10

60 4 0
                                    

Setelah di beri jeda, kini kembali merasakan luka

_________________________________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu, kini alana sudah mulai beranjak dari duduk nya, setelah berlama lama mengerjakan tugas rumah, tapi di kerjain di sekolah, Karena kalo di rumah gak bakalan sempet katanya

Alana mulai menjauh dari pekarangan kelas IPA 2, saat ini Alana sudah sampai di parkiran, niatnya habis ini Alana akan pergi ke taman, menikmati musik dengan earphone yang bertengger di telinganya, memejamkan mata, hah seperti itu lah ketenangan

Iya sekarang Alana lagi duduk di kursi taman yang gak jauh letaknya sama sekolah

Alana mulai memasangkan earphone pada telinganya, memutar lagu yang relate dengan kehidupan nya

Alana benci, Alana benci pada dirinya yang lemah, ia selalu menangis, seharusnya ia menjadi kuat, kuat untuk orang orang, terlihat tegar di depan semua orang, selalu mendengar keluh kesah orang orang, tanpa tahu dirinya akan bertahan sampai kapan, senyuman yang biasanya menampakkan kebahagian, kini lenyap dengan perlahan karena kesedihan

Alana memejamkan matanya, kala musik yang ia putar sangat relate dengan keadaanya

Malam ini hujan turun lagi

Bersama kenangan yang ungkit
Luka di hati

Luka yang harusnya dapat terobati
Yang ku harap tidak pernah terjadi

Lirik lagu itu yang relate dengan keadaan Alana yang saat ini

Tanpa sadar air matanya perlahan mulai menetes membasahi pipi nya

Bayangan di mana dirinya di siksa oleh ayah kandung nya sendiri terus berdatangan di kepalanya

Bun, aku masih tak
Mengerti banyak hal

Semuanya berenang
Di kepala

Andai kata Sang bunda masih ada, mungkin semuanya tidak kan berubah secara tiba tiba,
Namun takdir tidak bisa menyerahkan kebahagian untuk kita yang di haruskan untuk terluka

Alana mulai terisak dalam tangisan nya, begitu banyak masalah masalah yang harus di selesaikan

Alana capek, Alana ingin menyerah, namun masih ada ayah yang senantiasa menyayangi nya, meski kenyataannya tidak, mereka punya masalah, tapi mereka tidak punya rumah, rumah itu bukan soal bangunan yang berdiri kokoh, rumah bukan soal dinding yang berlapis tebal, akan tetapi rumah adalah pendengar yang sangat hebat bagi penghuni nya

Alana membuka matanya, tanpa ia sadari ternyata hari sudah mulai gelap, ia mengusap pelan wajahnya, menghilang kan jejak air mata

Ia menyibakkan cardigan yang selalu ia pakai, sampai terlihat bekas sayatan yang cukup dalam, ada yang masih basah bahkan ada juga yang sudah mengering

Alana tersenyum kala melihat lukisan yang ia  buat, Alana mengusap pelan lengan kirinya yang terdapat luka sayatan tersebut, terlihat sangat indah dengan bercak darah ya b belum sepenuhnya mengering,.hah mungkin malam ini ia akan melukis lagi

______________________________________

Waktu menunjukkan pukul 18:30 setelah sepulang sekolah sore tadi alana menghabiskan sekitar dua jam hanya untuk mencari ketenangan

Kali ini alana memilih untuk pulang

Butuh 30 menit alana mengendarai motornya, kini ia telah sampai di depan rumah nya, sepi? Itu yang bisa di rasakan oleh Alana

Alana Dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang