¢H-22

320 36 3
                                    

" Sampe kapan gua gabisa hidup tenang sama Jungwon kalo Heeseung sampe sekarang ga ada jejak nya, Nik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sampe kapan gua gabisa hidup tenang sama Jungwon kalo Heeseung sampe sekarang ga ada jejak nya, Nik. " Ujar Jay menutup laptopnya lalu mengendus melihat Ni-ki malah asik bermain game dengan Sunoo di sofa ruang kerja nya ini.

Bahkan dengan tidak sopannya, kaki Ni-ki naik ke atas meja layaknya bos besar, Sunoo selonjoran di sofa yang harusnya bisa menampung 4 orang.

" Suruh Jungwon ga usah banyak pikiran, Heeseung belum nunjukin keberadaan nya dekat kalian. " Jawab Ni-ki santai membuat Jay ingin sekali melempari lelaki itu dengan tongkat golf di sebelahnya.

Kemarin malam Jungwon kembali bermimpi buruk sampai menangis lama walaupun Jay terus menenangkannya, lagi lagi karena Heeseung datang ke mimpinya, Seulgi dan Jimin pun bahkan sampai ikut terbangun karena Jay berisik naik turun ke dapur untuk mengambil air minum dan mencari inhaler padahal nyatanya ada di laci kamar mereka sendiri.

" Hujan... " Gumam Jay melihat dari kaca besar ruangannya, hujan deras tiba tiba turun.

" Mandi hujan yok! "

Jay menoleh saat Sunoo memaksa dan menarik narik Ni-ki untuk keluar, sedangkan si suami malah terus mendumel karena game mereka kalah.

" Gini ya sisi lain penampilan pembunuh bayaran dan hacker top dunia. " Gurau Jay langsung mendapat tatapan sinis oleh Sunoo.

Baru Jay ingin mengomentari pasangan itu lagi, ponsel di samping laptopnya berbunyi memperlihatkan panggilan dari Seulgi.

Tombol angkat Jay tarik hingga panggilan terhubung dan tanpa loud speaker, suara Seulgi langsung terdengar nyaring dan panik dari sebrang sana.

" JAY, ITU JUNGWON KEPELESET HUJAN HU— "

Kesalahannya Jay langsung mematikan panggilan itu dan berlari keluar terburu buru membuat bingung Sunoo dan Ni-ki juga beberapa karyawan yang ia lewati.

Tanpa menghiraukan pertanyaan Zayyan dan Karina di dekat pintu masuk dan keluar, Jay berlari menuju lift untuk turun ke basement.

Melajukan mobilnya dengan cepat membelah jalanan yang di guyur hujan lebat.

Tidak perlu takut kecelakaan, Jay sudah ahli, ia jamin.

Tak seperti biasanya yang memerlukan waktu sekitar 20 menit, di menit ke sepuluh Jay telah menghentikan mobilnya di luar gerbang yang tertutup, tanpa sabaran dan tak memakai payung Jay mengintip di sela sela kecil paling ujung tempat biasanya satpam melihat siapa tamu yang berkunjung.

Sayangnya Jay tidak menemukan sang satpam di posnya dan mencoba mendorong gerbang ternyata sedikit bergerak, menandakan tidak di kunci.

Dengan segera Jay mendorong gerbang hingga terbuka lebar. Matanya terbelalak melihat di halaman depan Jungwon duduk di antara guyuran hujan. Jay dapat melihat si manis memakai celana sebatas lutut, tapi dengan atasan kaus putih kebesaran selutut juga, orang yang melihat sekilas pasti akan mengira Jungwon tak pakai celana.

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 𝟐 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang