¢H-05

260 28 1
                                    

Dua bulan berlalu, sebentar lagi ujian kelulusan Alvi selesai, menyisakan acara perpisahan lalu libur lalu mendaftar untuk sekolah menengah pertamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua bulan berlalu, sebentar lagi ujian kelulusan Alvi selesai, menyisakan acara perpisahan lalu libur lalu mendaftar untuk sekolah menengah pertamanya.

Ocehan Daniel semakin menjadi setiap harinya, bahkan kini kedua 'oma-oma' mereka datang berkunjung bersama para 'akhi-akhi' nya.

" Ulululu, anak ciapa ini? Anak Jay? Uhh kasiannya, bapakmu kayak iblis gitu, kalo di tanya jawab aja anak Jungwon otheyy... " Ucap Seulgi sambil mengunyel-unyel pipi Daniel yang sedang  ia suapi bubur.

Jay yang mendengar hanya mampu memutar kedua bola mata malas, apalagi Joy kini ikut menambahkan,

" Huum kaciannya... ganteng ganteng gini punya bapak spek pengamen jalanan utututu. "

Jungwon tertawa geli melihat raut wajah tak terima Jay. Diam diam, mama dan tante nya itu sengaja menguji kesabaran Jay.

" Kamu sekarang udah makin besar Hoonie, opa masih ga nyangka. " Kali ini Sungjae mengusap usap kepala Jaehoon yang sedang bermain mobil mobilan. Hoonie, anaknya... dan kini ia memiliki cucu yang ingin di panggil Hoonie juga.

" Iya dong opa, masa Hoonie kecil terus. " Jawab Jaehoon memanyunkan bibirnya sambil menunjukkan lego mainannya yang berukuran kecil.

" Iya harusnya, dulu kamu kecil banget. "

" Jungwon inget om, waktu Jungwon datang lagi ke rumah karena Jay 'culik' , Tante Joy datang bawa Hoonie yang masih satu bulan. " Sahut Jungwon tersenyum mengenang masa lalu.

Tidak di sangka, itu sudah 7 tahun yang lalu.

" Uhh, berarti waktu itu kak Alvi juga baru 4 tahun! " Tawa Jaehoon menunjuk Alvi yang cemberut. Ini akan menjadi awal percakapan,

" Tuyul cadel! " Tawa Seulgi dan Jimin mulai saling bersahutan bahkan kedua 'kakek-nenek' itu mulai saling memukul karena kegelian mengingat masa masa itu.

" Dia sering di-jancok-in sama Ni-ki. " Sungjae kembali menambah.

" Cadel nya bener bener parah, huruf R sama S ga bisa semua. " Joy terkekeh.

" Dan satu lagi yang sifatnya sampe sekarang, nguras duit gua Ama Ni-ki. " Jay menggeleng-gelengkan kepala. Kali ini Alvi hanya mampu cengar cengir, itu benar, Jay akan terus menuruti apapun maunya, selagi itu bukan hal hal negatif seperti rokok dan segala macam.

Yang biasa nya jika seorang anak akan menginjak fase remaja, ia akan sangat penasaran tentang hal hal yang di bilang 'nikmat' itu. Untunglah, Alvi tidak tergiur, ia selalu menentang anggapan yang mengatakan orang yang merokok itu keren, merokok kalau sudah kebiasaan tidak bisa di lepas. Padahal kan, jika sudah ada niat, pasti akan bisa berhenti merokok?

Dan lebih penting lagi, mending uang yang ia kuras dari Jay ia beli jajanan atau outfit-outfit keren yang bisa membuat ia terlihat lebih tampan. Pun jika di tambah kurasan duit dari Ni-ki, bisa saja Alvi beli rumah, untuk anak dan istrinya nanti.

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 𝟐 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang