The end of beginning

just stay

Matahari pagi mulai menyinari, seseorang disana sedang membuka gorden jendelanya dan membuka jendela itu tur membiarkan angin pagi menghembus segar ke arahnya, rambut panjangnya yang berkibar indah, mata coklatnya yang terlihat terang saat terkena sinar.

Dia mengerjapkan matanya sesekali, melihat sekeliling ruangan lalu mata indahnya menuju ke arah perempuan yang tengah memperhatikannya sejak tadi, angin sejuk, suasana rumah yang hangat, dan seseorang yang sedang memperhatikannya.

"Lisa, kamu terbangun, apa aku terlalu berisik?" dia bersuara selembut hembusan angin saat itu

yang ditanya hanya diam tidak menjawab, terus memperhatikan dari atas hingga bawah, lalu matanya tertuju pada lekukan tulang selangka yang sejajar dengan bahunya mengekspos lehernya yang indah disinari matahari dan kemeja putih yang ia kenakan dengan dua kancing atas yang terbuka, sungguh indah dalam hatinya ia berkata.

"ah iya mungkin aku akan pulang sekarang" jawabnya asal saat Jennie menanyakan hal yang sama keduakali

"maaf Lisa aku jadi membangunkanmu, padahal kamu sangat lelah" jawabnya menyangka Lisa kelelahan karena jawabannya melenceng pada pertanyaan Jennie

"baiklah, terimakasih eonnie kau yang terbaik"

Tiba lah mereka di ruang makan, Jennie mempersiapkan pancake buatannya yang tersusun rapih di atas meja. Lisa pun mendudukkan dirinya, memasukan satu suapan demi suapan pancake yang terasa enak itu

"eonnie apa kamu akan disini seharian?"

"tidak, mungkin aku akan berbelanja karena keperluanku sudah habis" balasnya tersenyum manis

"apa aku perlu menemani?"

"tidak apa apa Lisa-ya, kamu mungkin butuh istirahat lebih, kamu masih terlihat sangat lelah"

"baiklah, aku akan mandi dan pulang" akhir dari percakapan mereka, dan merekapun lanjut dengan kegiatannya masing masing

Jennie telah membersihkan piring setelah sarapan tadi, lalu ia mendudukan dirinya disofa empuk miliknya serta mengambil handphone untuk melihat beberapa pesan yang masuk