24 IDC : Happy Family, Happy Day

50 3 1
                                    

Hari ini di sekolah TK Liam ada perlombaan orang tua dan anak untuk merayakan hari anak sedunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini di sekolah TK Liam ada perlombaan orang tua dan anak untuk merayakan hari anak sedunia.

Alex dan Airin mengajukan cuti dari kampus maupun rumah sakit untuk menemani sang anak di sekolahnya.

"Apa yang udah kita pelajari dari rumah?" ucap Airin saat mereka masih duduk bersama.

"Tidak apa-apa kalah acal celamaatt!!" ucap Liam lantang.

"Gak bisa. Kita harus menang pokoknya." Alex memprovokasi.

"Ayaah." Airin menatap tajam suaminya.

Alex nyengir. "Tapi gak seru kalo kita gak kompetitif Bun."

"Terserah, pokoknya yang penting Liam gak terluka." Alex mengangguk yakin.

"Para hadirin, ibu-ibu dan bapak-bapak semua murid TK tadinya mesra. Sebelumnya saya berterima kasih kepada semuanya yang telah bersedia hadir di acara yang kami laksanakan pada hari ini." kepala sekolah memberikan kata-kata penyambutan.

"Untuk menyambut hari anak-anak sedunia." semua orang bertepuk tangan. "Tanpa menunggu lama lagi, mari kita mulai lomba antar keluargaa!!"

Dimulai dengan lomba ibu mendandani ayah dan anaknya yang mengarahkan karena mata ibunya ditutup kain.

Selanjutnya lomba jalan dengan bakiak yang membuat mereka menang karena kekompakannya yang cepat.

Lomba ketiga, menghias kue. Total permainan ada tujuh dan keluarga Liam menang empat di antaranya.

Suatu pestasi yang membanggakan syekali!

"Buna ke toilet bentar ya." Alex dan Liam mengangguk lalu Airin pergi.

"Selamat ya Liam." seorang ibu dari beberapa murid menghampiri Liam dan Alex.

"Kasih coklatnya." suruh sang ibu ke anaknya untuk memberikan coklat pada Liam.

"Bilang apa sayang?" ucap Alex sembari menggoyangkan tubuh Liam di pangkuannya.

"Makasih Lia." ucap Liam.

"Sama-sama, Liam." ucap Lia.

"Wah, ayahnya Liam bukan cuma ganteng, pinter, tapi juga baik ya." puji Ibunya Lia.

Alex hanya tersenyum. "Terima kasih."

"Beruntung sekali Liam punya Ayah seperti pak Alex ini. Ngajarin anak untuk berterima kasih loh." rumpi yang satu lagi.

"Sebagai seorang Ayah memang sudah seharusnya mengajarkan yang baik-baik ke anaknya bu."

"Iya betul pak Alex haha." ibu itu cengengesan sambil memukul pelan bahu Alex.

"Oh iya suami saya juga kerja di rumah sakit pak Alex loh."

Airin yang hendak menghampiri mereka dikejutkan dengan kerumunan ibu-ibu di sekitar suami dan anaknya.

Istriku Dokcan (Dokter Cantik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang