pantai

28 2 0
                                    

.
.
.
.
.

"Yang Lo rekomendasikan bagus bet jir pantainya sung"

"Ya cukup memuaskan ya, bersenang-senang lah"

"Terus kamu mau kemana ji?"

"Aku mau ngerjain beberapa tugas kerjaan di meja itu" sambil menunjuk meja di dekat nya

"Loh kamu dah kerja? Kan kita baru keluar sekolah ji, kita juga belum kuliah" tanya chenle

"Aku akan kerja sambil kuliah sayang"

"Emang ayah sama Buna ngizinin kamu?"

"Mereka belum tau sayang"

"Ohh"

"Le mau gak kita tunangan?"

Blusss..
Entah kenapa semburat merah di pipinya.

"Bilang lah sama Daddy dan mommy ku" jawab chenle malu-malu

"Baiklah aku akan bilang sama mommy dan Daddy mu setelah kita kembali dari sini, kamu bersenang-senang lah dengan yang lain, aku masih ada kerjaan" ucap jisung yang di angguki oleh chenle

"Manisnya"

.
.
.
.
.
.


"Apa kalian senang?"

"Tentu saja"

"Kita makan dulu yuk atau ke rumah dulu?"

"Kita ke rumah saja dulu ji"

"Gw setuju"

"Kita setuju"

"Baik lah kalo begitu mari kita ke rumah terlebih dahulu"

Mereka semua sekarang sudah berada di rumah.

"Bersihkan badan kalian terlebih dahulu baru kalian duduk di sofa ku!" Mereka semua yang berada di sana terdiam terkecuali Felix yang sudah tau sifat asli jisung seperti apa

"Jangan ada yang duduk sebelum kalian membersihkan badan kalian!" Jisung berlalu begitu saja masuk ke kamarnya

"Yank kok jisung seperti itu?" Tanya hyunjin

"Maaf ya teman-teman Yun memang seperti itu, dia tidak suka barangnya kotor, jadi sebaiknya kalian mandi lah terlebih dahulu sebelum menduduki sofa tersebut, di kamar masing-masing ada 1 kamar mandi dan di dapur ada 2 kamar mandi di luar dekat kolam juga ada 2 kamar mandi terserah kalian mau mengefektifkan waktu segimana yang penting sekarang kalian bersihkan diri kalian saja dulu, oh chenle menurutku kau mandi di kamar jisung saja setelah jisung, mau berbarengan juga tidak apa" ucap Felix yang begitu detail

Sekarang mereka semua berpencar untuk membersihkan badannya masing-masing.

Chenle tadi sudah mengambil pakaiannya darj koper yang berada di kamar tamu sekarang ia berjalan ke kamar jisung.

Tok.. tok.. tok..

Tidak ada sahutan, chenle langsung masuk.

"Ji..."

"Ah.. masih di kamar mandi ternyata"

Tok.. tok.. tok..

"Ji ini aku lele, aku di kamarmu ya"

Tidak ada jawaban dari sang empu yang berada di kamar mandi.

Tidak berselang lama jisung keluar dengan handuk yang melilit di pinggang sampai lutut. Iya tidak tau jika chenle akan ke kamar nya.

"Loh kok kamu berdiri terus?"

"A-aku mau ikut mandi di kamarmu yang lain sudah memilih tempat mandi, jadi aku berdiri di sini"

"Bukannya kau duduk saja di sofa itu" jisung menunjuk sofa yang berada di kamarnya

"Katamu tidak boleh ada yang duduk sebelum membersihkan tubuhnya!"

"Tidak untukmu sayang"

"Ya sudah itu bukan salahku!"

"Iya iya mandilah aku akan Menganti pakaian, apa kau ingin melihatku sampai kau di sini terus tanpa mau masuk kamar mandi?"

"Ya! Jung jisung mesummmm!!!"

"Aku tidak mesum sayang cuma kau di sini terus"
Chenle tidak mau mendengar perkataan jisung lagi dia sudah malu dengan apa yang anak itu katakan





.
.
.
.
.




"Semua sudah siap?"

"Sudah"

"Ayo sekarang kita makan malam, mau di restoran mana? Ada yang mau merekomendasikan?"

"Tidak ada, ke restoran tadi saja"

"Baiklah"

Mereka berangkat ke restoran tadi.

Sampai di sana jisung pergi terlebih dahulu bersama Felix. Chenle dan hyunjin menatap aneh keduanya.

"Jin, apa hubungan tunangan mu dan pacarku?"

"Aku saja tidak mengetahuinya, tapi jujur saja jisung itu banyak rahasia"

"Maksudmu?"

"Dulu ayah ku bangkrut besar karena mempunyai banyak hutang pada perusahaan simbik, dan sekarang perusahaan ayahku sudah bangkit lagi karena perusahaan simbik memberikannya untuku, menejernya bilang jika aku berbuat baik di sekitar jikhyun maka semuanya baik-baik saja, mulai dari aku di sekolah kan aku di kasih pasilitas motor apartemen uang saku, itu semua akan baik, namun jika aku berbuat semena-mena makan aku pasti akan hancur, dan kau tau tunanganku dulu di racun oleh Jang Wooyoung dan dia selamat karena jikhyun datang tepat waktu dan membawa Felix ke rumah sakit, tetapi di sekolah ku tersebar bahwa Felix sudah meninggal namun tidak dia di sekolah kan di daerah sini dan bekerja di daerah sini di restoran ini...

"Kalian berdua membicarakan ku?"

"Ah.. hanya membicarakan kau yang menolong Felix" jawab chenle saat melihat jisung tengah berjalan ke arahnya



Mereka makan dengan tenang tanpa ada perbincangan sama sekali hanya ada dentingan sendok dan alat makan lainnya yang beradu.

"Aku akan pulang besok pagi" tidak mendapatkan respon jisung sekarang melihat orang satu per satu

"Bagaimana dengan kalian?"

"Ya bagaimana lagi pemilik rumah sudah pulang ya kami ikut pulang"

"Jika kalian masih ingin di sini aku tidak apa"

"Aku akan pulang karena ada kerjaan mendadak"

"Kami akan ikut pulang"

"Baiklah"

.
.
.
.
.


Siapa Aku Sebenarnya? (END) BXB !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang