hope/less

1.8K 140 4
                                    

Rose tiba di apartermentnya setelah berbelanja beberapa minuman dan camilan, dia mendudukan dirinya disamping Jisoo yang sedang memasang muka serius

"babe are you alright?" Rose memeluk Jisoo dan menenggelamkan kepalanya pada leher Jisoo

"aku baik baik saja sayangku" ia menjawab sambil melingkarkan tangannya pada pinggang ramping milik Rose

"kau tidak" Rose menebak sambil mengecup leher Jisoo, lalu menatapnya

"aku hanya mengkhawatirkan Lisa saat ini, aku takut dia kembali menjadi pemurung sama seperti saat Jennie dan Kai berhubungan"

"kau tau adikmu itu lebih memilih untuk tidak bercerita karena dia takut kita memandangnya jijik" ucap Rose yang membuat Jisoo terkejut

"bagaimana kau tau?"

"aku membaca beberapa diarynya"

Suara pintu kamar mandi berbunyi, menandakan Lisa telah selesai dengan kegiatannya, Rose dan Jisoo langsung membetulkan posisi mereka karena Lisa menuju ketempat mereka

"duduklah aku membeli beberapa minuman dan camilan jika kau ingin" tawar Rose sambil tersenyum

"terimakasih Chaeng, kau yang terbaik" Lisa langsung membuka kaleng bir itu dan meminumnya

"aku datang ketempat Jennie sore tadi, aku melihat mobilmu dan juga melihat mereka" ucap Jisoo

"aku mengatakan pada Jennie akan menjemputnya untuk berbelanja sore ini, tapi aku mengurungkan niatku setelah melihat mereka berciuman, aku pikir Jennie akan pergi bersamanya jadi aku memutuskan untuk pulang saja" jelas Lisa pada Jisoo

"kau tidak berbohong, tapi ada hal lain yang tidak kau sebutkan" Rose bersuara yang membuat Lisa terdiam memikirkan jawaban apa yang harus dia beri

"jujur saja Lisa-ya, aku dan Chaeng berpacaran, jadi aku mohon untuk tidak menjauhkan dirimu pada kami hanya karena pikiran yang kau simpulkan sendiri" ucap Jisoo

Lisa terkejut namun ia sudah pasrah, tidak ada yang harus dirinya sembunyikan lagi saat ini, satu satunya yang harus dia lakukan adalah bersuara pada mereka

"aku mencintai Jennie, sangat mencintainya, tapi aku tidak bisa jika harus berusaha memilikinya, aku tidak yakin. Kalian semua tau, dulu PD-nim langsung yang memperingatkan aku untuk tidak melakukan skinship lebih dengan Jennie saat oncam ataupun offcam, tapi saat itu aku memaksakan diri karena ingin berjuang untuk memilikinya, sialnya managerku tau dan dia melaporkannya pada PD-nim dan kalian juga yang menguping bahwa aku dimarahi habis habisan" jawab Lisa panjang lebar membuat kedua orang didepannya merasa bersalah, karena saat itu juga mereka terlalu takut berhadapan dengan PD-nim

"aku tau aku hanya orang asing saat pertamakali menginjakan kakiku di korea, bahkan beberapa orang staff rasis padaku dan berbicara hal buruk didepan mataku, padahal aku tidak merasa melakukan kesalahan apapun. dan coba kalian bayangkan jika aku mengatakan bahwa aku mencintai Jennie lebih dari sekedar teman dan akan terus memperjuangkannya, bukankah mungkin aku akan lebih dibuat menderita hanya karena dimata mereka aku melakukan kesalahan?" lanjut Lisa sambil menahan airmatanya yang akan jatuh, sementara Rose dan Jisoo tetap mendengarkannya bercerita

"jika aku ingin egois aku bisa, hanya dengan tidak memperdulikan omongan mereka dan akan terus melakukan pendekatan pada Jennie untuk memilikinya. Tapi aku tidak ingin egois, aku memikirkan Jennie, tentang karirnya yang sedang naik pesat dan perlahan dia menggapai cita-citanya, itu sebuah kebanggaan bagi banyak orang termasuk aku, dia telah melalui hal yang sangat sulit dan aku tidak ingin menambah bebannya dengan menyulitkannya sama sekali" tutup Lisa yang airmatanya sudah jatuh membasahi pipinya, ia menangis namun tidak ada suara isakan sedikitpun, menandakan betapa terlukanya dia sekarang

The end of beginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang