal senggal, air mata nya perlahan tumpah membanjiri pipi penuh lebam nya

Tubuh nya meluruh, kakinya lemas hanya untuk berdiri saja ia sudah tidak sanggup menahan bobot tubuhnya

Alana menangis sembari menjambak rambut panjang nya

"Alana udah ga kuat bunda hiks" adunya pada sang bunda, yang entah mendengar kan nya atau tidak

"Alana capek nda, pengen pulang"adu nya lagi dengan suara yang bergetar, tubuhnya bergetar menandakan ia sedang mati Matian menahan tangisnya

"Ayah jahat Bun, AYAH JAHAT BUNDA uhuk" ia terus menangis dan berteriak, sembari memukul dadanya yang terasa sesak

30 menit berlalu, dirasa dirinya sudah mulai tenang,Alana beranjak dari duduk nya, mencoba untuk berjalan dan mengabaikan rasa pusing nya, namun tidak bisa tubuhnya kembali ambruk meluruh ke lantai yang dingin


Waktu menunjukan pukul 6 pagi yang artinya ia harus bersiap untuk pergi ke sekolah

Mengabaikan rasa sakit nya Alana mulai berdiri menggunakan meja dan dinding untuk sampai di dalam kamar mandi

Setelah kakinya berpijak pada lantai kamar mandi, ia menutup pintu dan menguncinya, mendekat pada kaca besar yang terpajang di dinding, dapat ia lihat wajahnya yang kacau, pipinya yang penuh lebam, matanya yang sembab, dan sudut bibirnya yang robek

Hahaha

Alana tertawa miris, perlahan air mata nya meluruh kembali

"Hiks.. hiks.. hikss bunda sakit"lirihnya sembari menunduk

Setelah itu dirinya kembali tertawa, bak orang gila, lalu menangis kembali, seperti itu seterusnya hingga beberapa menit

Merasa capek, Alana mulai mengisi beth-up dengan air hangat, dan mulai berendam

Waktu menunjukan pukul 06:30, ia harus sekolah, setelah itu ia mulai membilas tubuhnya, dan bersiap untuk pergi ke sekolah

20 menit berlalu kini Alana sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya

Merapihkan sedikit rambut nya dan mengikat nya, ia mulai melangkahkan kakinya keluar rumah

Dan mendapati motor nya yang sudah terparkir rapih di halaman rumah dekat dengan pos

Memakai Kel ful Pace nya, dan mulai menjalankan motornya keluar dari pekarangan rumah nya

Membelah jalanan kota yang ramai, Alana melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata, persetan dengan kendaraan lain yang mungkin tengah menyumpah serapahi dirinya

Saat ini ingatan buruk kembali bermunculan di dalam ingatan nya, mata nya sudah mulai berembun di balik helm ful Pace nya

Menambah laju motornya menjadi semakin cepat, matanya sudah menumpahkan banyak air matanya

"Bunda jangan dulu"lirih nya dalam hati

____________________________
Trauma itu di ibaratkan
Sembuh dari kecelakaan tapi
Cacat seumur hidup.
                                  ~Alana Sky Adeline .
_

_________________________________________

Gw mutusin buat ganti alur yang gak mulus kemarin, semoga kalian ini sesuai sama ekspektasi kalian ya

Jangan hujat😔

Jangan lupa votmen nya man teman

Alana Dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang