back to seoul

501 69 4
                                    

Awan cerah mengikuti gerak langkah kaki Jennie yang sedang menuju ke sebuah private cafe untuk menemui seseorang, ia ditemani sang manager yang menjaganya dibelakang

"kau tiba" ucap laki laki berkemeja cream polos

"seperti yang kau lihat" balas Jennie

"kau pasti lelah, duduklah, aku akan memesankan minuman untukmu"

Setelah berkata seperti itu, laki laki itupun beranjak pergi, Jennie membetulkan posisi duduknya dengan nyaman, perasaannya gugup yang diartikan ia merasa tak enak hati, lalu sang pria pun telah tiba membawa sebuah jus yang ia letakan pada sisi meja Jennie

"bagaimana liburanmu?" tanya laki laki itu

"aku cukup senang dan merasa fresh sebelum aku benar benar sibuk" jawab Jennie sambil meminum jusnya

"konsermu dalam waktu dekat?"

"beberapa minggu lagi, namun tetap saja aku harus berlatih dan mempersiapkan segalanya dengan baik"

"aku mendukungmu"

"terimakasih Tae" tutup Jennie

Setelah beberapa perbincangan mereka, akhirnya Jennie tiba pada inti dari pembicaraannya, ia sengaja membiarkan pembicaraan yang basa basi tadi sebagai awal agar ia mudah mengatakan tujuannya

"aku tidak masalah jika kau marah setelah aku berbicara seperti ini" ucap Jennie pada Taehyung

"apa maksudmu, aku tidak akan marah sama sekali padamu" tanya Taehyung khawatir akan ketakutannya

"aku minta maaf, tapi kurasa aku harus mengakhiri ini, aku masih ingin menjadi diriku sendiri dan tidak diatur sedemikiannya, aku masih keberatan untuk mengabarimu tentang hal yang kulakukan, dan terlebih aku rasa aku belum cukup baik untukmu Tae, aku juga akan banyak kesibukan kedepannya, tidak ada waktu untukmu bahkan untuk diriku sendiri" jelas Jennie sambil menatap Taehyung dengan berani, karena apa yang ia katakan ada benarnya

"Jen, kau tau aku menunggumu sejak kau pertama debut bersama GD hyung? aku bahkan baru mendapatkan aksesmu untuk aku dekati baru baru ini" Taehyung memelas, ia tak kalah jujur terlihat dari matanya

"aku minta maaf Tae, aku juga tidak bisa memaksakan perasaanku, aku nyaman denganmu dan aku jujur itu, tapi ternyata kenyamanan yang kurasakan denganmu hanya sebagai teman dekatku. aku mengizinkanmu untuk mendekatiku, tapi jika tak berhasil tolong jangan paksakan apapun, kasihanilah hatimu dan aku" ucap Jennie mengelus balik punggung tangan Taehyung yang sedang menggenggam tangannya erat

"aku perlu waktu untuk berpikir"

"ambilah sebanyak yang kau mau, hanya saja, jika tak segera melupakan, yang kau dapati hanya rasa sakit, dan Taehyung aku bersumpah kau sangat baik padaku, kau pantas untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik, jika tak ingin mencari, tolong baiklah pada dirimu sendiri dan lupakan aku" ucap Jennie pada Taehyung yang sedang sedikit mengeluarkan airmatanya

"kau selalu seperti ini, bagaimana aku bisa melupakanmu Jennie" tanya Taehyung

"tak perlu melupakan aku, lupakanlah perasaanmu padaku, aku bisa menjadi temanmu seperti dulu Tae"

Setelah sedikit menenangkan Taehyung, Jennie pun pamit pergi karena sang manager sudah menelponnya, Taehyung mengerti dan membiarkan Jennie pergi meninggalkannya yang sedang terduduk murung

"hyung, ada apa? apa tidak berakhir baik?" tanya laki laki lain dengan sebagian tatto ditangannya

"tak apa Kookie-ah, mari pulang-" ucapan Taehyung terputus karena Jungkook tiba tiba memeluknya erat

"hey aku tak apa" ucap Taehyung mengelus rambut Jungkook

"selalu saja, apa tidak bisa berbagi denganku? apa harus Jennie saja baru kau bisa berbagi denganku? aku lelah, sangat lelah karena kau tidak melihatku sama sekali" ucapnya sambil terisak

"maafkan aku, aku selalu mengejar apa yang aku mau tanpa melihat orang disekelilingku, aku melihatmu Jungkook-ah, aku hanya perlu waktu untuk membenahi hatiku"

Pelukan mereka masih berlangsung, seolah mengutarakan masing masing namun tidak dengan cara berbicara.

•••

Disisi lain, hari ini Lisa sedang berlatih diruang dance milik agensinya, keringat bercucuran didahinya menandakan ia telah lama berada disana dan melakukan kegiatan itu

"aku lelah sekali, Manofoot, aku akan menjemput Rose dulu, dia baru bangun" ucap Jisoo yang langsung berlari meninggalkan Lisa tanpa Lisa jawab

"lihatlah wanita pendek menyebalkan itu, sangat tidak sopan" ucap Lisa sedikit berteriak

"maksudmu aku?" tanya Jennie

"ah tidak, aku tadi berbicara dengan Jisoo eonnie" jawab Lisa langsung berdiri dari duduknya

"aku hanya melihatmu sendiri disana" Jennie memicingkan mata kucingnya

"itu tadi Jisoo eonnie keluar, apa kau tak ber pas-pasan dijalan?"

"tidak" Jennie melipat tangannya

Lisa pun pasrah dan menghampiri Jennie yang datang sendirian, lalu ia memeluk Jennie dan menaruh dagunya pada pucuk kepala Jennie, itu sangat membantunya meringankan kepala

"kau sejak pagi disini?" tanya Jennie

"yaa dengan Jisoonnie, tapi sekarang dia pergi menjemput Rose"

"kalian sudah lebih dulu hapal" keluh Jennie merasa tertinggal

"tak apa, ayo kubantu kau mengingatnya" bujuk Lisa langsung menyeret Jennie pada titik tengah ruangan yang ada kaca besar didepannya

"kau harus melemaskan otot ototmu dulu" ucap Lisa yang berdiri dibelakang Jennie, ia membantu Jennie pemanasan

"uhmmm, tidak bisa kah kau tidak terlalu menempel?" tanya Jennie dikarenakan jarak mereka hanya beberapa inci, dan Jennie merasa gugup

"bukankah kau menyukainya?" Lisa langsung memeluk pinggang ramping milik Jennie

"ya- aku hanya ingin fokus saja" jawab Jennie

"jadi aku membuatmu tidak fokus?" Lisa mengulum senyum, suka saat ia menggoda Jennie seperti sekarang

"tentu saja, siapa yang bisa fokus pada kegiatan saat tanganmu menempel pada dadaku"

"aku hanya menempel, tidak meremasnya"

"apa kau serius Limario? sewa lah hotel atau ditoilet jika kau terangsang" ucap Jisoo yang masuk pada ruang dance, ternyata ia tidak perlu menjemput Rose karena Rose saat itu sudah tiba diantar ibunya

"oh ayolah kau sangat tidak bisa menahan hormonmu" Rose menimpal

"mengapa kalian memojokiku? ini sangat tidak adil, aku pernah mendengar kalian mendesah saat kita beristirahat" ucap Lisa tidak terima

"aku juga mendengarnya" timpal Jennie dan yang dibicarakan hanya mengedipkan mata sambil melirik satusama lain

Tidak lama setelah perdebatan kecil itupun mereka semua kembali berlatih, Lisa mengajarkan Jennie beberapa gerakan yang Jennie sedikit lupa, dan menginstruksikan mungkin gerakan tambahan bisa membuat penampilan mereka nanti lebih bagus

Manager membawa kopi berisi 4 cup untuk mereka semua, namun sampai esbatu kopi tersebut meleleh mereka belum meminumnya karena dirasa waktu mereka sangat mepet sekali, mereka ingin segera menghapal semua gerakan tari dari lagu lagu mereka beserta variasi yang ditambah

"baik sekian latihan kali ini" ucap guru dance mereka yang sudah ada disana

"aku sangat lelah" ucap Jisoo

"bagaimana jika kita berenang malam ini?" tawar Jennie

"ide yang bagus" jawab Lisa

"bagaimana jika memesan pizza terlebih dahulu, aku membutuhkan energi" Rose memberi ide dan semua orang disana menyetujuinya

____
TBC

Hi readers tersayang, maaf banget baru update lagi hehehe..

kali ini boleh minta 100 vote + 40 komen ga? biar nambah semangat aja dan ga writting block lagi

makasih udah nungguin ya 🖤

The end of beginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang