DAY 2 : Jeju

2.3K 141 1
                                    

Lisa pov

‎ ‎

Ini pukul 1 pagi dan aku masih mendengar suara mereka yang sangat mengganggu tapi juga sangat membuatku iri

Jennie tertidur disebelahku dan membelakangiku setelah dirinya menjahiliku habis habisan, dia tidak tau jika didalam diriku sedang menahan sesuatu untuk tidak membalasnya, sialnya apapun yang dia lakukan mempunyai dampak yang memabukan untukku

Aku sangat ingin mengingat moment haru tadi saat berkumpul dengan sahabat-sahabatku, tapi fokusku teralihkan saat Jennie membalikan badannya ke arahku


"Lisa" suara merdunya berhembus ditelingaku, itu sangat manis

"hmm?" jawabku sambil memperhatikan

"mengapa kau tidak tertidur?" tanya-nya sambil menyandarkan kepalanya di dadaku

Oh lihatlah kucing manis ini, dia terkantuk namun aku yakin ia tidak nyenyak dalam tidurnya karena suara suara sialan itu tidak berhenti. aku mengalihkan fokusku pada belahan di dadanya, itu terlihat karena posisiku lebih tinggi darinya, sial mengapa bra hitam itu sangat amat menggangguku, aku hanya ingin melihat kedalamnya dengan murni

"Lisa!" ucapnya membuatku tersadar dari lamunan kotorku

"ahh aku tidak bisa tidur eonnie" aku mengelus punggungnya yang hangat

"kau ingin tidur atau aku tiduri?" oh God, percayalah dia berbicara seperti itu dengan nada yang membuatku bergidik lemas

"bagaimana jika aku yang menidurimu? bukankah kau akan tertidur nyenyak setelahnya?"

"aku tidak tau, aku tidak pernah mencobanya" ia memainkan tali hoodieku yang menggantung

"kau ingin mencoba?" tanyaku sambil mengaitkan beberapa helai rambutnya kebelakang telinganya

"awwhh jangan sentuh telingaku" dia sedikit mendesah diawal kalimatnya, oh mungkinkah titik sensitif yang ia miliki juga ada disana?

Aku mendekatkan bibirku pada telinganya dan berbisik "lalu apa yang ingin disentuh?" ia bergidik, wajahnya memerah

"kau-" ucapannya terhenti saat aku memotongnya

"kurasa kau lebih indah saat tidak menggunakan ini" aku menurunkan tali tanktop dan bra yang ia gunakan, menampilkan betapa mulus dan putih bahu miliknya, sangat sexy dimataku

Aku mulai kehilangan akal sehatku, kali ini aku tidak bisa menahannya. aku memegang lengan Jennie dan mengecup ujung bahunya sampai ceruk leher putih yang ia punya

"mmhhh Lisa-ya" Jennie melemas, tangannya menggengam lenganku tapi tidak untuk menahanku

"rupanya memberi akses? kau tau betapa sulitnya menahan ini Jennie?" aku mengecup lehernya kemudian menggigitnya secara pelahan, ia terusik, genggamannya menguat pada lenganku "ahhh Lisa!"

"beritahu aku jika kau ingin berhenti" ia tidak merespon, karena bibirnya sedang kugunakan untuk melumat bibir tebalku, seolah aku melarangnya untuk berucap berhenti

Aku meremas payudaranya yang kencang dan berisi, ia sedikit menjerit, namun jeritannya sangat lemah karena aku baru saja memasukan tanganku yang lain kedalam celana pendeknya

Jariku menyentuh bagian klitorisnya, akan tetapi kain celana dalamnya menghalangi jalanku, namun itu tujuanku, membuatnya lebih terangsang dengan sedikit godaan

"ohhh fuckhhh" Jennie mendesah, halisnya berkerut keatas menunjukan betapa lemahnya dia saat ini dibawah kuasaku, aku berjanji tidak akan melepaskannya saat ini

Aku mengelus benda diantara lipatan daging yang menutupinya, sial dia sangat basah, bahkan celana dalamnya sangat licin, itu membuatku ingin segera menghabisi cairan yang membasahi jariku

"ahhh Lisa pleasehh"

"kau menyukainya?"

"yes fuckhhh, ahhh masukan aku"

"memohonlah" titahku padanya yang sedang sangat sekarat

The end of beginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang