8.Rasta

126 96 6
                                    

Arbelia Menggendong adik nya masuk kedalam villa. Menidurkan Darlia di atas sofa.

" Yang lain nya kemana ?? " Tanya Arbelia.

" Kayak nya mereka masih nyari nyari deh " jawab Dara.

" Kalian di sini aja , gue bakal panggil mereka. " ucap Daniel.

Daniel pergi meninggalkan Mereka bertiga , melangkah menuju pintu.

Baru saja ia keluar dari villa , Daniel melihat keberadaan Bara dan Ardan di hadapan nya.

" Dimana Arbelia?? " Ardan dengan raut wajah panik nya menanyakan keberadaan Arbelia.

" Dia ada di dalem sama Dara , Darlia juga udah ketemu di sungai "

Mendengarkan keterangan dari Daniel lantas Bara dan Ardan langsung masuk kedalam villa melihat kondisi Darlia.

" Kamu kemana aja... " tanya Arbelia pada adik nya yang baru saja Sadar.

" T- tadii Darlia kan main sama kak Ardan " Jelas Darlia.

Arbelia tidak sanggup lagi menanyakan hal yang kini sudah tak penting lagi , yang terpenting sekarang adalah Darlia sudah kembali dalam keadaan sehat.

" Sayang , kamu ke atas dulu ya. Temenin Arbelia sama Darlia , ada yang mau aku omongin dulu ke Ardan sama Bara " ucap Daniel pada kekasihnya.

Dara menuruti perintah Daniel. Ia memegang bahu Arbelia.

" Ayo kita ke atas , kita keringin badan Darlia dulu "

Mereka bertiga berjalan ke atas menuju kamar Arbelia dan Darlia.

Saat sampai di depan pintu Arbelia mengeluarkan kunci dari kantung nya dan membuka pintu kamar itu.

Jantung Dara berdetak cukup kencang , mengingat kejadian yang dia alami tadi.

Saat di buka pintu kamar itu , Arbelia masuk ke kamarnya sambil mengendong Darlia , sedangkan dara hanya berdiri di depan kamar. Melihat sekitar Memastikan bahwa tak ada apa apa di kamar selain Mereka bertiga.

Arbelia menyadari gelagat aneh Dara.

" Ada apa dar? " Tanya nya pada Dara.

" Oh , gak apa apa bel "

Dara melangkah maju memasuki kamar itu , kini ia benar benar bisa memastikan bahwa di kamar itu tidak ada siapapun. jadi tentunya suara itu bukan di buat buat oleh salah satu dari mereka.

Arbelia mendudukan Darlia di atas kasur dan pergi untuk mengambilkan adik nya handuk dan baju yang kering.

" Dar , gue titip Darlia sebentar ya "

" Oh iya Bel "

Saat Arbelia melepaskan perhatiannya kepada Darlia , Dara mulai mendekati Darlia. Ia duduk di samping nya , memegang pundak Darlia.

" Darlia , Darlia kok tadi bisa pindah ke tepi sungai " tanya Dara pada Darlia dengan nada yang lembut.

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Dara , Darlia hanya terdiam.
Tidak sepatah katapun keluar dari mulut Darlia.

Darlia termenung , Perlahan dia kerahkan kepalanya menghadap Dara. Mereka berdua bertatap mata.

" Kenapa kakak gak tolongin Darlia tadi "

Perkataan Darlia seolah-olah menyentak Dara. Mata Darlia menatap tajam ke arah Dara , tak disangka oleh Dara bahwa anak yang belum menginjak usia 7 tahun bisa membuat raut wajah seperti itu.

Dream From Hell [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang