PART 9

413 30 13
                                    

Selama di dalam pesawat kuea tidak henti-hentinya meneteskan air matanya, mengingat keadaan yang tidak pernah terjadi selama berumah tangga dengan Lian, baru kali ini hati kuea seakan mati rasa dengan keadaan yang ada.

Lian yang duduk tepat di sampingnya hanya bisa memandangnya sendu, tidak henti-hentinya juga Lian merapalkan kata maaf dan merutuki dirinya, bodoh! sangat bodoh seorang Lian Kilen Wang bisa di gocek oleh bawahannya sendiri dan juga teman masa kecilnya itu sampai-sampai kuea lah yang harus turun tangan karena baginya Lian suaminya ini telah di jebak dengan cara yang sangat rapi.

Tetapi apa yang telah di ucapkan Lian pada waktu itu membuat hatinya hancur berkeping keping, Lian sendiri yang telah berani membuka pintu masuk rumahnya hanya demi seonggok jalang murahan seperti Janis, Lian sendiri yang mempersilahkan wanita itu untuk masuk dan duduk di dalam rumahnya yang sudah selama ini dan selama 3 th pernikahan.

Sesampainya di Bangkok terbang menggunakan jet pribadi milik kuea sendiri, kuea langsung mengutus anak buahnya untuk membawa Janis ke markasnya kemudian malam ini kuea sudah tidak mau tahu, ayah dari Janis harus di tangkap juga dan harus di siksa sama seperti anaknya.

"Saya tidak mau tahu, malam ini kalian harus tangkap apo nattawin dan bawa ke markas juga." Ucap kuea dengan nada yang tidak pernah sekalipun di dengar oleh lian bahkan bodyguardnya.

Seakan malam ini akan menjadi malam yang mencekam bagi Lian dan seisi rumah mendengar kuea bernada lain.

"Baik Khun, kami akan laksanakan."

"Ingat mereka tidak boleh lepas, kalau tidak becus kepala kalian yang akan menjadi gantinya."

"Baik Khun."

Takut, teramat takut Lian melihat istrinya seakan berubah menjadi iblis seperti ini, tidak di sangkanya bahwa istrinya akan menjelma sebagai Lucifer seakan yang haus akan darah manusia.

Ketakutan terus menyelimuti Lian hingga tak terasa mereka sudah berada di mansion, pikiran yang tidak-tidak terus saja singgah di pikiran Lian, kini kedua pasangan suami istri itu sudah berada di dalam kamarnya.

Grebb

Pelukan tiba-tiba dari Lian membuat jalan kuea terhenti begitu saja, kuea berusaha berontak di pelukan Lian tidak membuahkan hasil, tetap saja kekuatan pria yang sudah membuatnya kecewa itu lebih mengeratkan pelukannya. Jika boleh jujur jauh di dalam lubuk hati kuea ia sangat merindukan pelukan suaminya ini, tapi di sisi lain dirinya masih sangat marah karena akibat kebodohan dari suaminya ini.

Hancur juga pertahanan kuea, lelehan air matanya sudah tidak bisa di tahannya lagi.

Aaarrgghhh....aaarrgghhhh......

Teriakan kuea membuat Lian menambah erat memeluknya, air mata Lian juga sudah tidak terbendung lagi, Lian menangis sejadi jadinya, suara mereka berlomba di dalam kamar, sadar, Lian sadar akan kesalahan yang telah di lakukannya. Keduanya terjatuh terduduk di lantai sambil memeluk sang istri yang terus menangis.

Kuea yang lelah memberontak terdiam lemas didalam pelukan Lian. Mereka berdua terjatuh terduduk sembari menangisi segala hal yang telah terjadi.

Kuea yang menangis karna merasa lelah dengan semua ini dan Lian yang menangis karna perasaan bersalah yang terus menggerogoti hatinya. Hatinya tak tenang dia merasa takut. Pernikahannya sedang di ambang batas akhir dan spekulasi-spekulasi buruk terus masuk kedalam kepala Lian.

"Mari kita akhiri semua ini Lian.... mari kita bercerai... pernikahan ini tidak bisa di lanjutkan.."

Lian yang mendengar ucapan istrinya panik bukan main. Tidak... Lian tidak ingin bercerai, dia tidak ingin berpisah dengan istrinya ini.

LOVE IS GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang