¢H-17

208 26 2
                                    

" Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Jay... Ambilin itu! " Jungwon berseru memanggil Jay yang sibuk memilih buah buah pelengkap kue untuk Jaehoon, ia ingin mengambil sekotak susu kesukaan Daniel yang sayangnya di letakkan di rak paling tinggi, walau berjinjit tetap kurang beberapa jengkal bagi Jungwon.

" Makanya jangan pendek. " Jay berucap seperti itu sambil memberikan susu itu pada Jungwon.

" Tinggi aku 175, Jay! "

" Aku 181, mau apa? "

" Berarti salah kamu yang ketinggian, aku udah tinggi banget ini! "

Jay mengusak usak rambut Jungwon yang kembali mengomel panjang lebar, lalu melihat ke troli mereka yang sudah semua bahan yang di perlukan ada di sana.

" Ayo bayar. " Jay melenggang begitu saja meninggalkan Jungwon yang mengerjap-ngerjap kan matanya tak mengerti menatap Jay yang sudah jauh jaraknya dengannya dengan troli mereka yang penuh.

Sebentar, Jungwon yang di suruh mendorong? Kurang ajar!

" Jay kamu emang jancok! " Gerutu Jungwon akhirnya tetap mendorong troli mereka menuju kasir dan Jay berdiri di sana sambil menyengir lebar.

" Kali ini biar aku yang bawa. " Jay mengedipkan matanya sebelah dan mengambil barang belanjaan mereka yang sudah di masuk-masukkan ke dalam beberapa totebag supermarket.

" Iyalah! Masa aku lagi. " Jungwon berjalan di belakang Jay sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Menatap jengkel pria mapan itu.

" Mau ice cream gak tuh? " Jay menunjuk salah satu kedai ice cream mall.

Seketika lipatan tangan itu turun di gantikan kepalan tangan semangat, mata kucing itu pun berbinar, " Mau! Mumpung ga ada anak-anak. "

Jay terkekeh lalu berjalan bersamaan menuju antrean, Alvi dan Jaehoon bersekolah sementara Daniel bersama Sunoo dan Ni-ki. Walaupun suami istri itu mendumel saat pertama kali Jay mengatakan niatnya, akhirnya mereka membiarkan Jay dan Jungwon pergi berdua bebas dari anak-anak.

" Jayie.. dompet Wonie gak bawa. " Jungwon melengkungkan bibirnya ketika mereka sudah bergabung dalam antrean dan ternyata tidak bisa memakai kartu.

" Jayie masih ada uang cash, tenang aja. " Jay tersenyum lebar mendengar panggilan 'Jayie' tersebut sudah keluar dari mulut Jungwon, beginilah kalau si manis di turuti kehendaknya.

" Ice cream apa, kak? " Tanya sang pelayan.

Jungwon meletakkan telunjuknya di dagu, " Strawberry with chocolate dua! "

" Kenapa gak vanilla? Bisanya itu. " Tanya Jay.

Jungwon reflek mengusap usap perutnya, " It—eh pengen aja, bosen vanilla. "

Untungnya, Jay tidak terlalu menanggapinya.

" Nah untuk Jayie! " Jungwon dengan semangat memberikan salah satu ice cream kepada Jay yang malah merengut,

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 𝟐 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang