¢H-08

221 28 2
                                    

Jay mengusap usap rambut Jungwon yang tiduran di pahanya, sambil terus mengawasi Jaehoon dan Alvi yang sedang memanggang barbeque mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay mengusap usap rambut Jungwon yang tiduran di pahanya, sambil terus mengawasi Jaehoon dan Alvi yang sedang memanggang barbeque mereka. Daniel duduk di sebelahnya asik bermain Lego milik Jaehoon.

Kini mereka sekeluarga sedang menikmati malam di halaman belakang rumah yang cukup luas, ya kira kira sebesar lapangan sekolah.

Sementara dua bocah itu memanggang menu spesial mereka, Jay duduk di karpet bersama Jungwon dan Daniel. Di samping mereka sudah di dirikan dua tenda besar untuk tidur nanti.

Jay yang memutuskan ini semua, anggap saja weekend kecil kecilan.

" Seneng gak? " Jungwon mengangguk, angin malam yang sejuk di halaman belakang rumah mereka cukup membuatnya nyaman. Belum lagi, setiap usapan demi usapan yang Jay berikan di pucuk kepala nya.

" Belum mateng itu, di balik balik lagi dong, Vie. " Cerewet Jay melihat cara memasak Alvi dan Jaehoon yang sangat kaku.

" Mateng ini kok, udah wangi. "

" Wangi belum berarti isi dalem sosis sama daging itu mateng, bisa aja masih mentah! "

" Ih Daddy ssttt.. cerewet! " Jungwon tertawa mendengar Jaehoon mengatakan itu.

" Biarin aja, masakan anak anak harus selalu kita puji enak. "

" Ded! Pel! Pel! " Daniel menarik-narik lengan baju Jay.

(Laper)

" Dah! Dah siap, Niel, tenang aja. " Alvi menaruh ke dalam piring berbagai jenis barbeque.

Jay langsung melotot, " Masak ga sih, Vie?! "

" Masak, udah deh! Walaupun ga masak biar jadi urusan perut . "

Jungwon bangkit dari paha Jay, menggendong Daniel untuk duduk di kursi yang telah siapkan, Jay duduk di sebelahnya. Jungwon tanpa ragu menjadi orang pertama mencoba sepotong sosis.

" Eumh, enak! Enak Jay, masak kok. " Ujar Jungwon memasukkan sepotong kecil ke dalam mulut Daniel.

" Daging nya ini yang masih kurang mateng. " Komentar Jay setelah mencicipi sebagian daging yang anak-anak bakar.

" Bisa diem gak sih, kak? Makan tinggal makan, anggap aja daging setengah matang. " Alvi menjulurkan lidahnya.

" Kini ayo cerita, Jaehoon. " Celetuk Alvi di tengah makan malam mereka.

Jaehoon mengangguk, mereka sepakat akan saling bertukar cerita 'horror'.

" Ini ga horror-horror banget sih, Hoonie malah lebih sering terharu kalo mengingatnya, waktu itu, beberapa bulan sebelum Hoonie masuk SD kan Daniel masih kecil banget jadi masih di kamar Nda dan Daddy, dan kak Alvi di kamar barunya. Tengah malam Hoonie kebangun, entah kenapa bisa tetiba haus banget. Jadi Hoonie mutusin buat turun ke dapur, ga enak mau bangunin Nda atau Daddy. Di situ firasat Hoonie baik baik aja, ga ada pikiran negatif dan takut sedikitpun. Hoonie buka lampu ruang tengah dan dapur. Ambil minum terus minum sampe habis. Tapi sebelum naik lagi ke tangga, " Jaehoon menarik nafas sebentar.

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 𝟐 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang