3.Awal Dari Permulaan

125 94 6
                                    

14.00

Arbelia masuk kedalam rumah, Ia melihat Baron sedang duduk di kursi ruang tamu sambil memangku Darlia.

"Kak"

Baron melirik Arbelia , Seolah olah mengerti apa yang di maksud oleh adik nya.

" Darlia , mau ikut gak ? Kakak mau ke atas sama kak abel "

" Mau ikuttt "

" Ya sudah , ayo "

Baron mengendong Darlia , melangkah ke ruang kerjanya di ikuti oleh Arbelia di belakang nya.

Sampai di ruang kerja Baron menurunkan Darlia lalu membuka kotak itu.

Belum sempat tangan baron menyentuh kotak tersebut , Arbelia lebih dahulu memegang pergelangan tangan Baron , dengan ekspresi bingung.

" Kenapa ajak Darlia kesini? "

Baron menghela nafas.

" Darlia masih kecil , dia gak bakal ngerti yang kayak gini. Yang Darlia tau itu cuman main , kakak yakin dia gak bakal anggap ini serius "

Baron melanjutkan membuka kotak itu. Isinya masih terlihat sama seperti terakhir dilihat oleh Arbelia.

" Kakak Nemu kotak ini di taman belakang , di bawah ayunan yang ada di pohon "

" Ngapain kakak kesana ? "

" Kakak dulu pernah ngubur kotak mainan di sana , jadi kakak putusin buat gali lagi , tapi waktu kakak keluarin kotak nya isi nya bukan mainan kakak melainkan kertas kertas ini "

" Kakak yakin ? "

" Kakak cuman inget dulu pernah ngubur kotak mainan di sana , tapi kayak nya bukan ini kotak yang kakak kubur "

" Kalo di lihat dari struktur nya , kayak nya ini surat , tapi huruf nya asing banget "

" Itu sama sekali gak kelihatan kayak huruf , itu lambang "

" Lambang apa ? "

" Kakak juga gak tau itu lambang apa. kita gak bisa baca isinya , kakak bakal cari orang yang bisa baca isi kertas ini "
" Mungkin gak kalo ini barang kiriman dari orang buat hancurin keluarga kita? "

" Bisa jadi , kakak juga kepikiran kalau ini penyebabnya Kematian papa dan mama , kamu masih mimpi'in itu ? "

" Iya kak "

" Kalau kita bakar ini semua , mungkin gak mimpi kamu bakal berhenti "

" Aku gak tau , tapi jangan kak "

" Kenapa ? "

" Kalau memang ini penyebab keluarga kita jadi kayak gini , berati ini satu satu nya bukti yang kita dapet "

Mendengar perkataan adiknya , Baron terdiam sebentar , ia menutup kotak itu dan meletakan nya di bawah meja.

" Kamu yang sabar ya , kakak janji bakal cari tau semua ini sampai ke akar akar nya "

Baron menepuk pundak Arbelia , memberikan pengertian kepada Arbelia.

" Iya kak , ayo kita selesaikan semua masalah ini bareng bareng "

Baron mengangguk dan tersenyum.

" Oh iya kak , liburan akhir pekan ini aku mau ajak Darlia buat ikut nginep di villa nya Ardan. "

Dream From Hell [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang